"Jangan takut untuk meninggalkan rasa sakit mu. Karena setelah itu, kamu akan memahami apa arti dari dirimu sendiri."
-The Middle Of Zenneth-
.
.
.Sebagai penutupan acara pernikahan Feylie dan Zion akan diadakan after party di hutan pinus. Acara after party ini dilaksanakan dengan tema garden party dan dihadiri oleh teman-teman terdekat Feylie dan Zion.
Lampu-lampu bergantungan di pepohonan. Di sepanjang jalan menuju altar dihiasi bunga berwarna putih dengan lilin yang berada di dalam kotak kaca berwarna rose gold.
Di dekat altar terdapat pohon besar yang dihiasi lampu LED berwarna putih dan dipadukan dengan lampu berwarna warm white.
Kursi tamu ditata memanjang di sisi kanan dan kiri jalan menuju altar. Dengan meja yang masing-masing dihiasi lampu, lilin, dan bunga.
Feylie dan Zion tengah berjalan bergandengan menuju altar. Suara tepuk tangan dan taburan kelopak bunga mawar putih menyambut kedatangan keduanya.
Pada acara malam ini lebih dominan dipandu oleh pengisi acara. Mulai dari live band, pianis, penyanyi, dan lainnya. Cahaya lampu utama mulai diredupkan, sehingga hutan pinus ini lebih didominasi oleh cahaya lampu LED.
Acara dimulai dengan sambutan terima kasih yang disampaikan oleh kedua mempelai. Setelah itu Zion dan Feylie mempersilahkan para tamu undangan untuk menikmati makanan yang telah di sediakan.
Feylie dan Zion memutuskan untuk menyapa para tamu undangan. Mereka berjalan beriringan.
Feylie tampil cantik dengan balutan gaun bermodel halter nickline berwarna lilac. Gaun Feylie berasal dari kain satin dan tulle yang dihiasi dengan pernak pernik sederhana berwarna silver . Bagian dada dihiasi full pernak pernik. Pundaknya diberi juntaian kain tulle polos yang melengkung dengan warna senada. Tangannya menggenggam buket mawar putih.
Feylie mengedarkan pandangannya mencari keberadaan ketiga sahabatnya. Sampai netranya melihat tangan Thania yang melambai ke arahnya. Dengan segera Feylie melepaskan genggaman tangannya pada lengan Zion. Ia berjalan menghampiri sahabatnya.
"Selamat atas pernikahanmu," kata Elora dengan memeluk sahabatnya.
Raka yang melihat kedatangan Feylie segera berdiri. Laki-laki itu masih tidak menyangka jika sahabat kecilnya kini telah menjadi istri seseorang. Raka berjalan menghampiri Feylie. Kedua tangannya memegang pundak Feylie. Matanya menatap bahagia, bahkan ia nyaris menangis saat melihat seluruh rangkaian acara.
"You always look perfect, selalu bahagia ya." Pinta Raka dengan bahagia.
"Thank you," jawab Feylie pelan. Ia tahu jika para sahabatnya sangat menghawatirkan dirinya.
"Lo harus coba! ini brownies paling enak yang pernah gue coba." Kata Thania dengan menyodorkan potongan brownies yang diterima oleh Feylie.
"Ice cream nya juga lo harus coba!" seru Elora dengan menyuapi Feylie.
Melihat Feylie yang memisahkan diri membuat Zion merasa geram. Perempuan itu selalu berlaku seenaknya. Zion bergegas menghampiri Feylie.
"Ck... pengganggu," gumam Thania kesal.
Zion hanya melirik sekilas ke arah Thania. Laki-laki itu enggan membalas perkataan sahabat Feylie. Zion memilik untuk menyapa Raka. Kedua lelaki tersebut saling berjabat tangan.
Raka tersenyum melihat penampilan Zion malam ini. "Gimana perasaan lo setelah menikah?" Tanya Raka.
"Biasa saja," jawab Zion sambil duduk di sebelah Feylie. Pasangan pengantin itu memutuskan untuk bergabung di meja Thania.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Middle of Zenneth (ON GOING)
Ficción General- Jika ada kebohongan dan kegelisahan yang terwujud, itu aku - Ini kisah tentang Daendlyna Feylie Zennetha. Perempuan muda yang mendapat julukan sang singa Zenneth. Hidupnya yang di impikan seluruh perempuan, justru seperti benang yang mengikat selu...