"Kebahagiaan kamu itu jauh lebih penting."
-The Middle Of Zenneth-
.
.
."Kamu kelamaan, keburu Papa tua nanti." Alex berjalan masuk ke dalam rumah untuk menerima telepon.
"Nanti kalau kamu ngerasa enggak cocok kita bicarakan lagi Kak. Kebahagiaan kamu lebih penting bagi Bunda," kata Martha sambil menyajikan daging ke piring Zion.
"Makasih Bun," jawab Zion.
"Anaknya Om Damar yang mana Bun? Kak Feylie atau Kanaya?" Tanya Reynand menyahuti pembicaraan antara Kakak dan Bundanya.
"Kak Feylie, kamu ingat enggak? Terakhir ketemu dulu kayaknya kamu masih SD."
"Kayaknya Reynand lupa-lupa inget deh bund," jawab Reynand dengan terkekeh.
"Ya sudah kalian lanjutin dulu makannya! Bunda mau nyusul Papa ke dalam."
Setelah kepergian Martha, Reynand segera menggeser kursinya mendekati tempat duduk Zion.
"Kak, kalau kakak enggak mau sama Kak Feylie .... Biar Reynand aja ya Kak yang gantiin?" Kata Reynand dengan sedikit berbisik.
Matanya menatap polos ke arah Kakaknya. Sesekali ia memasukkan potongan daging ke mulutnya sambil menunggu jawaban sang Kakak. Namun, Zion hanya menatap datar ke arahnya.
"Ck ... Kak Fey itu cantik, mapan, pinter lagi. Umur itu cuman angka Kak. Kakak nanti tinggal bilang ke Papa kalau Reynand aja yang dijodohin sama Kak Fey. Reynand ikhlas kok gantiin Kakak, hitung-hitung sebagai bentuk tanda bakti Reynand Ke Kakak."
Bukannya jawaban yang Reynand dapatkan, ia justru mendapatkan pukulan sendok dari Kakaknya.
"Belajar dulu kamu yang benar! Feylie mana mau sama cowok pengangguran kayak kamu." Setelah mengatakan itu Zion meninggalkan Reynand sendirian di taman.
🍪🍪🍪
"Selamat datang..." kata Sella menyambut kedatangan keluarga Mahendra.
Martha tersenyum melihat Damar dan Sella. Kemudian ia menyerahkan beberapa paperbag ke Sella sembari mencium pipi teman lamanya itu, "Ini ada sedikit bingkisan dari kami. Tidak banyak. Tapi, semoga kalian suka."
"Aduh! Jadi merepotkan kalau seperti ini, terima kasih," kata Sella dengan menerima pemberian Martha.
"Mari, silahkan masuk!" Ajak Damar.
Diruang makan keluarga Zenneth semua anggota keluarga telah berkumpul. Mereka semua berdiri untuk menyambut kedatangan rekan kerja Papanya.
Lio berjalan menghampiri Mr. Alex untuk menyambut kedatangannya.
"Anda pasti sudah mengenal, ini Gerylio. Anak pertama saya, dan anak kecil disebelah sana, itu putranya. Disebelah kanannya ada menantu saya, Naina." Damar memperkenalkan anggota keluarganya.
"Gadis dengan setelah cokelat itu ... pasti Faylie?" tanya Martha memastikan.
"Anda benar. Dia Feylie anak kedua kami. Disebelahnya lagi ada Kanaya anak terakhir kami." Jawab Damar.
"Kalian memiliki putri-putri yang cantik dan berbakat. Saya sering mendengar berita tentang kesuksesan Feylie." Puji Alex.
Memang beberapa kali Alex pernah mendengar nama Feylie disebutkan di beberapa berita. Banyak pujian yang Feylie dapatkan atas program kepedulian sosial yang ia jalankan.
Setelah itu Alex memperkenalkan putra keduanya dengan menepuk pundak Reynand, "Oh iya.... Ini putra terakhir kami, Reynand."
"Wahh dia sangat tampan, persis seperti Zion ketika remaja. Mari-Mari silahkan duduk," ajak Sella.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Middle of Zenneth (ON GOING)
Algemene fictie- Jika ada kebohongan dan kegelisahan yang terwujud, itu aku - Ini kisah tentang Daendlyna Feylie Zennetha. Perempuan muda yang mendapat julukan sang singa Zenneth. Hidupnya yang di impikan seluruh perempuan, justru seperti benang yang mengikat selu...