🎀🎀
Hari yang di tunggu Lily datang ia akan bertemu dengan sahabatnya dulu saat masih menjadi Lilyan. Rindu? Pasti sangat rindu.
Wanita hamil itu tampak cantik dengan dress YSL. Biarkan jika Lily di katai wanita yang glamor. Yang penting suaminya kaya!
"Udah Ly?" Tanya Lian yang baru saja datang dengan kemeja hitam.
Seperti sudah sangat ciri khas jika seorang Lian itu pasti menggunakan Jaz hitam. Hak paten bapak Lian Zilon
Lily mengangguk, namun langsung terkejut saat suaminya yang diam dan berjongkok. Memasangkan sebuah sepatu sneaker berwarna putih, mari lihat apa merek nya.
"Sekarang coba pakai alas yang ga tinggi dulu ya Ly? Demi anak kita."
Lembut! Sangat lembut Lily hanya mengangguk. Sebagai istri penurut supaya uang bulanannya lancar.
Tapi Lily baru ingat, dulu di ceritakan uang Lilyana selalu lancar walau sering berselingkuh.
Pria dengan alis tebal itu langsung mengajak istrinya untuk turu. Mobil BMW berwarna hitam sudah siap mengantarkan mereka. Hari ini biar Lian menyetir sendiri.
Mobil mewah itu melaju dengan kecepatan sedang. Mata tajam Lian mencuri pandangan istrinya yang tampak lebih ceria.
"Mas? Kita mau ketemu dimana?"
Lian tersenyum tipis. "Taman kota."
Lily mengangguk pelan, masih terasa canggung. Bagaimana tidak ia belum pernah dekat dengan pria spesies seperti suaminya ini.
Hingga mobil mereka sampai di taman kota yang tampak senggang karena jam kerja. Lian lah yang harus merelakan jam kerjanya demi sang istri tercintanya.
Tangan yang saling bertautan, Lily tersenyum saat melihat wanita yang duduk di salah satu kursi. Saat dia masih hidup ia sama sekali tidak pernah sampai ke kota besar ini.
Kesehariannya hanya bekerja lalu berpacaran dengan kekasih sialan nya itu. Ia sedikit menyesal.
"Selamat siang Tuan Zilo dan Nyonya Zilon—?" Sapa ragu Feby.
Lily tersenyum senang, rasa bangga menjalar di hatinya saat melihat Feby yang sudah bisa membuat cita-cita nya terwujud. Teman masa sulitnya sudah bangkit menjadi wanita kuat.
"Mas beliin kita minum dong." Ucap pelan Lily.
Tampak Feby langsung menggeleng, sangat tidak tau diri jika seorang Lian membelikan minum untuk dirinya.
"Biar saja Nyonya." Usulnya.
Lily menggeleng pelan, tanda tidak setuju. Sedangkan Lian langsung berjalan ia tau kode Lily. Membiar kan dua wanita itu mengobrol.
Tidak perlu khawatir karena di ponsel istrinya terdapat GPS.
Setelah kepergian Lian, dua wanita itu masih terdiam dengan isi kepalanya masing-masing.
"Feby? Bagaimana salon mu?"
Wanita dengan dress pink itu menoleh. "Baik nyonya."
Lily berdecak kesal, apakah ia harus mengaku? Tapi apakah tidak apa-apa Lily bingung sekarang.
"Kamu percaya jika saya mengatakan bahwa saya Lily sahabat kamu?"
Tampak Feby langsung menatap tidak percaya. "Maksud anda Nyonya?!"
Dari nadanya tersulut kesedihan yang mendalam. Nyatanya kehilangan sahabat yang selalu ada untuk dirinya masih sulit untuk di lupakan.
"Sahabat mu yang selalu mengajak mu untuk couple hels YSL."
🎀🎀
Hai hai hai!
ga nyangka ternyata cerita ini bisa sejauh ini ya....
padahall dulu aku cuman iseng buat cerita....
🥉 #husband
arigatou semua!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
antagonis wife
Fanfiction"I'll do everything for you." -Lian ⚠️ mengandung kata kata kasar. Entah kesialan apa yang membuat Lilian Celista terlempar ke dalam novel yang baru saja ia baca. Kalau menjadi peran utama note bad lah! lah ini ia menjadi antagonis? perusak hubung...