"Aku sendiri tidak yakin dengan perasaan itu!"
-The Middle Of Zenneth-
.
.
."Aku yakin, perasaan ini pasti sudah lama hilang."
Saat sedang melamun, ia dikejutkan dengan ayunan yang tiba-tiba saja bergerak. Feylie menoleh ke sebelahnya dan menemukan wajah Lio yang juga tengah mengamati bintang di langit.
"Kamu ngapain jam segini keluar ke taman, dek?"
"Nyari angin."
Sebenarnya ia juga ingin segera tidur. Namun, entah mengapa otaknya selalu mengingat pertemuannya dengan Zion. Padahal Feylie yakin jika dihatinya sudah tidak ada nama Zion lagi.
"Angin malam nggak baik buat kesehatan kamu."
Feylie hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, "Iya, habis ini Feylie masuk Kak. Kakak sendiri ngapain keluar malam-malam?"
"Kakak tadi dari dapur, terus nggak sengaja lihat kamu lagi sendirian di sini."
Setelah itu, mereka berdua diam dan menikmati suasana malam ini.
"Kamu lagi banyak kerjaan?"
"Enggak kok Kak."
"Ya sudah kalau gitu. Ayo masuk sekarang!"
Setelah itu mereka memutuskan untuk kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Feylie berharap besok akan ada lebih banyak hal lain yang mampu membuatnya merasa bahagia.
🍪🍪🍪
Siang ini Feylie habiskan dengan bermalas-malasan di dalam kamar. Ia tidak pergi ke butik karena terlambat bangun. Lagi pula beberapa rancangannya sudah siap. Jadi, tidak masalah jika ia tidak ke butik hari ini.
Ia memutuskan untuk mengambil ponselnya di nakas, sembari melihat pesan yang dikirimkan oleh Raka tadi pagi. Rencananya lusa nanti mereka akan menghadiri acara reuni bersama.
"Fey, kamu enggak ke butik hari ini?" Sapa Naina, saat melihat adik iparnya yang bersantai di dapur.
Feylie yang sedang membuka kulkas menoleh ke arah Naina, "Enggak mbak, lagi malas."
Naina yang mendengar jawaban Feylie hanya mengangguk-anggukan kepala sekolah memahami maksud Feylie.
"Nanti ikut Mbak jemput Kendra ya Fey? Dia kayanya pengen banget quality time sama kamu."
"Boleh, Feylie juga bosan kalau di rumah sendirian."
"Mbak aja sampai heran sama Kendra, dia itu lengket banget sama kamu. Kalau lagi main ke rumah orang tua Mbak, dia suka cerita tentang kamu. Katanya Onty Fey itu baik, Onty Fey juga cantik, ya gitu-gitu lah."
Feylie hanya tersenyum mendengar perkataan Naina. Mengingat Kendra ia jadi teringat untuk menagih permen yang dijanjikan keponakannya itu. Dibandingkan Kanaya, Feylie terlihat lebih sering meluangkan waktunya untuk Kendra.
Mungkin karena sedari Kendra bayi, Feylie ikut membantu mamanya mengurus Kendra. Saat itu Naina masih bekerja di perusahaan. Hingga saat usia Kendra 3 tahun, Naina memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus untuk merawat Kendra. Naina juga mulai mencoba usaha percafean.
"Nanti kalau mau berangkat panggil Feylie saja Mbak, Feylie mau ke kamar," pamitnya dengan membawa sekaleng minuman.
🍪🍪🍪
Selama di perjalanan, Feylie maupun Naina sibuk dengan urusannya masing-masing. Feylie yang masih sibuk mendesain di Ipad miliknya, dan Naina yang sibuk membalas chat dari Lio.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Middle of Zenneth (ON GOING)
General Fiction- Jika ada kebohongan dan kegelisahan yang terwujud, itu aku - Ini kisah tentang Daendlyna Feylie Zennetha. Perempuan muda yang mendapat julukan sang singa Zenneth. Hidupnya yang di impikan seluruh perempuan, justru seperti benang yang mengikat selu...