Pulang

92 6 0
                                    

“Tidak mungkin Allah memberikan ujian kepada hambanya kecuali Allah tahu bahwa hambanya mampu melewati nya. Dan Allah juga nggak mungkin memberikan suatu masalah tanpa adanya solusi. Pasti Allah akan kasih jalan keluarnya.” —Gus Abhizar

•Keikhlasan Cinta•

Jangan lupa vote dan komentarnya yaa mentemen 😍😍



Sudah tiga hari Ning Saffa berada di rumah sakit dan hari ini dokter sudah membolehkan ia pulang. Karena keadaannya semakin membaik.

“Jangan lupa untuk banyak mengonsumsi sayur dan buah yang kaya akan vitamin C, agar luka pascaoperasi kista ovarium bisa lebih cepat kering dan sembuh. Kamu pun bisa kembali beraktivitas,” jelas dokter Ririn.

“Baik, dok. Terima kasih banyak yah dokter,” balas Ning Saffa.

“Sama-sama, kalau begitu saya permisi sekarang, Assalamualaikum,” setelah dijawab salamnya dokter Ririn pun meninggalkan ruangan tersebut.

“Sayang, nanti kalau sudah pulang ke pondok kamu ngga usah capek-capek ya,” ucap Gus Abhizar pada istrinya.

Disana terlihat ada Ilham dan Arham yang tengah berdiri disamping brankar sang kakak. Umi dan Abi, Mama dan Papa juga ada di ruangan itu, mereka semua sangat menyayangi Ning Saffa. Maka dari itu mereka ingin ikut Gus Abhizar untuk menjemput kepulangan Ning Saffa ke pondok pesantren At Taqwa.

“Iya, Nduk! Nanti kan ada mbak ndalem yang biasa bantu umi, kamu nggak usah capek-capek, nggih!” kata Umi Farah yang mengingatkan menantunya.

“Nggih, Umi! Saffa juga nggak enak berdiam diri saja di rumah walaupun ada mbak ndalem,”

“Ya, Ndak papa to, kamu menantu umi, bukan mbak ndalem jadi ngga usah ngerjain pekerjaan rumah, nggih Nduk!”

MaasyaaAllah... memiliki mertua yang baik adalah impian semua perempuan. Ini juga menjadi kekhawatiran perempuan yang belum menikah, ia takut mendapatkan mertua yang tidak baik. Tapi, Ning Saffa dikasih mertua yang sangat baik.

“Iya, Makasih umi...”

Yowes, kita balik. Ilham sama Arham bawa mobil Papa ya, soalnya Papa sama mama mau ikut mobil Abang kalian!” jelas Papa Anwar.

Gus Abhizar membawa mobil sendiri, sedangkan kyai Helmy dan istrinya juga membawa mobil yang di supiri oleh salah satu santriwan. Jadi Papa Anwar serta Mama Fairuz ikut dengan Gus Abhizar dan Ning Saffa. Sedang, Ilham dan Arham mereka berdua menaiki mobil sang Papa.

***

Di pesantren At Taqwa, semua santriwan maupun santriwati tengah berada di kelas masing-masing.

Seharusnya Gus Abhizar hari ini mengajar di kelas Madrasah Tsanawiyah, namun beliau meminta di badali oleh Ustadz Yusuf.

Sebagian ada santri-santri yang memutuskan untuk menjadi bagian dari keluarga ndalem atau biasa disebut warga ndalem. Mereka memang tidak mengikuti kelas Diniyah, seperti Murojaah, Hafalan, bahkan Nadhoman. Akan tetapi mereka juga akan tetap mendapatkan berkah karena sudah ngabdi di ndalem bersama keluarga Kyai. Meskipun mereka tidak banyak menghafal Al-Qur'an, tetapi mereka juga sudah berusaha untuk menghafalnya.

Keikhlasan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang