BAB 27 : Kill him !

1.1K 149 43
                                    

-apapun kondisinya tetap jadi baik, rasa kecewa dan sakit hati tidak boleh merubahmu menjadi jahat-

F O L L O W + K O M E N

*****

SREK

Celsi, dika, dan rakha sama sama memejamkan mata mereka saat panah yang gista jepret mendarat di batang pohon tepat di samping manik mata celsi. Nafas celsi tercekat, air mata nya meluncur tanpa permisi. Takut, satu hal yang ia rasakan sekarang.

"Lawan gue." Ujar gista lalu kembali menaruh panah nya di pinggang.

Celsi menegak saliva nya susah payah dan dengan tangan yang bergetar ia mengambil pistol yang berada di saku celana jeans nya.

"Gue ga takut." Balas celsi namun diri nya masih bersembunyi di belakang punggung dika.

Gista menghampiri gadis itu lalu menatap dika tajam lalu beralih menatap bengis celsi.

DUKH

dengan sekali tendangan tubuh dika ambruk ke tanah akibat gista yang menendang nya.

"Letoy." Maki gista mengacungkan jari tengah nya.

Celsi yang melihat gista lemah langsung meraih pisau kater yang ia selipkan di saku celana samping nya dan hendak menusuk perut gista.

"LO HARUS MATI!"

SRET

Bukan, pisau itu tidak mengenai perut gista melainkan ia menahan pisau itu dengan cara menggengam ujung pisau yang sangat tajam. Celsi memelototkan mata nya saat telapak tangan gista mengeluarkan cairan darah begitu banyak.

"Ini kan yang lo mau. Menggantikan tangan busuk gizelle dengan tangan suci gua." Ucap gista lalu secepat kilat ia memutar ujung pisau itu menjadi tepat ke arah manik mata celsi.

Celsi menegang. Tubuh nya terasa kaku dan tidak bisa bergerak saat menatap manik mata gista yang tajam bak elang.

"Jadi, siapa yang akan mati?" Bisik gista.

DORR

DORR

Gista melihat ke samping pohon besar yang terdapat orang yang sedang bersembunyi lewat ekor mata nya. Ia tersenyum penuh arti.

SRET

"AAKHHH!" celsi menggeram kesakitan kala gista menggoreskan tangan gadis itu dengan pisau. Gista lalu membuang pisau itu ke sembarang arah.

"KELUAR!" titah gista pada seseorang yang bersembunyi itu.

Rakha dan dika melihat ke arah semak semak dengan suara kaki yang menghampiri mereka berdua.

"Shofia?" Rakha mengernyitkan dahi nya bingung saat mendapati shofia yang berdiri di samping gista menggunakan pakaian serba hitam.

"Iket tangan dia." Titah gista pada shofia agar mengikatkan tangan dan kaki celsi agar tidak kemana mana.

Shofia mengangguk paham. "Sebentar lagi mereka datang." Bisik shofia pada gista lalu menghampiri celsi.

POSESIVE RAKHA [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang