07 - PERDEBATAN KECIL

538 28 2
                                    

Laki laki itu tengah menaiki tangga dengan sedikit berlari. Tangannya bergerak untuk melonggarkan dasi yang seperti sedang mencekik nya. Sampai langkahnya tiba di depan pintu kayu warna putih, dia menghela nafas sejenak. Lalu meraih kenop pintu dan mendorongnya. Matanya langsung tertuju pada map biru dan dua ponsel yang tergeletak diatas meja.

Diambilnya satu ponsel itu lalu satu ponsel yang lain dia masukkan kedalam laci dan menguncinya.

"Mas Fatan?"

Fatan sontak berbalik dan melihat Risma yang menatap dia heran.

Dia langsung mengulum senyum kecil, menyembuyikan keterkejutannya.

" Mas Fatan jam segini udah pulang?" tanya Risma

Fatan mengangkat map dan ponselnya keatas

"Ketinggalan" katanya sambil menyengir

Risma menghela nafas

"Harusnya tadi telfon aja biar aku yang nganter ke kantor kamu"

Fatan mengabaikan perkataan Risma, dia malah melihat penampilan Risma dari bawah keatas

"Bentar, kamu jam segini udah rapi mau kemana?"

"Mau ke Mall beli sesuatu. Boleh ya mas?" jawabnya sekalian meminta izin.

Dari awal menikah sampai sekarang, setiap akan keluar rumah Risma selalu meminta izin kepada Fatan.

Fatan menggeleng, "Nggak boleh" tolaknya sambil berjalan keluar

Risma membelalak, dengan secepat kilat dia berlari dan menghalangi Fatan yang hendak membuka pintu.

"Kamu nggak boleh keluar sebelum ngasih izin aku buat pergi."

"Jangan seperti anak kecil Ris" ucap Fatan sambil mendorong kenop pintu, tetapi Risma menahan tangannya lagi

"Jahat banget sih" Risma berdecak

"Lagian aku cuma mau ke Mall bentar, janji deh nggak akan sampai habisin uang kamu. Lagian barang yang aku beli juga nggak mahal. Kamu jadi suami jangan pelit pelit ya mas." ucap Risma ngelantur.

Fatan terkekeh "Emang kamu bisa habisin uang aku?" godanya

"Nggak bisa" Risma menggeleng lemah.

Bahkan jatah bulanan yang diberikan Fatan kepadanya tidak sanggup ia habiskan. Apalagi uang Fatan sendiri yang sampai sekarang Risma tidak tau berapa jumlahnya. Pernah waktu itu Fatan ingin memberitahu jumlah uang yang ada disalahsatu ATM nya, namun Risma menolak dan memilih tidak ingin tau.

Senyum Fatan melebar ketika mendengar jawaban Risma. Tangannya langsung terulur untuk mengelus puncak kepala istrinya. "Gemesin banget sih, kalau gitu aku berangkat dulu ya"

" Mas Fatan tapi hari ini aku pengen belanja" rengek Risma lagi

Fatan menghela nafas "Nanti sore pulang dari kantor aku anterin Ris, lagian sekarang aku gasuka kalau kamu pergi sendiri. Kalau bisa harus ada yang nemenin. " Ujar fatan

"Yaudah, aku suruh Aldi aja yang nemenin"

"Aldi kuliah sayang" Jawab Fatan kesal karena Risma terus membantah "Lagian kamu nggak mau jalan jalan berdua sama aku?"

"Jalan jalan? Berdua?" Tanya Risma dengan antusias

Fatan mengangguk

"Kamu serius? Nggak bohong kan?"

"Enggak sayang" kata Fatan sambil tertawa.

Risma tersenyum lebar "Yaudah kalau gitu aku tunggu sampai nanti sore"

The Real AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang