Chapter 14 | Zenneth & Mahendra

17 3 0
                                    

"Kita adalah sepasang manusia asing yang disatukan."

-The Middle Of Zenenth-
.
.
.

"Maksud Papa bukan melarang kamu, Nak. Kamu bisa memasak sesekali untuk kami. Tapi jangan terlalu sering! Mama sendiri juga jarang memasak sendiri. Kami enggak mau kalau kamu kelelahan." Sambung Martha.

Setelah acara sarapan selesai, seluruh anggota keluarga memutuskan untuk kembali ke kamar masing-masing. Siang nanti Martha akan mengadakan acara kumpul bersama keluarga besar. Perempuan itu merasa jika kemarin saat acara pernikahan Feylie belum memiliki waktu untuk berbaur dengan keluarga besar Mahendra.
Jadi, ia berinisiatif mengadakan acara ini di rumahnya. Martha juga mengundang keluarga Feylie.

🍪🍪🍪

Siang ini seluruh keluarga besar Mahendra telah berkumpul. Feylie membantu menjamu para tamu dengan ditemani oleh Martha.

"Aduh... menantu idaman sekali menantumu," Seru Tante Desi.

Desiana Putri Mahendra merupakan kakak dari Alex Mahendra. Perempuan itu masih tampil memukau di usianya yang hampir memasuki kepala 6. Tante Desi menikah dengan seorang dokter bedah yang bernama Fredi.
Tante Desi memiliki satu putri yang bernama Diana dan satu putra yang bernama Dika. Keduanya telah memiliki keluarga kecilnya masing-masing.

"Tentu saja, kami sangat beruntung memiliki Feylie di keluarga kami." Sahut Martha.

"Zaman sekarang perempuan modern jarang bisa menghargai tradisi keluarga. Feylie ini perempuan karir loh. Tapi dia mau menghargai pendapat kita," jawab Tante Desi.

"Oma juga senang melihat, nak Feylie." Puji Oma Sarah.

Feylie hanya tersenyum mendengar pujian-pujian yang dilontarkan oleh keluarga Zion. Dia duduk di sebelah Oma Laras. Mendengarkan segala cerita masa kecil Zion.

Feylie sebenarnya cukup canggung jika harus bertemu dengan banyak orang. Namun, melihat keluarga Mahendra yang menyambut kedatangannya dengan kehangatan membuat dirinya merasa nyaman. Bahkan Tante Desi tidak ragu untuk memeluk dirinya.

Di tengah obrolan itu, Feylie menoleh ketika melihat kedatangan Reynand. Pemuda yang seusia dengan Kanaya itu menggendong anak perempuan. Kira-kira berusia 2 tahun. Mendengar celotehan anak perempuan itu membuat Feylie tersenyum tipis. Ia jadi merindukan Keponakannya.

"Oma...," teriak Reynand merengek. Laki-laki itu berlari ke arah neneknya.

"Rey, kamu semakin tampan. Kakak kamu dimana? Oma belum lihat. Sudah lama kita tidak berkumpul bersama," kata Oma Sarah sambil berdiri memeluk cucunya.
Anak perempuan kecil itu Reynand serahkan ke Diana. Laki-laki itu memilih bermanja-manja dengan Omanya.

"Fey, ini putri keduaku. Sasa ayo salim dengan Onty Fey!" Kata Diana sambil menuntun putrinya.

"Halo Onty...," sapa Sasa.

Feylie berkenalan dengan anak kecil itu. Tidak butuh waktu lama mereka berdua bisa dekat. Bahkan saat ini Sasa telah duduk di pangkuan Feylie. Melihat interaksi antara Feylie dan Sasa membuat Oma Sarah tersenyum.

Melihat hal itu Feylie memutuskan untuk berpamitan ke belakang. Ia memutuskan untuk menemui Martha. Sejujurnya Feylie merasa cukup asing di sini. Ia seperti seseorang yang tersesat di tengah hangatnya keluarga.

🍪🍪🍪

Sore harinya keluarga Zenneth datang berkunjung. Mereka semua akan berkumpul di kediaman Mahendra.

"Selamat datang! Mari masuk, Feylie sedang berkumpul bersama saudara kami yang lain." Sambut Martha.

Damar dan keluarganya berjalan mengikuti Martha. Keluarga itu menerima dengan senang hati undangan yang diberikan oleh Martha. Bahkan dengan acara kali ini Damar akan mengambil kesempatan untuk semakin dekat dengan keluarga besar menantunya.

The Middle of Zenneth (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang