🎀🎀
Pagi pukul 7 Lily terbangun karena suara seseorang yang mual. Wanita hamil itu menatap kamar mandi yang berada di ruang inapnya.
Oh ya.. Ruang Inap VIP ini! Lihat saja ada kulkas dan AC.
Serly yang baru saja membeli sarapan langsung menatap Lily. Wanita itu menyapa dirinya dan langsung masuk kedalam kamar mandi.
Hingga 5 menit Serly keluar dengan Lian yang tampak lemas. Pria itu mual? Apakah karena terlalu stress.
"Biar Mama panggilin dokter kalau begitu." Ucap Serly.
Lian menggeleng lalu duduk di kursi berhadapan dengan ranjang Lily. Pria itu tampak pucat dengan mata sayu.
"Ga usah Ma." Jawabnya.
Decakan terdengar, Serly langsung keluar dari ruangan itu. Wanita itu sebal karena Lian dan suaminya sama sekali tidak ada yang berbeda.
Selalu menolak berobat jika tidak di paksa. Apalagi jika sakit berat.
"Kamu mau sarapan apa Ly?" Tanya Lian sambil tersenyum.
Wanita hamil itu menggeleng. "Mas sakit apa?" Tanyanya.
Hati Lian berdesir ah panggilan itu masih berlaku. "Paling kecapean."
Kening Lily berkerut. "Mas berobat dulu aja-"
"Ga usah Ly." Potong Lian cepat.
Sudah Lian bilang dia pria yang tidak pernah sakit. Sudah lama ia tidak merasakan sakit.
Serly datang bersama dokter yang ia panggil. Wanita itu harus nekat jika kedua pria yang ia sayangi saat sakit.
Lian menatap Serly jengah, sudah ia bilang bahwa dirinya tidak apa-apa.
Saat hendak menikah tiba-tiba tangan nya di elus secara lembut. Sontak ia langsung menunduk menemukan Lily yang tersenyum lembut kearahnya.
"Mas ian? Harus mau! Nanti kalo Mas sakit siapa yang nemenin aku?"
Kalimat lembut yang membuat Lian menurut. Sudah di bilang kelemahan Lian adalah seorang Lily.
Serly tampak menahan tawa, memang benar pria Zilon pasti akan tunduk dengan wanita nya.
Lian di periksa secara menyeluruh. Tampak dari wajah pria itu yang tertekan parah.
"Tuan Muda tidak sakit apapun... Di lihat dari Nona Zilon yang sedang mengandung." Dokter itu mulai menjelaskan.
"Kemungkinan Tuan Muda mengalami morning sickness."
Tepat itu juga Serly tertawa dengan kencang. Kedua kalinya ia melihat dia pria Zilon yang katanya tidak tau arti sakit mengalami morning sickness.
Saat ia hamil dulu Leon mengalami morning sickness parah hingga pria itu menangis di pelukannya.
Ia tidak sabar menanti adegan yang sama di masa yang berbeda.
🎀🎀
Hari-hari di lewati Lily dengan pagi yang di sambut rengekan suaminya. Pria itu sama sekali tidak terlihat tegas sekarang.
Lian terus merengek jika perutnya rasanya ingin keluar namun hanya air saja yang keluar. Apalagi matanya yang berkaca-kaca persis seperti bayi.
Jadi dia akan memiliki dua bayi?
"Dimana Leon sialan itu!" Rengeknya.
Tampak wanita hamil itu berdecak. "Jangan mengumpat! Nanti anak mu akan mendengar nya."
Pria dengan kaos itu mengangguk lalu memeluk perut istrinya yang sudah membesar. Lily sudah masuk ke bulan 6 dimana ia harus siaga.
Eh malah Lian terkena morning sickness yang biasanya kambuh saat hamil muda.
Anaknya ini memang spesial ia harus memberikannya hadiah. Contohnya di asramakan sejak bayi!
Pintu ruangan VVIP itu terbuka Leon datang dengan membawa pesanan Lian. Pria itu terus merengek ingin memakan nasi tapi gurih.
Sontak keluar Zilon langsung kebingungan. Nasi gurih?
Bahkan Serly harus menelfon ibunya karena tidak tau. Nasi gurih pedas.
Untung Lily alumni menjadi orang misqueen. Jadi ia tau jika yang Lian maksud adalah Nasi uduk.
Leon langsung menaruh pesanan anaknya itu. Ia lelah! Harus berdebat dengan para ibu-ibu rempong itu.
Ia kira akan mendapatkan makanan itu di restoran ternyata di pinggir jalan. Entah cucunya akan berbentuk apa nanti.
"Terimakasih Papa." Ucap Lily mewakili Lian yang sudah menyantap Nasi uduk itu.
Leon tersenyum tipis lalu pamit undur diri karena harus mengurus dua perusahaan sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
antagonis wife
Fanfiction"I'll do everything for you." -Lian ⚠️ mengandung kata kata kasar. Entah kesialan apa yang membuat Lilian Celista terlempar ke dalam novel yang baru saja ia baca. Kalau menjadi peran utama note bad lah! lah ini ia menjadi antagonis? perusak hubung...