Aku dan dirinya sudah duduk dimeja belajar untuk mengerjakan soal matematika, hanya aku yang mengerjakan soal matematika sedangkan fael mengerjakan soal ekonomi.
suasana hening bahkan fael yang biasa menyalakan lagu, kini ia tidak menyalakan lagu. aku melihatnya yang fokus sekali.
sedangkan aku mengantuk, aku juga merasa bosan. aku lebih baik mengambil sketchbook ku dan mulai membuat sketsa.
aku meliriknya sekilas, dia sangat fokus hingga tidak sadar aku sudah menyinkirkan buku soal matematika dan beralih untuk mengerjakan hal seru.
hal yang membuatku senang saat melakukannya yaitu melukis dan mengambar.
sudah lama aku ingin menjadi designer, membuat baju dengan model yang diinginkan bukannya tampak menyenangkan.
selain mengambar wajah atau animasi, aku juga bisa mengambar sketsa dress. aku melakukan mengambar atau melukis yang terlintas di pikiranku.
" sketsa yang bagus " ucap seseorang yang berada di sebelahku, aku menoleh dan melihat fael yang menyenderkan tangan dan menatapku.
ia tersenyum lalu mengambil sketchbookku, apakah ia akan marah mengetahui aku tidak mengerjakan matematika.
" sekarang gua paham kenapa lo susah di mapel matematika"
" karena lo lebih suka seni dibanding menghitung " ucapnya, aku mengangguk setuju.
" betul sekali, aku sudah mencoba memahami matematika tetapi aku tetap tidak paham " ucapku memberitahunya bahwa aku susah memahami matematika.
aku melihatnya meletakan sketchbook lalu mengambil tanganku.
" kamu bisa memahami perasaanku gak? " ucapnya, aku mengerjakan mataku berulang kali lalu melihat ke arah lain dan melihatnya lagi.
aku tidak salah dengar? apa maksud dari pertanyaanku?
memahami perasaanya? tentu saja aku paham apalagi saat kita berada di mobil sebelum pulang.
ia marah karena xaviera yang berdiri dekat denganku sehingga tangan xaviera ada di belakangku, seperti menjagaku.
sikap dan perilakunya membuatku merasa bahwa dirinya tidak suka bila ada orang yang dekat denganku, seperti cemburu tetapi ia tidak mau mengaku.
aku harus menjawabnya seperti apa? aku memahaminya tetapi ia tidak memahami perasaanya sendiri.
" aku paham " ucapku menatapnya
" apaa yang kamu pahami?" ia bertanya, haruskah aku memberitahunya bahwa dirinya bodoh?
" sebelum kamu tanya aku, sebaiknya kamu tanya ke dirimu sendiri tentang perasaanmu " ucapku aku melihatnya, ia tampak bingung lalu melihat ke tubuhnya.
" aku baik-baik saja " ucapnya, aku menggeleng " yauda " ucapku mengakhiri obrolan dan kembali melanjutkan aktivitasku.
ia memegang kedua bahuku dan memutar kursi menhadap ke dirinya, aku tampak terkejut dengan apa yang ia lakukan.
" jawab pertanyaanku dengan serius " ucapnya, aku melihat wajahnya yang tampak serius.
" pertanyaan apa?" tanyaku lalu ia bertanya " kenapa kamu mengambar wajahku?" ucapnya.
sebentar, aku rasa ia tidak melihat kertas yang berada di dalam koperku. apa dia melihatnya?
" gambarmu? tidak aja " jawabku, ia menahan tanganku untuk tidak membalikan kursi.
" jawab saja dengan jujur, aku tidak akan marah " ucapnya, apa ia ingin tau alasannya mengapa aku mengambar wajahnya?
" kamu serius?" tanyaku dan ia mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐁𝐚𝐝 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 || 𝐊𝐢𝐦𝐙𝐡𝐮𝐨
RandomNazera sudah lama menyukai Fael dan ia hanya berani melihat fael dari kejauhan saja, ia tidak menyangka bahwa ada hari dimana dirinya dan fael menjadi sangat dekat sehingga banyak orang yang tidak menyukainya berdekatkan dengan fael. sedangkan fael...