22. I'm proud of you

51 7 0
                                    

Nazera memberitahuku untuk tetap bersikap seperti biasanya saat dikelas ataupun di area sekolah, ia belum siap bila orang-orang mengetahui tentang hubungannya denganku.

aku mengikuti permintaannya, ia juga harus mengikuti permintaanku. aku mengatakan kepadanya untuk menjaga jarak dengan pria.

aku merasa mata pria selalu memandang nazera saat ia berjalan bersama nazera. mata itu rasanya ingin aku colok saja.

aku tau, aku tidak bisa menahan emosiku dan nazera memintaku untuk lebih banyak bersabar dan tidak boleh bertindak gegabah.

aku akan mencobanya, ia berpikir jika aku orang yang pemarah. aku hanya tidak suka saja melihat pria-pria yang melihat pantat nazera.

pantat nazera memang cukup berisi tetapi nazera tidak gemuk. pinggang nazera kecil. perutnya juga kecil hanya saja berisi dibagian pantat.

aku tau sekarang banyak pria yang memandang mesum wanita, melecehkan bahkan menhina dan menganggap rendah wanita. terbukti dari omongan kevin, ia memandang rendah nazera dan aku tidak menyukainya.

aku melihatnya sudah masuk dikelas jadi aku pergi untuk membeli air putih dulu, aku biasa membawa botol minuman tapi botol yang biasa aku bawa tidak ada dirumah.

munkin dipakai kak fay, karena aku tidak melihat kak fay saat aku terbangun. kamarnya juga kosong. aku tidak tau dia dimana.

kak fay belum kembali ke swiss, masih ada satu minggu untuk dirinya menetap disini. aku juga merasa akhir-akhir ini kak fay terlihat mencurigakan.

ia jarang pulang dan pulang larut malam. saat aku terbangun, aku tidak mendapati kakakku ada dirumah. bunda sudah berangkat ke swiss lebih dahulu jadi kak fay terhindar dari amukan bunda.

aku membeli susu dan roti untuk nazera, tadi pagi kita tidak sempat sarapan. semua roti hilang entah dimana padahal aku kemarin melihat ada beberapa roti di meja.

tapi saat aku terbangun, sudah tidak ada.

tanpa berbicara siapa pelakunya pun aku sudah tau, pasti kak fay karena kak fay lebih suka makan roit daripada nasi.

saat aku masuk dikelas, aku melihat nazera yang sedang berbincang dengan rani dan hazel.

apa aku boleh bergabung? tapi aku takut tidak bisa control diri. melihat kekasihku rasanya aku ingin mencium pipinya. aku takut tidak terkontrol.

okay. aku tau, aku hanya ingin memberinya roti dan susu sebagai sarapan.

langkah kakiku mulai mendekati mejanya, aku melihat hazel yang juga melihatku datang.

" lo udah datang, sini el" aku melihat hazel yang menepuk kursi didepan nazera. seperti menyuruhku untuk duduk didepan nazera.

nazera menoleh dan melihatku, seketika aku terdiam. tanganku kaku. ia menyuruhku untuk bersikap seperti biasanya tapi aku tidak bisa.

aku tidak bisa berpura-pura bahwa aku dan dirinya sudah lebih dari sekedar teman sekarang.

tahan aku untuk tidak bersikap berlebihan.

" ngapain lo diem aja? ambien lo gabisa duduk?" ujar rani yang mendapatkan pukulan dilengannya.

" jangan ngomong aneh-aneh " kesal hazel.

" duduk sini el, masih ada banyak waktu "

" ngobrol-ngobrol sama mereka " ucap hazel menyuruhku untuk mengobrol dengan rani dan nazera.

" o...oh itu em...ini roti sama susu..gu..gue mau ke toilet " ucapku lalu meletakan roti dan susu segera di meja nazera dan pergi keluar.

aku barusaja masuk kelas dan sudah mau keluar kelas.

𝐌𝐲 𝐁𝐚𝐝 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 || 𝐊𝐢𝐦𝐙𝐡𝐮𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang