11.salad pedas

27K 1.4K 27
                                    

🎀🎀

Kabar baik Lily sudah di perboleh kan untuk pulang. Namun wanita itu harus tinggal di rumah utama atas paksaan sang mertua.

Bukan itu masalah nya.

Lian pria itu berulah lagi setelah Nasi gurih, sekarang menjadi salad pedas. Oke lah jika itu salad sayur bisa di buat pedas, Namun pria itu maunya buah!.

"Yaelah bang! Yang bener ajalah!" Kean—sepupu Lian.

Kini keluarga adik dari Leon berkumpul hendak menjenguk mantu iparnya. Namun malah di persulit dengan ngidam Lian.

Lily meringis pelan, ia tak enak hati karena seluruh keluarga Zilon yang berada disini sudah prustasi. Apalagi Lian yang sedari tadi merengek.

"Pokoknya saya mau makanan salad yang pedas!" Sambil memeluk Lily.

Leon—pria paruh baya itu ingin rasanya memukul kepala anak semata wayangnya itu. Tinggal mengatakan apa nama makanan itu susah sekali.

Mencoba mencari jalan keluar Lily mengelus perut buncit nya.

"Mas? Ciri-ciri makanannya apa?"

Pria dengan kaos Celine itu menatap istrinya sendu. "Buahnya di potong tipis-tipis lalu di beri kuah pedas."

Keluarga Kenan adik dari Leon itu juga tampak berfikir. Demi penerus Zilon mereka akan melakukan semua hal! Entah bayi itu akan berupa apa.

Kening Lily mengkerut lalu ia tersenyum.

"Kean? Tolong beliin saya rujak?"

Pria dengan hoodie putih itu cepat mengangguk. Ia harus cepat pergi sebelum ngidam Lian kambuh.

Lily kembali mengelus rambut acak-acakan Lian. Padahal biasanya rambut ini di tata rapi.

Hingga akhirnya Kean kembali dengan sekantong rujak yang Lily pesan. Keluarga Zilon hanya menatap belum pernah memakan makanan yang aneh itu.

"Mas maunya ini?" Tanya Lily.

Sontak Lian langsung mengangguk antusias dan langsung merebut makanan yang ia sebut salad pedas itu lalu memakan nya.

Oke.... Keluarga Zilon prustasi.

Apalagi Leon yang langsung pergi dengan wajah suram. Kenapa cucunya dari kemarin meminta makanan yang aneh terus?

Entah apa jadinya cucunya itu. Sedangkan Serly langsung menghela nafasnya lelah.

"Lily yang sabar ya sayang?" Ucapnya.

🎀🎀

Sore ini dua pasangan yang sedang menunggu kedatangan keluarga barunya sedang berjalan-jalan ke mall. Untuk mencari baju bayi.

Ya... Padahal mereka belum mengetahui kelaminnya.

Namun atas perintah Serly, beli saja yang kalian suka!. Dasar orang kaya.

Tangan Lily sedari tadi di gengam oleh Lian. Pria itu tampak tampan dengan Jaz seperti bekerja. Sedang kan Lily menggunakan dress.

Saat melihat toko perlengkapan bayi Lily langsung berbinar. Namun bukan nya Lian berhenti, pria itu terus berjalan membuat Lily kebingungan.

"Loh? Chanel?" Batin Lily.

Wanita hamil itu hanya mengikut saja. Mungkin Lian ingin membeli Jaz atau yang main.

Namun saat masuk Lily di kejutkan dengan beberapa perlengkapan bayi. Bermerek Chanel!. Sejak kapan Chanel mengeluarkan baju bayi?

Ini dunia fiksi Lily jangan lupa.

Lily menatap jejeran baju bayi yang tampak mewah! Bukan lucu. Apalagi harganya yang bisa mencekik Lily saat ini juga. Untung suaminya kaya.

Hingga 30 menit mereka keluar dengan para bodyguard yang membawa beberapa totabeg bertulis kan brand Chanel.

Dengan senang hati Lily menempeli tubuh Lian. Bau uang sangat tercium harum. Sedangkan Lian? Pria itu sudah salting sendiri sambil mencoba untuk tetap  cool.

Mata Lily menatap salah satu wanita yang tampak tidak asing baginya. Dia seperti sahabat Lily, bukan ini benar sahabat Lily di dunia aslinya.

"Feby?" Batinnya.

Wanita dengan pakaian formal sedang memasuki toko make up. Memang dari matanya terkilas rasa sedih yang mendalam.

"Mau pulang sekarang?" Tanya Lian saat sadar Lily yang melamun.

Sontak wanita hamil itu langsung mengangguk. Ia akan mencari semua data yang ada nanti.

🎀🎀

aku double up ya!

request visualnya dong!

antagonis wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang