23.walcome baby Li!

27.1K 1.2K 52
                                    

🎀🎀

Benar ucapan orang seorang suami hanya menunggu dia kabar saat istrinya melahirkan. Kabar kelahiran dan kabar kematian.

Lian sudah kalang kabut dengan keringat yang membasahi seluruh tubuhnya. Pukul 12 malam tadi Lily tiba-tiba terbangun dan ingin memakan sebuah jeruk. Namun setelah wanita itu selesai makan.

Saat Lian yang sibuk dengan ponsel miliknya. Tiba-tiba air mengalir dari paha istirnya, entah bagaimana bisa Lian menjadi lemot, hingga istrinya yang meringis kesakitan.

Pria dengan kemeja hitam polos itu langsung membawa istirnya menuju rumah sakit. Anaknya akan lahir?!

Bukan kah kata dokter masih harus menunggu seminggu lagi. Mungkin anaknya sudah tidak sabar melihat dunia ini.

"Mas sakit." Rintih Lily.

Wanita cantik itu sudah penuh keringat. Benar! Lily ingin mati rasanya. Ia harus menahan sesuatu yang seharusnya keluar.

Apalagi perutnya mulas! Tolong Lily Tuhan. Lily belum pernahnya nikah.

Tapi sudah melahirkan, memang aneh hidupnya ini. Tangan mungil nya memegang erat lengan kekar suaminya. Masa bodoh dengan lengan Lian yang memerah.

Salah siapa menghamilinya.

"Kamu pasti bisa sayang." Bisik Lian.

Pria itu memalingkan wajahnya menghapus air mata yang hendak keluar. Ini pemandangan paling menyedihkan yang pernah ia lihat. Memang salahnya ia menghamili Lily di usia masih muda.

"Baik Nyonya persalinan di mulai."

Dokter wanita datang memberi intruksi yang sulit Lily ikuti. Bagaimana lagi?! Dia hanya berbicara tanpa praktek langsung.

Dalam hati Lily mengumpat karena bayi di perutnya tidak kunjung keluar. Apalagi di bawah sana rasanya robek hingga jantung.

"Akh! Mas! Aku ga kuat!" Lirih Lily.

Setelah mencoba beberapa kali Lily terkulai lemas karena bayinya tidak kunjung keluar. Para perwar ikut menyemangati Lily.

"Coba lagi ya sayang? Demi anak kita setelah ini kamu bisa minta apapun."

Bujuk Lian sambil meringis karena rambutnya sudah rontok karena jambakan Lily. Tapi pria itu iklhas demi anaknya dan istri tercintanya.

Mata Lily langsung terbuka, apapun? Apapun?!

Dengan kadar energi 30% Lily mencoba untuk mengenden. Ia pernah seperti ini saat pup nya keras tapi beda lobang woi.

"LIAN SIALAN!"

Setelah umpatan itu terdengarlah suara tangisan bayi yang sangat keras menghiasi ruangan yang tertutup sejak dua jam yang lalu.

Para orang berada di luar ruangan langsung menangis haru. Para saksi bagaimana rintangan rumah tangga mereka berdua.
.
"Selamat bayi anda tampan seperti Tuan." Ucap dokter.

Lian mengusap air mata yang sudah mengalir deras. Membuat para orang yang berada di ruangan itu terkejut, seorang Tuan Liano? Menangis.

Pria dengan keadaan sudah acak-acak an itu langsung mengecup kening istrinya. Mengucapkan terimakasih yang pasti tidak sebanding dengan apa yang di lakukan Lily.

"Thank you love.... Thank you."

2 febuari 02.20 Bayi laki-laki lahir dengan sempurna. Mata tajam seperti daddynya, kulit putih bersih seperti mommy nya.

🎀🎀🎀

Ruangan VVIP penuh dengan para manusia yang sedang berbahagia. Bayi mungil sedang di jadikan bahan rebutan.

Sedangkan Lily masih terkulai lemas dengan infus terpasang di tangannya. Benar tubuhnya memang lemah. Di sampingnya Lian mengajak dirinya dengan segala cara.

Katakan saja Lian gila. Pria itu tidak ingin istirnya menutup mata. Karena ia trauma setelah Lily melahirkan wanita itu langsung tak sadarkan diri seharian.

Lian sudah seperti mayat hidup.

"Dia tampan tapi tidak setampan diriku... Dia cantik tapi tidak secantik dirimu."

Sontak mata Lily melotot, apa maksud suaminya itu. Lian memuji? Tapi juga seperti.....

Suara tangisan bayi megelegar Lian langsung berlari dan merebur anak nya dari gendongan Kenan. Hal itu membuat Lily terkekeh pelan.

Suami sigap bukan? Wanita itu mendongkak menatap langit-langit rumah sakit yang putih. Ia bersyukur dapat hidup kembali di dunia ini.

Mungkin ini cara Tuhan memberi dirinya kebahagiaan. Memang sangat instan bukan?

Ia di beri suami dengan kelebihan harta dan tampan bonus anak yang tidak harus membuat.

"Kak Lily nikah sama Kenan yok! Kenan juga mau punya baby kayak baby kamu."

Pria berkulit putih itu duduk di samping ranjang Lily dengan senyum menggoda. Memang Kenan sudah menantang maut namanya.

Lian langsung datang dan mendorong Kenan hingga terjatuh dari kursi. Lily sudah was-was dengan bayinya yang tampak anteng. Dia melahirkan nya setengah mati?!

"Pergi lo sial—." Ucapan Lian terpotong.

"Ehem... Pergi lo!" Lian meralat ucapannya. Ia takut dengan tatapan tajam ibundanya.

Benar ka harus menghilangkan kebiasaan mengumpat nya. Dia sudah memiliki baby kecil.

Lian duduk dan memberikan bayinya ke arah Lily yang sudah siap dengan anaknya. Lucu gemas sekali. Bayi yang baru sehari hidup itu sibuk tertidur dengan lelap.

Seperti tidak mempedulikan yang terjadi di sekitarnya, seperti nya dia tahu dirinya lahir di keluarga kaya tujuh turunan, tujuh tanjakan.

"Udah kamu kasih asi Ly?" Tanya Selly yang baru datang.

Lily meringis pelan, asinya belum lancar entah karena apa. Ia kira ibu yang baru melahirkan asinya akan langsung keluar.

"Belum lancar ma..." Cicitnya.

Selly mengangguk paham lalu tersenyum miring. Wanita paruh baya itu siap mengatakan sesuatu yang pastinya tidak normal.

"Pancing Ly sama Lian." Ucapnya sedikit keras.

Semua orang yang berada di ruangan langsung menatap pasutri itu. Lian mengumpat dalam hati, jangan sampai ia kembali canggung lagi.
.
"Puasa dulu ya bang!" Ejek Kenan.


🎀🎀🎀

Hai hai!!

maaf aku tiba-tiba ngilang hehehe sibuk sama tugas yang bwanyakk.

maaf ya😞😞

tunggu Baby Li update!

antagonis wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang