PROLOG

78 8 5
                                    

Daendlyna Feylie Zennetha hidup sebagai anak kedua dalam keluarga Zenneth yang sempurna. Sama seperti tipikal anak kedua pada umumnya, Feylie juga merasakan ketidakadilan dalam hidupnya.

Mungkin kebanyakan orang melihat Daendlyna Feylie Zennetha sebagai seorang Independent woman yang bergelimang harta dan beruntung dalam segala hal, tanpa mengetahui jika semuanya hanya sebuah topeng.

Feylie tumbuh sebagai penengah yang akhirnya membuatnya menjadi perempuan yang mandiri namun, keras kepala dan terlalu emosional. Bahkan, kehidupannya terlalu monoton dan hanya ditemani setumpuk pekerjaan dan mengikuti keinginan orang tuanya.

Di usianya yang ke 28 tahun, Feylie harus menerima kenyataan pahit. Ia dipertemukan kembali dengan seseorang dari masa lalunya. Awalnya Feylie dapat mengatasi hal itu dan kehidupannya kembali berjalan seperti semula.

Hingga lagi-lagi keinginan orang tuanya yang tidak bisa ia tolak membuat kehidupan Feylie menjadi berubah. Ia harus mulai menerima untuk terikat seumur hidup bersama Axelio Lazion Mahendra, sebuah nama yang selalu ingin ia hapus dari ingatannya.

Zion merupakan sosok laki-laki yang pernah singgah dalam hati Feylie. Sama seperti Feylie, Zion juga berasal dari keluarga yang terpandang.

Zion menjadi seorang pebisnis meneruskan jejak ayahnya. Sebagai putra pertama membuatnya menjadi seorang CEO di perusahaan Mahendra Group, yang merupakan perusahaan milik keluarganya.

Dengan kesuksesannya membuat Zenneth group tertarik untuk menjalin kerja sama dengan Zion. Namun, kerja sama yang diharapkan membawa pada kemajuan bagi kedua pihak perusahaan, justru mempertemukannya dengan Feylie, perempuan penuh ambisi dari masa lalunya.

Selama Feylie hidup, Zion tidak pernah melihat ke arahnya sebagai perempuan dan laki-laki yang mungkin saja bisa menjalin sebuah hubungan romansa suatu saat nanti. Berbeda dengan Feylie yang mengharapkan Zion dalam hidupnya, Zion justru menginginkan Feylie pergi dari kehidupannya. Bagi Zion, Feylie hanya teman masa kecil sekaligus seseorang yang telah mengisi cerita di masa kecilnya.

Pada awalnya, Zion memang pernah mengagumi sosok Feylie. Namun, Feylie kecil yang terlalu angkuh membuat Zion merasa segan. Lama kelamaan hidup mereka seperti roda yang berputar, hingga Feylie yang merasakan perasaan suka untuk Zion. Namun, hal itu justru membuat Zion semakin muak dengan kehadiran Feylie dalam hidupnya.

Bagi Feylie, mengenal Zion menjadi bagian yang penuh luka dalam hidupnya. Hidup yang awalnya sudah tidak tertata, semakin berantakan ketika ia harus menikah dengan laki-laki angkuh seperti Zion atas keinginan orang tuanya. Tentu pernikahan itu berhasil diselenggarakan. Namun, apakah pernikahan itu akan menjadi awal bagi kebahagiaan Feylie atau justru sebaliknya ?

🍪🍪🍪

"Perasaanku padamu tidak akan berubah Fey. Sedari kita remaja sampai saat ini tidak akan ada satu pun yang akan aku rubah. Jadi, jangan terlalu berharap dengan pernikahan kita!" Zion menatap Feylie penuh emosi.

Dengan sabar Feylie berusaha untuk menenangkan suaminya dengan menyentuh lengan Zion. Namun, tindakan Feylie tersebut justru ditepis oleh Zion.

"Aku tidak memintamu untuk mencintaiku, aku hanya ingin kamu membuat karangan keluarga bahagia saat di depan orang tua kita," kata Feylie berusaha menurunkan egonya.

Hal itu justru disambut dengan gelak tawa Zion yang terdengar menyeramkan di kamar Feylie yang sunyi.

"Untuk apa? Dengan kita bersikap apa adanya justru akan memudahkanku untuk menceraikanmu."

"Zion tolong ... aku hanya ingin kita berpisah secara baik-baik."

"Aku tidak peduli," Zion pergi dengan amarah.

Setelah kepergian Zion, tubuh Feylie meluruh ke lantai di iringi buliran air mata yang mengalir indah di pipinya.

"Syukurlah jika tidak ada yang berubah, dengan begitu aku akan merasa tenang jika harus meninggalkanmu, Zion."





.
.
.







Thanks all...
Jangan lupa tinggalin komen dan vote kalian ...

The Middle of Zenneth (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang