6.ngidam aneh

31.3K 1.8K 26
                                    


Malam pukul tepat 12 Lily tidak bisa tertidur. Perutnya seperti di remas dengan kuat, sial. Kenapa ia ingin Lian mengelus perutnya.

Ayolah! Setelah kejadian tadi siang mereka sangat canggung. Ia harus apa sekarang.

"Aish! Nak tidur lah ini sudah malam!" Gumamnya.

Karena sudah tidak tahan lagi ia bangkit dengan piyama hitam polos nya menuju kamar yang berada di depan kamar miliknya.

Namun saat melihat pintu yang tidak tertutup Lily langsung menerobos masuk. Mata lentiknya meneliti setiap sudut kamar yang bernuansa hitam.

Mata Lily tertuju pada seseorang yang membelakangi nya. Pria itu sedang merokok di balkon kamarnya.

"Lily? Kenapa kamu kesini? Ada yang kamu inginkan?" Ucap Lian.

Pria itu bergerak maju terlebih dahulu menuju istrinya yang diam dengan mata yang sedang mencoba menatap sesuatu di sekitarnya.

Wajah Lily terasa panas! Bagaimana tidak?!. Lian tidak memakai atasan apalagi celana pendek yang hanya sepinggul yang memamerkan dalaman bertuliskan Calvin Klein.

Tak lupa otot kakinya yang Ahhh!.

"Lily?" Dengan begitu Lily tersadar.

Wanita menatap suaminya dengan wajah yang memerah.

"Anak ku ingin melihat daddynya."

Kalimat yang sering terjadi saat pasangan yang menunggu keturunan nya. Namun bagi Lian ini adalah hal yang sangat amat spesial.

Terbukti dengan senyum merekan di wajahnya. Anak ku? Memang tidak benar. Namun Lian sudah senang karena akhirnya istrinya menerima anak mereka.

Dengan senang hati Lian duduk di lantai sedangkan wanita hamil itu ranjang miliknya. Dengan pelan Lian mengelus perut buncit itu.

"Hai baby? How are you? Are you happy there? Come out quickly, my hero."

Senyum Lily terbit, jadi begini rasa nya memiliki suami. Dulu ia tidak pernah berfikir untuk menikah setelah perselingkuhan itu.

"daddy is waiting for you here."

Entah keajaiban mana atau anak ini yang senang di sapa oleh ayahnya. Ia menendang cukup membuat Lily meringis pelan.

"Wow? Itu dia." Dengan wajah berbinar Lian bertanya.

Lily mengangguk pelan membuat pria di depannya ini mencium gemas perut buncit nya. Mampus! Wajah Lily sekarang merah merona.

"Liliana terimakasih... Kau boleh meminta apapun dari ku namun selain perceraian... Saya akan memenuhi nya."

Apa pun ya? Boleh kan Lily sedikit matre untuk sekarang.

Malam itu di isi dengan suara Lian yang bercerita panjang dengan calon anaknya yang juga merespon.

Biarkan malam ini mereka bahagia sebelum semuanya hancur begitu saja. Semoga tidak....

🎀🎀

Pagi pagi Lily berjalan santai bersama sang suami. Sebagai anjuran dari dokter untuk melakukan olahraga sedikit seperti jalan pagi.

Dengan kaos oversize Lily berjalan tanpa alas kaki di sekitar komplek mewah. Jujur komplek ini sangat asri sekali apalagi lingkungan yang bersih tanpa sampah.

Lian menggandeng tangan mungil istrinya. Sejak semalam hatinya berbunga-bunga. Apalagi Lily yang memilih tidur bersamanya.

Ya.... Hanya sebatas tidur saja.

Namun saat melewati pedagang sayuran yang tampak elite yang di kelilingi ibu-ibu glamor. Bagaimana tidak mereka hanya belanja namun menggunakan alas kaki Dior.

Benar benar komplek VIP.

"Wah ini yang tingga di rumah nomer 5 ya? Aduh ternyata pasutri baru ya? Berapa bulan mba?"

Lily yakin ini tidak akan selesai dengan mudah. Ia hanya menjawab seadanya sedangkan Lian diam sambil memeluk pinggang ramping istrinya.

Hingga saat merasa matahari mulai terasa panas Lian mengajak istrinya untuk pulang. Mungkin ia akan menambahkan jadwal setiap hari untuk menemani Lily jalan-jalan.

Dengan telaten Lian mengelap kaki istrinya dengan tisu basah serta memberikan pijatan ringan. Lily sudah salah tingkah sendiri.

Bagaimana tidak? Lian ini adalah suami idaman bagi seluruh kaum hawa yang ada di dunia ini.

Tampan! Kaya! Pekerja keras! Royal! Bertanggung jawab! Peka! Perhatian.

Pokoknya plus plus deh! Untung Lily yang punya.

"Aku tiba tiba pengen punya pesawat deh."

antagonis wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang