BAB 22 : Siapa dia?

1K 111 20
                                    

hai, selamat malam all🌧🌃
semoga dalam keadaan baik baik aja ya?😻💞

jangan lupa untuk follow dan vote cerita ini setelah/sebelum membaca agar menjadi penyemangat penulis untuk melanjutkan cerita ini🥂💕

F O L L O W & K O M E N

*****

Dengan mengambil seribu langkah dan deruan nafas yang ter engah engah. Rakha berlari menyusuri lorong lorong rumah sakit dengan hati dan pikiran yang berkecamuk. Tak memperdulikan pakaian nya yang basah kuyup ia langsung membuka kasar pintu ruangan rawat gista.

Saat itu juga tubuh nya terasa kaku saat melihat gista yang sedang di tangani dokter dengan tubuh yang kejang kejang. Dengan langkah lesuh rakha menghampiri fathir dan salma yang berada di samping brankar gista.

"Tan, om." Panggil nya membuat mereka berdua menoleh.

"Bagaimana kondisi anak saya dok?" Tanya salma setelah dokter selesai menangani gista.

"Alhamdulillah tidak ada hal serius yang terjadi pada pasien. Tapi saya harap kalian lebih terhati hati untuk menjaga kondisi pasien agar baik baik saja dan tidak lagi mengalami sesak nafas." Jawab si dokter perempuan tersebut yang di angguki kedua orang tua itu.

"Kalau begitu, saya permisi."

Selang beberapa menit dokter tersebut kelyar dari ruangan. Rakha mulai mendekatkan tubuh nya dan berdiri di samping brankar gista. Menatap lekat wajah pucat gadis itu yang terpasang tabung oksigen di hidung mancung nya agar bisa bernafas. Tangan nya yang setia di infus rakha elus dan kecup penuh tulus. Setelah melakukan itu rakha beralih menatap salma dan fathir.

"Om, tan. Gimana bisa gista bisa drop kayak gini?"

"Tadi saat saya lagi keluar mengurus pembayaran gista dan uang obat nya. Dan salma ke toilet. Ada orang yang masuk ruangan ini dan melepaskan tabung oksigen di hidung gista lalu membekap gista dengan bantal sampai gista sesak nafas. Untung tadi ada anak buah kamu." Jawab fathir membuat rakha berfikir keras.

"Saya izin keluar." Pamit nya lalu melangkahkan pergi untuk menemui seseorang. Sebelum menemui nya rakha memberi pesan.

+6281****

kalian dimana! kenapa gadis kesayangan gue bisa drop!

*****

Celsi menjatuhkan tubuh nya di kasur king size nya. Menatap atap hotelnya.

"Rakha pasti belum pulang." Monolog nya lalu mengubah posisi nya menjadi duduk.

"Gue bakal bikin hidup lo tambah hancur, rakha. Lo bukan hanya akan kehilangan gista, tapi gue akan pastiin lo juga bakal kehilangan blackveros dan kedamaian keluarga lo." Celsi tertawa sinis di dalam kamar hotel nya sendirian layak nya orang gila.

"Lo harus rasain apa yang udah gizelle rasain selama ini. Gara gara lo gizelle sempet depresi dan hampir bunuh diri saat itu. Kalo ortu nya ga larang mungkin dia udah mati dari lama. Namun dengan enteng nya, gadis sialan lo malah bunuh dia. Dan sekarang, gue yang bakal bunuh gadis sialan itu!" Lanjut nya mencengkram kuat seprai nya.

Mengingat ucapan nia yang mengatakan bahwa gizelle selalu depresi karena rakha yang selalu menolak nya dengan cara menolak kasar. Membuat gizelle frustasi dan hampir menjatuhkan diri nya di atas balkon kamar nya.

POSESIVE RAKHA [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang