" sekian untuk materi hari ini, besok akan saya adakan ujian harian "
" siapkan diri dan semangat belajar " ucap bu sarah guru matematika lalu pergi mengakhiri sesi pembelajaran.
suasana yang tadinya hening menjadi ramai, semuanya berbicara dengan satu sama lain.
aku melihat rani yang sedang melihat seseorang, mataku mengikuti tatapannya. ia melihat ke arah fael.
" ran.. " panggilku lalu ia melihatku.
" lihatin fael terus " celutukku segera ia menggeleng.
" gaada yang mau lihat fael, ze " ucapnya lalu menatap kembali ke meja fael, aku mencerna ucapannya dan menatap kembali ke arah meja mereka.
kalau rani tidak melihat fael berarti rani melihat hazel yang duduk disebelah fael.
" lihatin hazel yaa " ucapku lalu ia panik, aku lagi mood buat jahilin rani.
" a...apaansih enggaa " ucapnya menolak padahal aku sudah mengetahuinya.
" aku tau ketua kelas kita memang cantik " celutukku, sudah cantik pintar lagi siapa lagi kalau bukan hazel.
hazel dan fael sering belajar bersama dan mereka cukup pandai dalam pelajaran matematika, aku juga mendengar mereka sering berdebat tentang matematika.
aku tidak memahami matematika tetapi melihat mereka berdiskusi hingga berdebat membahas soal matematika. seperti melihat dua siswi yang ambis dalam matematika.
omong-omong aku belum belajar bersama fael padahal tujuan mami mengirimku ke fael adalah untuk belajar matematika.
aku akan meminta belajar bersama nanti malam karena besok ada ujian harian, ini bisa menjadi kesempatanku memberitau mami bahwa aku juga bisa matematika.
selama ini saat mami memarahi dan membandingkanku dengan putri temannya adalah kenyataan bahwa aku dibanding-bandingkan dengan fael.
tentu saja berbeda, aku lebih suka membaca sedangkan fael lebih suka menghitung.
aku tidak menganggap benci fael meskipun aku terus dibanding-bandingkan dengannya, aku justru ingin mempunyai otak cerdas sepertinya.
bahkan saat jam kosong tangan fael masih sibuk dengan penanya dan menghitung soal matematika.
aku jadi teringat kejadian kemarin malam sangat memalukan mengetahui bahwa aku memiliki dress seksi dan fael sudah mengetahuinya.
tidak itu saja, fael hendak melihat sketsa gambaran dirinya yang sudah aku gambar.
aku menyukainya dan aku pernah melukisnya. aku tidak berani memotretnya secara diam-diam maka aku akan mengambarnya wajahnya untuk mengingat-ingatnya setiap hariku.
sebelum aku belajar aku akan menatap gambaran tentang dirinya terlebih dulu, sudah seperti orang gila yang berbicara dengan lukisan karena aku tidak berani berbicara dengannya secara langsung.
sekarang sudah beda, aku sudah berbicara dan menatap matanya meskipun sulit.
saat aku sedang memperhatikan punggungnya ada siswi lain yang masuk ke kelasku, itu runa ia menhampiri fael.
" fael " panggilnya, aku mendengar suara kerasnya.
runa melihatku sekilas lalu melihat fael dan runa mencium pipi fael.
" lo..apa apaansih?" aku melihat reaksi fael yang tampak tidak suka, ia bahkan berdiri dan mendorong pelan runa untuk menjauh dari tubuhnya.
" nenek lampir datang lagi " sahut seseorang disebelahku itu rani, aku melihat rani yang memilh tidur daripada melihat runa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐁𝐚𝐝 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 || 𝐊𝐢𝐦𝐙𝐡𝐮𝐨
De TodoNazera sudah lama menyukai Fael dan ia hanya berani melihat fael dari kejauhan saja, ia tidak menyangka bahwa ada hari dimana dirinya dan fael menjadi sangat dekat sehingga banyak orang yang tidak menyukainya berdekatkan dengan fael. sedangkan fael...