Chapter 19 - Her Confession

12 8 0
                                    

Hari ini double update yeaay 😆😌

Happy reading, all!

🌬❄️❄️

Tiga hari berlalu setelah pertemuan dengan Charlene Snowfall. Sesuai janjinya, sebuah kereta kuda tiba didepan rumah kami begitu pagi tiba. Jin, prajurit Snowman yang kami temui sebelumnya, datang bersama kereta kuda untuk menjemput kami.

Lucas dan aku menutup bar di shift malam sebelumnya agar kami bisa beristirahat dan bersiap lebih awal. Ketika fajar tiba, Lucas mengetuk kamarku dan memberikanku sebuah bingkisan.

"Pakai ini untuk pergi ke kediaman Snowfall. Kita memang warga biasa, tapi setidaknya kita berpakaian sopan."

"O, oke." Awalnya aku bingung melihat Lucas yang memikirkan penampilan pribadi.

Sampai aku memahaminya ketika Jin menyambut kami didepan rumah.

"Nona Charlene Snowfall mengirim kami untuk membawa kalian ke Kediaman beliau," ujar Jin. Dia membungkuk 45° beberapa saat, lalu kembali berdiri tegak. Dia tidak langsung menyilahkan kami untuk naik, tapi aku justru melihat arah tatapannya memandang kami dari atas kebawah. "Setidaknya, kalian sadar diri untuk memakai pakaian yang pantas didepan Nona Snowfall."

Amarahku naik seketika, tapi kemudian Lucas justru menggenggam tanganku. Genggamannya semakin kuat seiring tatapan tajam dilempar pada Jin.

"Kami berusaha untuk tidak mengecewakan satu-satunya Kembang kota Yukirius dari Keluarga Snowfall," jawab Lucas dengan sedikit sarkas.

"Heh, aku tidak heran jika sikap kalian begini. Apalagi kalian tidak pernah belajar etika."

Akhirnya kami menaiki kereta kuda yang disiapkan dan perjalanan menuju Kediaman Snowfall dimulai.

🌬❄️❄️

Kami akhirnya tiba di kediaman Snowfall. Kereta kuda begerak melewati gerbang perak besar dengan tembok putih membatasi daerah luar dengan bagian dalamnya. Kereta kuda bergerak diatas jalan setapak yang telah dibangun dari bata lurus menuju halaman rumah mansion. Jarak dari gerbang ke mansion utama cukup jauh karena harus melewati beberapa mansion lainnya. Belum lagi taman raksasa menghiasi halaman kediaman Snowfall.

Kereta kuda kami akhirnya berhenti di mansion terbesar dari kediaman. Lucas turun lebih dulu. Ketika aku hendak turun, Lucas menjulurkan tangannya. Aku sempat menautkan alis karena terheran, tapi aku ingat beberapa bagian dalam cerita dimana wanita turun dari kereta kuda dibantu seorang pria.

Aku menerima tangan Lucas dan turun dari kereta kuda.

Jin menyambut kami sekaligus memperkenalkan kediaman Snowfall.

"Selamat datang di Kediaman Snowfall, Kenneth bersaudara. Duke Charlie Snowfall sudah menunggu kedatangan Anda di ruang studi, tuan Kenneth."

Eh? Lucas menemui Duke langsung? Aku keheranan karena mengira awalnya kami akan bertemu Charlene hari ini.

"Aku tidak dengar adanya pemberitahuan sebelumnya kalau aku akan bertemu dengan Duke Snowfall langsung," ujar Lucas merasa curiga.

"Nona Charlene Snowfall telah melaporkan kejadian di hari itu pada Duke Snowfall, sehingga beliau sudah memutuskan untuk mengambil alih mengenai tawaran ini," jawab Jin. Meskipun dia menjawab dengan sopan, aku mendapati nya tersenyum licik tidak lama setelah menjawab kami.

Aku mulai menduga bahwa dia sengaja tidak memberikan informasi ini dari awal, agar mempermalukan kami. Aku terpaksa menunggu disini jika Duke Snowfall hanya ingin bertemu dengan Lucas.

"Kalau begitu, bawa Risa Kenneth ke ruang studiku, Jin."

Kami mendengar suara familiar dari sisi kanan mansion. Charlene datang dengan gaun cokelat berlapis hijau tua sederhana. Dia membawa parasol diiringi seorang pembantu mengikuti dari belakang.

The Devil of WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang