••••
Satu tahun kemudian hidup Lily bertambah kebahagiaanya. Saat pertama kali melihat putranya bisa melangkah ke arahnya.
Hari itu juga Lian langsung membuat syukuran satu kantor. Para karyawan di beri bonus gaji. Lily yang kewalahan karena para keluarga besar Lian yang datang dari belahan dunia.
Lily menatap anaknya yang tampak datang dengan menyembunyikan sebuah bunga di belakang punggung kecilnya. Wanita itu mencoba untuk tidak tahu yang akan anaknya lakukan.
"Mama! Tion punya hadiah!" Seru Pria kecil itu.
Wanita itu memangsang wajah terkejut drngan senyuman. Saat Zetion sudah mulai berbicara, Lily dan Lian setuju mengubah panggilan mereka menjadi 'Papa and Mama' karena mudah.
"Apa sayang?" Tanya Lily lembut.
Pria kecil itu lantas mengeluarkan sebuah bunga tulip berwarna merah muda yang sangat indah. Lilu terkejut bahagia dan memeluk anaknya.
"Thank you Baby!" Pekik Lily.
Seutas ide muncul di kepalanya, Lily langsung mengambil ponselnya.
"Sayang...tersenyum mama akan memotrer dan mengirimkannya ke papa!" Ucap Lily.
Pria kecil itu mengangguk setuju lalu mulai berpose dengan bunga indah di tangan kecilnya.
Kerja bagus, Lily langsung mengirimnya ke suami tampannya yang masih sibuk bekerja di kantor.
Lily terkekeh sambil mengelus pantat anaknya yang mulai tertidur. Asik juga jika mengerjai suaminya sendiri.
Dengan bangga Lily mengetik balasa. Berhenti menunggu jawaban dari suaminya yang pasti panik."Panika ga! panik ga! panik lah masa engga." Ucap Lily.
"Buset typo." Umpat Lily.Tangan lentiknya masih sibuk mengusap anaknya yang sudah tidur.
Saatnya melampiaskan kecemburuan yang ia pendam. Selama seminggu ini Lian sibuk di kantor hingga lembur. Dan si Gio itu terus membuat suami tersayangnnya tidak pulang.
Dasi? Oh Lily baru ingat saat Geo memberi foto saat ia bertanya dimana suaminya. Sialnya pria itu malah mengabari jika suaminya sedang berada di toko membeli dasi untuk Pria itu.
Lily jelas cemburu, Pria berkacamat itu terus menghabiskan waktu dengan suaminya. Dan dirinya yang merana.
"Mampus!" Umpat Lily.Suaminya benar benar pulang hari ini!. Wanita itu panik sendiri, padahal ia hanya ingin bercanda saja.
Tapi saat sadar apa yang di bawa suami nya ia kembali tersenyum manis. Okey, santai Lily,ia hanya perlu berakting menjadi sok jual mahal saja.
Hingga mobil Bmw keluaran terbaru yang ia minta tahun lalu terparkir di bagasi. Liy langsung memasang wajah judes andalannya.
Mengingat mobil yang ia minta malah di pakai oleh suaminya. Alasannya karena mobil suaminya sedang di pakai Geo.
Geo lagi! Geo lagi.
Pria dengan kemeja putih datang dengan beberapa paperbag berlogo brend ternama itu. Tampak tersenyum hendak memeluk istrinya.
"Stop! mas bau Geo." Ucap Lily.
Lian lantas mengehela nafasnya lelah. Kapan selesai drama Geo ini?! Kenapa juga istrinya cemburu dengan sekertaris nya yang sama tidak masuk akal.
"Astaga....Saya hari ini tidak bertatap muka dengam Geo sayang."
Mendengar penjelasan Lian, Lily hanya diam lalu menyahut paperbag yang di bawa suaminya.
"Oh ternyata beneran buat aku."
Lian di buat melongo sendiri, Memang untuk siapa lagi jika bukan untuk wanita di depannya ini.
"Ku kira untuk Geo." Ucap Lily.
Lian langsung memijat pangkal hidung nya. Istrinya cenayang level maksimal jika membahas Geo.
"Love? Mas ga ada rasa apa apa sama Geo, Mas masih waras." Jelas Lian.
Lily menahan tawanya, menoleh ke arah suaminya memelas.
"Siapa yang bilang punya rasa? Oh jadi mas kepikiran pujya rasa sama Geo?"
Deg...Lian kehabisan kata-kata untuk sekarang. Sebuah kesalahan ia berdebat dengan seorang wanita, apalagi lulusan hukum.
"Kamu mau apa sayang?" Jurus terkhir Lian.
Lily tersenyum. "Porsche!."
----------
Hai semua!!!!
untuk kabar cerita ini di bukukan masih maju mundur.:(
Aku bingung nih, soalnya ada ketetuannya....
aku takut ga ada yang beli hehew.
Biasa ketakutan pemula.
Dukung aku ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
antagonis wife
Fanfiction"I'll do everything for you." -Lian ⚠️ mengandung kata kata kasar. Entah kesialan apa yang membuat Lilian Celista terlempar ke dalam novel yang baru saja ia baca. Kalau menjadi peran utama note bad lah! lah ini ia menjadi antagonis? perusak hubung...