9.relieved

42K 2.3K 39
                                    

🎀🎀

Lian menatap pintu yang sedari tadi belum terbuka. Pria itu tampak tidak baik-baik saja memangnya terkesan datar namun air mata yang terus mengalir itu saksinya.

Ia akui dirinya bodoh dalam cinta.

Dirinya terlalu memaksa cinta Lily untuknya. Setelah pertemuan mereka di saat gadis cantik itu menangis di lorong kantor nya. Mulai di situ cinta miliknya timbul hingga ia melakukan apapun agar Lily bersamanya.

Namun malah ini yang terjadi?

Tubuh nya tiba tiba di peluk erat. Ia langsung menunduk menatap wanita paruh baya yang tersenyum kearah nya, hancur sudah tangisan yang sedari tadi ia tahan.

"Ma! Lily Ma!" Rengek Lian.

Bagaimana pun pria 27 tahun itu adalah anak semata wayang dari keluarga Zilon. Serly dan Leon.

"Lily bakal sembuh okey?" Ucap Serly.

Sedangkan di samping nya seorang pria dengan wajah tegas khas orang barat hanya menatap anaknya. Tidak ada ekspresi, bagaimana pun dia Leon pengusaha tambang terbesar.

Tiba-tiba pintu ruangan itu di buka seorang dokter keluar langsung di cegat oleh Lian.

"Bagaimana keadaan istriku sialan!"

Serly langsung mengelus punggung anaknya lembut. Anaknya ini memang persis seperti Papanya.

"Bagaimana keadaan anak ku dan cucuku?" Ucap Serly.

Serly tetap menganggap Lily sebagai anaknya walaupun ia tau bagaimana sikap gadis itu ke anaknya. Bagi Serly Lily hanya korban keegoisan orang tuanya.

"Bagaimana ke adaan putri ku?" Kini suara Leon terdengar.

Wajah tegas dengan alis tebal sangat menggambarkan pribadi yang sadis dan tegas. Namun di balik semua itu ia tetap seorang ayah yang ingin memiliki putri kecil.

Namun di sayangkan karena tragedi di masa lalu istrinya tidak bisa hamil lagi. Dirinya hanya bisa menguatkan bagaimana pun Serly adalah wanita pujaan hatinya yang ia dapatkan dengan susah payah.

Dokter itu langsung menahan nafas. Tiga orang yang sangat berkelas.

"Begini Tuan Nyonya... Untuk keadaan janin bisa di selamat kan tapi lemah dan untuk Nyonya Lily...."

Lian menunggu kelanjutan itu dengan hati yang sangat tidak beraturan.

"Nyonya Lily dapat di selamat kan... Tapi saya mohon untuk tidak terlalu membebani Nyonya karena sangat berpengaruh pada psikis Nyonya."

Untuk saat ini Lian bisa menghela nafasnya. Ia cukup bersyukur karena kedua orang yang ia cintai selamat.

🎀🎀

Mata lentik itu terbuka silau dari cahaya di atasnya membuat ia meringis. Wanita itu langsung tersadar dan merana perutnya.

Masih membuncit, Lily kembali bisa tenang.

Tanpa sadar sedari tadi ada pria yang duduk di sofa yang sedang sibuk memperhatikan nya. Lian mendekat lalu memeluk Lily secara tiba-tiba.

"I miss you terimakasih sudah bertahan." Ucap Lian.

Lily yang terkejut langsung membalas pelukan suaminya. Apakah dia tidak sadar alam? Sampai suaminya yang selalu tampil tegas ini tampak sedih.

Pria dengan kemeja hitam itu mengelus rambut Lily menunggu apakah ada penolakan.

Namun... Yah! Tidak ada ia langsung mengecup kening istrinya. Bagai mimpi bagi Lian.

"Anak Daddy kuat, terimakasih jagoan Daddy?" Ucapnya sambil mengelus perut buncit itu.

Lily tersenyum senang, akhirnya alur kembali. Walau ia tidak tau surat itu berasal dari siapa.

Untuk saat ini biarkan suami istri itu menikmati kebahagiaan nya. Sebelum semua di mulai.

Di lain sisi keluarga Bsatian sedang di landa kepanikan karena anak pertama mereka yang terus merengek apalagi Seano yang sedang sibuk.

Istrinya Dera tampak uring-uringan karena dia merasa tidak bebas. Ia hanya bisa menimang anaknya itu.

Sedangkan ibu mertuanya malah sibuk membaca majalah tanpa membantu dirinya. Sialnya dirinya.

"Mas? Shaka kayaknya mau sama kamu deh!" Ucap Dera.

Seano yang sedang mengerjakan pekerjaan nya pun menoleh dan langsung menggendong anaknya dengan telaten.

Dirinya jadi berfikir apakah jika dulu ia menikah dengan Lily ia akan lebih bahagia dari ini. Liliana gadis kecil yang sering ia goda setiap pulang.

Gadis dengan rambut coklat dan mata indah.

🎀🎀

antagonis wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang