Chapter 10 | ask

20 5 0
                                    

"Lo pernah jadi orang yang cukup berarti bagi dia."

-The Middle Of Zenneth-
.
.
.

Kabar acara pertunangan antara Feylie dan Zion telah tersebar. Bahkan nama keduanya telah terpampang di beberapa berita. Hal ini karena Feylie dan Zion merupakan anak dari dua pengusaha sukses yang terkenal. Bahkan Feylie sendiri pernah masuk di beberapa berita sejak mendirikan butik miliknya.

Acara pertunangan yang telah berlangsung secara intimate itu mengundang perhatian banyak publik. Pasalnya, kedua calon pengantin tersebut tidak pernah terlihat bersama. Dan beberapa bulan ke depan keduanya akan melangsungkan pernikahan. Hal itu cukup mengejutkan masyarakat setempat.

Pagi ini Feylie duduk termenung di ruang keluarga. Perempuan berusia 27 tahun itu menatap nanar cicin yang terpasang di jari manisnya. Ia sudah terikat dengan Zion. Dan tinggal menghitung Minggu ia dan Zion akan melangsungkan pernikahan.

"Onty nanti jangan lupa sama Ken ya!" Kata Kendra dengan menatap polos ke arah Feylie.

Semalam Kendra kebingungan ketika melihat Feylie dan Zion yang bersanding di depan. Mereka berdua saling memasangkan cincin dijari masing-masing. Kendra ingin berlari menghampiri Feylie. Namun, aksinya itu dihentikan oleh Lio. Kendra sempat menangis saat dilarang. Anak kecil itu berhasil ditenangkan ketika Lio memberi penjelasan.

"Papi bilang Onty nanti punya lumah sendiri. Enggak di sini lagi. Telus nanti Ken enggak bisa tidul baleng Onty?" Kendra merasa sedih. Matanya berkaca-kaca. Ia menangis ketika merasa akan dipisahkan dengan Feylie.

"Nanti Onty pasti sering main ke sini. Ken juga bisa main ke rumah Onty. Jangan nangis! Onty jadi ikut sedih." Jawab Feylie sembari memeluk keponakannya.

Setelah berhasil menenangkan keponakannya, Feylie memutuskan untuk menonton film bersama Kendra. Hari ini ia tidak ke butik. Seluruh pekerjaan di butik Feylie percayakan kepada Laras. Rasanya ia sangat malas untuk sekedar keluar rumah.

Saat sedang asik menonton bersama Kendra, Feylie menoleh melihat Mamanya. Ibu tiga anak itu tersenyum melihat kedekatan putrinya dengan sang cucu.

"Kamu enggak ke butik?"

Pertanyaan yang dilontarkan Sella itu hanya dijawab gelengan kepala oleh putrinya. Dirasa tidak ada yang ditanyakan lagi, Feylie kembali menoleh ke arah televisi.

Entah kenapa Sella merasa jika ia tidak mampu untuk memahami Feylie. Padahal saat remaja dulu, Feylie merupakan anak yang paling dekat dengan dirinya. Tapi lihat saat ini. Anak perempuannya itu justru terlihat tidak nyaman dengan kedua orang tuanya.

"Kamu sudah buat janji sama Zion? Maksud Mama, mungkin ada hal yang harus kalian obrolin. Mama enggak tahu gimana hubungan kamu sama Zion tapi, Mama yakin kalau Zion akan menjadi pasangan hidup yang baik untuk kamu." Sella menatap ke arah putrinya. Ia sendiri tidak siap jika harus melepas Feylie secepat ini.

Dulu, ia berpikir jika anak-anaknya hanya akan menikahi pasangan yang mereka cintai. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Feylie harus menikah dengan laki-laki yang tidak ia cintai. Sella tidak tahu harus bagaimana menghadapi suaminya. Feylie sendiri juga tidak pernah terlihat begitu dengan dengan teman lelakinya. Bisa dibilang, Raka merupakan satu-satu teman lelaki yang paling dekat dengan Feylie.

Jika memang takdir Feylie harus melalui perjodohan. Maka Zion akan menjadi pilihan yang akan Sella pilih. Karena dia telah mengenal Zion dan keluarganya sejak lama.

🍪🍪🍪

Disisi lain saat ini Zion sedang berada di kantor. Ia baru saja selesai menghadiri meeting penting. Para karyawan yang melihat kehadiran Zion sempat terkejut. Mereka pikir untuk sesaat Zion tidak akan masuk bekerja. Laki-laki itu baru saja melangsungkan pertunangan semalam. Bahkan berita tentang dirinya masih memanas. Dan laki-laki dengan setelah suit navy itu kini berjalan santai memasuki ruangannya.

The Middle of Zenneth (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang