"Cinta itu di perjuangkan, bukan hanya soal mengucapkan, tetapi juga mengorbankan."—Nigista ebalend nearta gralind
****
Rakha merentangkan kedua tangan nya di kepala kursi panjang berwarna putih di taman sekolah. Menimati angin semilir yang menerjang surai lebat lelaki itu. Memejamkan mata nya membiarkan surai nya di terjang bebas oleh angin.
Di sisi lain celsi yang ingin berjalan melewati taman sekolah harus terhenti kala mendapati rakha yang sedang duduk tampan di kursi putih panjang sana. Celsi tersenyum kemenangan di wajah nya.
"Hai, gue duduk sini ya," rakha menoleh saat mendapati celsi yang duduk di samping nya. Gadis itu tersenyum manis pada rakha, namun lelaki itu membalas nya dengan tatapan datar. Sungguh, kedatangan gadis itu membuat mood nya hancur.
"Ngapain lo," ketus rakha menatap dingin gadis di samping nya. Rakha mengubah posisi nya menjadi tegak dengan punggung yang masih terus bersandar di kepala bangku sana.
Celsi tersenyum hangat pada rakha, lalu tangan nya dengan ragu mengambil kedua tangan rakha dan menggenggam nya.
Menatap manik mata rakha intens penuh tulus.
"Aku janji, akan menjadi lebih baik dari gista," ucap nya.
Rakha tersenyum remeh dan melepaskan tangan nya dari gengaman celsi.
"Ga ada yang bisa gantikan posisi nya. Sekalipun itu lo, celsia anathasya. Dia bakal selalu abadi di dalam hati gue. Dan lo, hanya peran figuran di saat peran utama nya sedang tidak ada." Balas rakha lalu melenggang pergi membuat celsi diam diam mengepalkan tangan nya.
Dari situ, celsi nekat merebut rakha dari gista.
****
Di tempat lain kini ada seorang gadis yang memakai baju merah dengan panah nya yang menyalip di pinggang nya. Gadis itu memainkan panah nya dan melesat jauh panah itu ke dinding ruangan sana.
"Apa kira kira permainan selanjut nya?" Gumam nya lalu kembali menjepret panah itu ke foto seseorang yang tertancap jelas di dinding.
Drttt
Drttt
Gadis itu menghentikan aktivitas nya menatap ponsel nya yang berada di atas meja yang sudah berdebu.
"Halo," ucap nya pada seseorang di sebrang telpon sana.
"Tadi celsi deket deket sama rakha. Segala bilang mau gantiin posisi. Stupid and crazy banget tuh cewe. I think, dia punya rencana baru."
Gadis itu menaruh kembali panah nya dengan tangan kanan nya yang masih setia memegang ponsel dan meletakkan nya di telinga.
"Apa rencana nya?"
"Gue ga tau rencana selanjut nya dia apa. Inti nya kita tunggu aja dulu kabar selanjutnya kaya gimana."
Gadis berpakaian merah dan hitam itu mengangguk. Lalu sedetik kemudian dia tersenyum.
"Pantauin terus. Jangan biarkan celsia anathasya kabur dari gengaman NEG."
Seseorang di sebrang telpon sana mengangguk paham. "Tenang aja. Kondisi bakal gue kendaliin."
"Pantau terus, perasaan gue ga enak."
Tut
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIVE RAKHA [ E N D ]
Teen FictionUSAHAKAN F O L L O W SEBELUM MEMBACA!!! cerita ini menceritakan tentang seorang lelaki ketua geng motor yang di pertemukan oleh gadis tomboy. jika sebagian sepasang kekasih di pertemukan oleh semesta si tempat tempat romantis. maka berbeda dengan GI...