14 - BEAUTY

81 5 0
                                    


Risma keluar dari gerbang sekolah dengan berlari kecil. Jia masih setia menunggu Jennie di dalam. Sementara Risma lebih memilih kabur. Lebih baik dia segera pulang daripada harus nunggu Jennie foto yang entah kapan selesainya. Dia sudah mengabari Aldi untuk menjemputnya.

Risma membuka ponselnya, dan seketika senyumnya merekah saat melihat pesan dari Fatan.

Sayang, aku udah di Bandung jadi biar aku yang jemput kamu. Aku tunggu didepan ya.

Dari cintamu,
Suami paling ganteng

Risma terkikik geli. Semburat merah muncul di pipinya. "Apasih, alay banget."

"Risma!"

Risma menoleh mencari sumber suara. Dia melihat Melani sedang melambaikan tangan.

"Lo nggak bareng sama yang lain? Bukannya tadi berangkatnya bareng?" Tanya Melani ketika Risma disebelahnya.

"Males nungguin artis foto." Risma melihat Melani dengan alis bertaut. "Lo juga ngapain udah keluar? Nggak temu kangen sama guru guru dulu?"

Melani tergelak, "Itu sindiran buat mantan aktivis?"

Tawa Risma pecah. Memang begitukan? Siapa coba yang tidak kenal dengan Melani. Seantera sekolah juga pasti mengenalnya. Dia sangat akrab dengan semua guru sampai nilainya tetep bagus meski jarang masuk kelas.

"Lo bawa mobil? Atau dijemput?"

"Iya nih." Melani mengecek ponselnya, dia mendesah kesal. "Wifi rumah mati apa gimana. Di telfon dari tadi nggak ada yang bales."

"Bareng gue aja." Tawar Risma

"Eh?"

"Ayo Mel, sama gue aja. Rumah kita juga searah. Mas Fatan udah nunggu dari tadi."

Melani menggeleng panik. "Nggak usah Ris, rumah gue lebih jauh. Kalian nanti jadi kejauhan."

"Ih, nggak papa. Masih jauh Bandung ke Jakarta."

"Nggak usah Risma. Gue nanti bisa bareng sama Jennie kalau tetep belum di jemput."

"Kenapa harus nunggu Jennie kalau bareng gue aja bisa. Ayo!"

Tanpa mengiyakan, tangan Melani sudah ditarik oleh Risma. Melani akhirnya pasrah dan mengikuti Risma yang berjalan menuju mobil hitam yang terparkir di diluar area sekolah.

Mobil yang Melani sudah kenal.

Risma mengetuk jendela mobil hingga terbuka. Dia tersenyum sumringah melihat Fatan.

"Mas Fatan kita anterin temen aku dulu ya."

Risma menunjuk Melani yang disampingnya. "Namanya Melani, dulu udah aku kenalin waktu resepsi pernikahan. Mas Fatan masih ingat? Ah, banyak tamu pasti kamu udah lupa." Cerocos Risma.

Melani tersenyum, canggung. Dia melihat Fatan yang saat ini tengah menatap Risma dan dirinya. Mungkin sedikit terkejut.

"Sory, udah ngerepotin kalian."

Fatan mengangguk dan tersenyum kecil.

"Masuk, Mel."

Melani masuk kedalam mobil, di kursi belakang. Tak selang lama Risma juga ikut masuk dan duduk di sebelah Melani.

"Loh Ris kenapa lo duduk sini? Duduk depan aja."

"Nggak papa, aku ketemu Mas Fatan tiap hari. Kalau kita kan ketemunya jarang."

"Lo bener bener," Melani mengelus dadanya. "Membuat gue merasa tidak enak."

"Dienakin aja. Iya kan, Mas?"

The Real AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang