Fael menepati ucapan naze dengan mangantarkan gadis tersebut sampai depan pagar utama.
Aku menatap gadis berkuncir dengan surai coklat gelapnya itu sedang berjalan dan berpikir apakah naze selalu begini setiap harinya?
Aku pernah mengobrol dengannya saat pertama kali kita memasuki ajaran baru dan tepat kelas 10. Disaat aku belum mengenal siapapun teman dikelasku lalu aku berjalan tanpa menatap jalanan dan hanya berfokus pada ponselku menyebabkan aku menabrak seseorang.
Aku melihatnya membawa beberapa buku paket dan aku pernah melihat gadis ini dikelas, aku pikir kita satu kelas dan benar dugaanku.
Aku tidak lupa meminta maaf karena menabraknya dan dirinya bilang tidak masalah, untung saja aku bertemu dengan orang yang tidak terlalu mempersalahkan cara jalannya yang salah.
namanya nazera selama dikelas. aku tidak pernah melihatnya berinteraksi dengan yang lain hanya dengan rani saja dan ia duduk dibangku belakang sedangkan aku duduk di bangku utama. sulit bagiku untuk mengajaknya ngobrol jadi aku tidak pernah mengobrol setelah itu.
tapi ada hari saat event club basket, aku melihatnya duduk dibangku penonton atas.
Aku melihatnya sekilas dan aku berencana untuk mengajaknya ngobrol tapi saat selesai pertandingan aku melihatnya keluar dari kursi penonton dengan menutup telinga.
saat ini aku sudah berada diparkiran mobil sekolah, aku berjalan menuju kelasnya lalu aku melihat bangkunya yang masih kosong.
" apa lo liat-liat? " ucap rani padahal aku tidak melihatnya, aku melihat kursi nazera bukan dirinya.
daripada berdebat dengannya aku memilih untuk pergi dan duduk dikursiku sembari menoleh kebelakang memastikan apakah nazera sudah sampai.
sudah lama aku menantikan dirinya datang hingga bu sarah guru matematika sudah datang dan ingin memulai kelas.
brepp
suara langkah kaki seseorang yang terdengar habis berlari, semua mata menoleh ke belakang dan aku melihat nazera barusaja sampai kelas.
" duduk dan buka bukumu " ucap bu sarah lalu naze mengangguk dan duduk.
Aku melihat poninya yang lepek dan basah. melihat hal itu aku yakin pasti dia berlari agar menuju sekolah ini karena jarak antara pagar utama dan sekolah terbilang cukup jauh.
Aku tidak akan membiarkannya berjalan lagi. aku masih bingung mengapa dirinya tidak mau aku antarkan sampai sekolah?
Aku harus mencari cara bagaimana pun itu naze adalah tanggung jawabku sekarang.
Saat jam istirahat seperti biasa aku akan pergi ke kantin bersama hazel dan juga runa.
mataku melihat seluruh area kantin, tidak melihat kedatangannya. apa naze tidak makan di kantin?
" UPSS sorry kak gak sengaja " tiba-tiba suara berisik dari daerah belakang membuatku menoleh.
Aku melihat rambut nazera yang disiram sup panas oleh adik kelas. apa salah naze sampai mereka melakukan hal itu dan aku tidak melihat rani disebelah naze.
dimana rani? seharusnya naze bersama rani.
melihat sikap adik kelas yang mempermalukan nazera dikantin membuat semua mata tertuju tertawa, apa yang lucu dari hal ini?
Aku kesal sehingga sumpit yang aku pegang erat ini menjadi patah.
takk
suara renyah potongan sumpit membuat runa dan hazel menolehnya.
" hahahahaha sudah kelas 12 tapi mengapa dia masih berpenampilan culun " runa tertawa membuatnya kesal.
culun? apa orang-orang menganggap naze culun hanya karena naze tidak bergaul dan pendiam?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐁𝐚𝐝 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 || 𝐊𝐢𝐦𝐙𝐡𝐮𝐨
RandomNazera sudah lama menyukai Fael dan ia hanya berani melihat fael dari kejauhan saja, ia tidak menyangka bahwa ada hari dimana dirinya dan fael menjadi sangat dekat sehingga banyak orang yang tidak menyukainya berdekatkan dengan fael. sedangkan fael...