27. end?

23.9K 914 23
                                    

🎀🎀🎀

Benar tuhan selalu memiliki kejutan, Seperti Lily yang selalu di beri cobaan hingga sekarang ia bisa merasakan semua kebahagian ini. Hidup damain dengan keluarga kecilnya.

Mata lentiknya menatap sang putra yang berlarian di halaman miliknya. Lian membangun sebuah halaman, bukan ini lebih cocok di sebut lapangan. Untuk anaknya yang sudah memasuki 1 tahun.

Pria itu sangat bahagia saat anaknya menyukai sepak bola. Sebagai ayah yang baik,Lian berinisiatif membagun lapangan kecil dirumahnya.

Kecil bagaimana?! Ini luas seperti lapangan golf.

"Mama! minum." ucap Zetion.

Lily tersenyum lalu memberikan botol yang berisi air minum yabg telah ia sediakan tadi. Tampan,satu kaya yang mendasari wajah anaknya.

Hidup Lily, selalu di kelilingi pria tampan bukan?

Entah badai mana yang telahnia lewati, Dari Lily yang tidak pernah berpikir akan hidup sebahagia ini ia bersyukur atas semua ini.

Ia memiliki segalanya, Suami, Putra,Kekayaan dan Kebahagiaan.

"DADDY!" Pekik putranya.

Sontak Lily menoleh,mendapati pria dengan kemeja hitam. Suaminya datang dengan bola di tangannya.

"Kenapa kamu mengajak istri ku berpanasan boy?" Tanyanya.

Zetion malah sibuk mengambil bola di tangan Lian. Bermain dengan senang sambil tertawa kecil.

"Sayang? bagaimana hari mu" Celetuk Lian sambil menghampiri istrinya.

Lily tersenyum menerima kecupan lembut yang di layangkan suaminya. "Mas pasti sudah tau bukan" jawabnya.

Pria tampan itu memelul istrinya, obat lelahnya hanya seorang Lilyana saja. Obat segala sakit yang ada baginya.

"Putra kita sudah besar." Celetuk Lian sambil mengelus rambut istrinya.

Wanita dengan dres biru langit itu menatap putranya yang asik bermain bolanya."Dia mirip dengan mu."

Lian terkekeh."Harus!" jawabnya.

Wanita itu mendengus kesal."Kan aku yang hamil selama 9 bulan?"

Pria itu tersenyum mengalah,Lily selalu menang baginya. Bola yang di mainkan Zetion berhenti tepat di sepatu milik Lian.

"Daddy tendang kesini!" Perintah Zetion sambil tertawa.

Lian tersenyum dan mendengan bola itu dengan sepatu mahalnya. Mulai lah sebuah pemandangan yang sangat bahagia di mata Lily.

Wanita itu tak henti-hentinya tersenyum memperhatikan interaksi suami dan anaknya.

Dulu di benaknya ia tidak pernah berfikir akan menikmati pemandangan ini. Menikah? Bahkan Lily tidak pernah berfikir seperti itu. Otak Lily hanya di isi dengan uang,uang dan uang saja.

"Terimakasih Tuhan." Lirihnya.

Di pinggiran lapangan Geo menatap Tuanya yang asik bermain bola dengan sepatu kerjanya. Pria itu meringis saat bola itu berbenturan dengan sepatu mahal milil Tuannya.

Harganya sudah di pastikan gajinya selama satu bulan lembur.

🎀🎀🎀

Pagi ini mansion bergaya klasik itu di gemparkan dengan kabar sang Tuan yang terkena demam. Hingga para pelayan ketakutan jika terkena marah.

Sedangkan di kamar mewah, Lily sibuk mengomper dasi suaminya. Wanita itu selalu menghela nafas saat Lian yang memeluknya erat dengan kata-kata keramat jika pria yang sedang demam.

"Sayang,jika mas tidak sembuh jadikan Zetion sebagai penerus mas"

Lily memutar bola matanya malas. Ayolah! ini hanya deman.

"Mas udah siapin simpenan, kartu mas ada di laci semua." Lirih Lian.

Geo yang datang hanya bisa menahan tawa. Pria itu bisa membandingkan saat Tuanya yabg berada di perusahaan adalah atasan yang tegas sepeti singa, dan di hadapannya ini?????

"Nyonya obat saya taruh di meja." Ucap Geo karena sudah tidak kuat melihat pemandangan yang sangat menggelikan

Lily tersenyum lalu berterimakasih ke bawahan suaminya itu. Kini fokus Lily hanya ke pria telanjang dada yang terus memeluk perurnya.

"Mas udah ga kuat Ly....padahal Zetion belum punya adek." Lirihnya.

Wanita itu hanya mendengus kesal, Saat sakit pun pikiran pria ini.

"Nanti Lily bisa buat lagi tanpa mas." Jawabnya iseng.

Sontak Lian langsung mendongkak kan kepalanya ke atas. Tidak terima atas ucapan istrinya,apa maksudnya?

"Ya ga bisa lah...kan benihnya dari saya"

Lily menutup mulut jahanam suaminya itu. Topik ini sangat berwsiko, apalagi jika putranya yang mendengar.

Dirinya masih ingat pertanyaan kematian putranya setelah seharian bermain dengan Nathan sialan itu.

"Mom? Zetion di buat dali apa? telus kok bisa ada di pelut mom?"

Lily hanya bisa tetawa canggung sebelum anaknya menyambung ucapannya yang amat.....

"Kata uncle Natan,Zetion dulu di dalam Daddy? Kok bisa ke pelut Mom?"

"Telus Uncle Natan bilang, Mom di suntik ama Daddy? Caranya gimana?"

Lily tidak bisa menjawab hanya bisa tersenyum lembut. Menyiapkan bogeman untuk sepupu Lian itu,yang sudah mengotori otak anaknya!

🎀🎀🎀

Otak ku udah mentok pliss

kalo typo maklum ya🙏 ganti media nulisya, jadi masih kaku hehew

ga end kayak nya....

CERITA BARU AKUUU🙏


LANGSUNG BACA CRISA AND... EM

DAN INI

UDH aku up yaaa hehew

bakal up terus kok

antagonis wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang