"Jadi bener kamu punya hubungan sama Syailendra? Demi apa?!"
Telinga Ratu terasa sakit mendengar lengkingan suara Sasa yang sangat antusias menyambutnya di kelas. Sepertinya bukan hanya Sasa yang kepoo terhadap berita itu, melainkan seisi kelas. Buktinya para siswi mendekat ke meja Ratu, sementara para cowok diam-diam menyimak hal tersebut. Tampak gurat cemburu di wajah mereka. Ada pula yang langsung mencari tahu apa sosial media si Syailendra-Syailendra itu. Sayangnya tidak ada info yang mereka dapatkan. Akun instagram Syailendra diisi oleh foto-foto berupa objek dalam bentuk hitam putih.
"Apaan sih kalian. Sana, jangan berkerumun di mejaku!" usir Ratu.
Alih-alih menyingkir, mereka malah semakin ribut.
"Tapi jawab dulu, Ra. Bener kamu jalani hubungan sama cowok nggak jelas itu? Bilang ini bohong!"
"Nggak mungkin, 'kan, Ra? Padahal kami udah ngeship kamu sama Galih atau enggak Aldo. Sumpah visual kalian cakep banget."
"Iya, bener. Masa selera Ratu down-grade gitu, sih? Nggak rela!"
Suasana kelas yang awalnya tenang dan khidmat itu mendadak seperti pasar setelah kedatangan Ratu. Muak, Ratu pun menepuk meja. Ia pelototi mereka semua dengan tatapan tajam.
"Aku nggak suka urusan pribadi aku dicampuri. Jadi tolong kalian balik ke meja masing-masing. Satu lagi, jangan membuat gosip heboh di sekolah ini. Kami mau olimpiade. Jangan sampai kami nggak nyaman satu sama lain karena kalian neror temen cowokku!"
Ucapan Ratu akhirnya berhasil membubarkan mereka. Satu persatu siswa itu kembali ke tempat duduknya sambil memasang tatapan malas.
"Fuck!" Ratu mengumpat. Langsung ia teror ig base sekolah yang telah menyebarkan foto pelukannya dengan Syailendra. "Mereka tuh kenapa, sih? Harus banget jual namaku biar postingannya rame?!"
Sasa mendecak-decakkan lidah dibuatnya. "Ya lagian ada-ada aja. Siapa yang nggak kaget, coba? Posisinya kamu pelukan sama si Syailendra di parkiran mall. Dan orang taunya kamu lagi pedekate sama Galih."
"Salah sendiri jadi orang terlalu kepo."
"Oh my God! Beb, kamu nggak sadar juga kamu tuh siapa? Kamu itu Ratu. Most wanted sekolah ini. Apa pun berita tentang kamu pasti viral lah!"
Ratu mendecak jengkel. Kadang ia lelah hidup seperti ini. Menjaga sikap di mana pun karena ia adalah siswi popular yang harus bergaul dengan orang-orang kelas atas pula. Berteman dengan sembarang orang bisa membuat orang yang berteman dengannya terkena b*lly-an dan hinaan.
"Terus kenapa kalau aku Ratu? Nggak boleh temenan sama Syai?"
"Syai?" Sasa mengelus dada. "Dikasih nama panggilan?!"
"Apa sih, Sa? Kamu aja sama Heri lebih dari itu."
"Wajar. Dia pacar aku. Si Syai-syai hello itu siapa kamu? Coba jawab!"
Ratu terdiam. Usai mengirimkan direct message pada si admin base, ia simpan kembali ponselnya ke dalam saku rok. Ratu mengipasi wajahnya. Entah kenapa terasa panas di pipi, seperti habis terbakar.
"Nah, lho. Itu pipimu merah. Kenapa? Salting ya?"
"Apa sih? Salting-salting apalah. Dibilang aku sama dia cuma temen. Emang kapan aku pernah pacaran sama seseorang?"
Sasa menepuk keras bahu Ratu hingga membuat anak itu mengaduh.
"Makanya. Berhenti jadi playgirl. Coba tetapin kamu tuh maunya sama siapa. Jangan semua cowok dideketin. Mereka baper kamu mau tanggung jawab?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Seribu Luka, Seribu Rahasia [TAMAT]
RomansaDari semenjak lahir Syailendra dipaksa untuk "tak terlihat", dirumah, disekolah dan juga di lingkungan sekitarnya. Namun ternyata seorang perempuan bernama Ratu memperhatikan dan dengan jelas dan tertarik padanya. Perempuan cantik dan baik yang mem...