11. fael mistakes made

56 10 0
                                    

perutku lapar dan aku ingin mengisi tenaga terlebih dahulu. aku mengajak nazera berkeliling sebelum pulang ke rumah.

ia sangat menurut saat aku menyuruhnya untuk memelukku. aku bilang kepadanya " gue bakalan ngebut, peluk gue biar lo gak jatuh " aku melihat tangan mungil melingkar di pinggangku.

" seperti ini? " tanyanya, bisa aku lihat wajah ketakutannya di kaca spion.

aku tidak munkin mengebut dan membuatnya terjatuh, aku hanya ingin dia memelukku.

melihatnya menuruti ucapanku, aku senang dan sebagai gantinya aku akan mengajaknya makan.

kita sudah sampai di tempat makan yang sederhana dan bersih, aku melihat wajahnya yang terpukau.

aku mengetahui bahwa keluarga dia juga bercekupan sama seperti keluarganya tapi mengapa aku melihat nazera seperti tidak mengetahui hal mewah dan ia seperti orang yang baru keluar dari goa.

" kenapa?" tanyaku

" bukankah lebih baik jika kita makan dirumah saja, aku bisa memasak "

" biayanya juga tidak mahal akan bila kita memasak sendiri" ucapnya. aku mendengar ucapannya seperti ia takut bila uangku habis karena makan ditempat sederhana ini.

" besok saja ya, sekarang kita makan dulu " ucapku. aku tau maksudnya agar kita menhemat dengan memasak sendiri dibanding beli diluar.

aku mengajaknya masuk dan memesan makanan, ia tampak terkejut mengetahui harganya.

" naze mau makan apa?" tanyaku, ia menggeleng dan mengatakan " aku sudah kenyang " ucapnya berbohong.

" tolong disamakan saja " ucapku kepada waiters untuk menyamakan menu makananku dan nazera.

" nazee, ini terlalu mahal " ucapnya

" tidak terlalu mahal ze, tenang aja aku yang membayar " ucapku, ia tampak gelisah.

" aku tauu tapi jangan membuang uang sembarangan " ucapnya menyuruhku untuk tidak memboros.

" siap bos" aku memberikan hormat tetapi ia malah menatapku kesal.

" aku serius " ucapnya dan aku mengatakan " aku juga serius, tidak perlu khawatir ze tentang biayanya mahal atau tidaknya aku mampu " ucapku.

" okayy, aku mengerti karena kamu memang kaya " ucapnya lalu ia memainkan tissue.

hanya memainkan tissue saja tampak sangat menggemaskan bagiku.

" gimana tadi? paham cara dansa?" tanyaku membuka obrolan tentang dansa.

dia mengangguk " tidak perlu diberitau caranya aku sudah paham, aku sering menonton pasangan berdansa di film " ucapnya, ia mengatakan hal panjang seperti bercerita membuatku senang.

" jadi udah paham?" tanyaku lagi dan ia mengangguk.

" kalau begitu ajarin aku berdansa " aku memintanya untuk mengajariku berdansa. aku melihat ekspresinya terkejut dan bingung.

" kenapa harus aku?" tanyanya padahal sudah jelas karena ia memahami cara berdansa yang baik mankannya aku memintanya untuk mengajariku.

" karena kamu sudah paham caranya, ajari aku nanti malam " ucapku

" tidak bisa " tolaknya membuatku sedih, kenapa ia mengatakan tidak bisa?

" kenapaa? nazee gamau ngajarin aku?" ucapku menunduk dan sedih.

" aku harus belajar matematika, besok kita ada ujian " ucapnya membuatku teringat tentang ujian harian besok.

ucapannya benar, seharusnya aku dan dirinya belajar matematika karena besok ada ujian.

𝐌𝐲 𝐁𝐚𝐝 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 || 𝐊𝐢𝐦𝐙𝐡𝐮𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang