BAB 18 : Fakta yang mengejutkan

1.3K 116 17
                                    

F O L L O W & V O T E

****

Rakha memasuki ruangan yang bernuansa putih. Yang tak lain adalah ruangan rawat gista. Beberapa kali ia menghela nafas nya saat melihat gista yang terbaring lemah dengan tabung oksigen di hidung nya. Hati nya terasa di iris iris melihat kondisi gadis itu. Yang seharus nya ia jaga sebaik mungkin, namun ia tidak becus untuk melakukan semua itu.

Mendudukan diri nya di kursi samping brankar gista. Mengecup kening dan pucuk kepala gadis itu yang terasa dingin. Sesekali ia juga mengecup punggung telapak tangan gista. Hal yang sering ia lakukan pada gadis itu.

"Sayang, kamu ga mau bangun, hm?" Rakha mengelus pipi gadis itu yang terasa dingin.

"Dikit lagi kita mau lulus. Kamu ga mau ngerayain hari kelulusan kita sama aku dan sama blackveros? K-kamu ga mau, sta?" Rakha menarik senyuman kecut di bibir manis nya. Sesekali menghela nafas nya untuk tidak mengeluarkan air mata.

"A-aku kangen sama kamu, sayang. Kamu udah bikin list date, dan kita harus lakuin itu. Tapi kamu malah tidur di sini. Kamu ga cape merem terus?"

Rakha mengambil tangan kiri gista yang terlihat pucat dan dingin. Mengelus, dan mengecup punggung telapak tangan itu. Yang bisa ia rasakan hari ini adalah, rasa sakit dan kecewa yang begitu luar biasa pada diri nya sendiri.

"Harus nya aku ga maksa kamu buat jadi pacar aku saat itu, sta. Gara gara hubungan kamu sama aku, kamu jadi punya banyak musuh. I-ini semua salah aku sta. Aku minta maaf," ucap rakha dengan suara yang bergetar. Mau sekuat apapun diri nya untuk tidak menangis. Air mata nya tetap keluar tanpa permisi. Sesekali menghapus air mata nya untuk tidak terlihat lemah di hadapan gadis itu yang padahal tidak mendengar dan melihat diri nya.

"Banyak hal yang belum kamu ketahui tentang kita, sta. Aku belum sempet kasih tau semua itu. Aku bahkan belum cerita sama kamu awal pertemuan kita, sta. Awal kita bertemu bukan di arena balapan, ta-tapi...." rakha menghentikan ucapan nya.

"Tapi kita udah pernah ketemu sebelum nya, sta. Dulu, di acara bisnis ayah aku, kamu sama papah kamu datang ke acara itu. Dan aku ga sengaja ngeliat kamu berpenampilan cantik dan elegan. Kamu pakai gaun warna putih dengan rambut kamu yang di gerai dan ada hiasan pita nya. Kamu terlihat manis, sayang. Dari situ, aku nanya ke ayah aku, siapa gadis itu. Dan ayah aku bilang. Kamu anak dari fathir dewantara, pembisnis terkenal di jakarta. Saat itu umur kita masih 12 tahun. Umur aku emang masih terlalu kecil, tapi dari situ aku udah mencap kamu sebagai milik aku kelak. Dan akhir nya, semesta mempertemukan kita lagi." Rakha tersenyum saat ia mengingat momen momen itu.

"Saat umur aku 15 tahun, aku mulai mencari tau tentang kamu. Aku nanya ke ayah aku, kata nya kamu pindah ke bandung karena papah kamu bikin proyek di sana. Aku percaya, dan saat itu juga aku diem diem ke bandung dan cari alamat rumah kamu. Dan setelah ketemu, aku mata matain kamu diem diem selama tiga hari. Dan aku balik lagi ke jakarta."

"Dan beberapa tahun ke depan aku mulai fokus sama sekolah dulu. Tapi aku malah dapat kabar kamu bakal balik ke jakarta, dan aku percaya itu. Aku mulai suruh anak buah aku buat mata matain kamu agar kamu baik baik aja. Dan saat kamu ke indomaret saat itu, itu pertemuan yang di sengaja, sayang. Usai tawuran sama geng the boys, aku dapet info dari anak buah aku kalo kamu lagi keluar sendirian jalan kaki. Dan aku langsung cari kamu, dan hari berikut nya aku nembak kamu di arena balapan."

"Aku salut sama kamu. Kamu bisa lakuin hal yang mungkin perempuan lain ga bisa lakuin. Kamu gadis tangguh, sayang. Maka dari itu, jangan heran kalo aku selalu posesif sama kamu. Karena 7 tahun aku mengangumi kamu. Dan itu waktu yang sangat lama untuk aku bisa menggapai kamu." Panjang lebar rakha bercerita tentang pertemuan nya pertama kali bersama gista.

POSESIVE RAKHA [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang