"Benang merah yang kukira telah terputus itu, nyatanya hanya kusut untuk sementara waktu."
-The Middle Of Zenneth-
.
.
.Hari ini tepat tanggal 12 Oktober 2023 Feylie dan Zion akan mengikat janji pernikahan mereka. Para undangan yang terdiri dari keluarga, rekan terdekat, maupun sahabat dari Feylie dan Zion telah mengisi ruangan yang ada di rumah Zenneth. Acara pernikahan Feylie dan Zion akan dilaksanakan melalui 3 rangkaian acara yang berbeda. Mulai dari akad, resepsi, dan ditutup dengan after party.
Saat ini Feylie tengah berada di kamarnya. Ia ditemani oleh mamanya dan Kanaya. Sedangkan Papa dan keluarga kecil kakaknya menyambut tamu di bawah. Perempuan dengan balutan baju pengantin Jawa Timur itu tengah menatap pantulan dirinya melalui kaca meja rias di depannya. Ia tidak pernah menyangka akan menyandang marga Mahendra pada namanya.
“Mama harap kamu bisa menjadi istri yang baik nantinya. Mama tahu mungkin ini sulit untuk kamu, tapi Mama yakin kalau putri Mama pasti bisa.” Sella menitikkan air matanya melihat putrinya dengan balutan baju pengantin. Sella memeluk putrinya erat.
Pelukan kedua perempuan itu terlepas ketika pintu kamar Feylie dibuka dengan kasar oleh seseorang. Feylie menoleh di sana ia melihat Elora dan Thania yang merentangkan tangan ke arahnya. Mereka berpelukan. Setelah itu Thania dan Elora memeluk Sella dan mengucapkan selamat kepada Ibu sahabatnya.
“Don’t cry! Ini hari bahagia, Fey. Your wedding day.” Kata Thania menatap Feylie tajam.
“Gue masih enggak nyangka kalau lo yang bakalan nikah dulu.” Kata Elora menggoda Feylie.
Mereka bertiga tertawa bersama. Untuk sesaat Feylie mampu melupakan masalahnya.
“Raka mana?” Tanya Feylie saat menyadari sahabatnya yang tidak terlihat.
“Nunggu dibawah,” Jawab Elora sembari merapikan baju pengantin Feylie.
“Katanya enggak etis kalau dia duluan yang lihat lo daripada Zion.” Jawab Thania dengan setengah bercanda.
Mereka bertiga memutuskan untuk berfoto bersama. Memang untuk acara akad tidak ada Bridesmaid. Feylie sendiri tidak mau membuat temannya merasa kelelahan karena itu Bridesmaid hanya akan ada saat resepsi. Bersama dengan Elora dan Thania membuat Feylie selalu merasa bersyukur.
Berbeda dengan Feylie yang tengah tertawa bersama sahabatnya. Zion yang berada di bawah justru merasa sangat gugup. Laki-laki itu berusaha untuk menghafal Qabul yang nanti akan ia lantunkan. Didepannya kini sudah ada Damar dan penghulu yang akan menikahkan ia dan Feylie.
“Kakak yang tenang! Biasanya juga sering ngehadapi tender-tender besar.” Bisik Reynand ditelinga Kakaknya.
Zion hanya melirik tajam adiknya, ia kesal dengan Reynand yang sedari tadi menggodanya.
“Bagaimana Nak Zion apakah sudah siap?” Tanya sang penghulu.
Setelah itu Damar menjabat tangan laki-laki yang akan segera menjadi menantunya.
“Saudara Axelio Lazion Mahendra bin Alex Mahendra. Saya nikahkan dan saya kawinkan Anda dengan anak perempuan saya Daendlyna Feylie Zennetha dengan maskawin berupa 120 gram logam mulia, 10% saham Mahendra Group dan uang tunai sebesar €2,203 dibayar tunai." Kata Damar.
Zion menarik napas panjang sebelum mengucapkan Qabul. “Saya terima nikah dan kawinnya Daendlyna Feylie Zennetha binti Damar La Zenneth dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Kata Zion dengan sekali tarikan nafas.
“Bagaima para saksi? Apakah sah?” Tanya sang Penghulu.
“SAH.” Teriakan semua para tamu undangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Middle of Zenneth (ON GOING)
General Fiction- Jika ada kebohongan dan kegelisahan yang terwujud, itu aku - Ini kisah tentang Daendlyna Feylie Zennetha. Perempuan muda yang mendapat julukan sang singa Zenneth. Hidupnya yang di impikan seluruh perempuan, justru seperti benang yang mengikat selu...