8.

2.5K 115 3
                                    

Happy reading 🫶🏻🫶🏻🫶🏻


Ketika hendak pulang sekolah Salvia berjalan menuju kantor terlebih dahulu karena diperintahkan kepala sekolah datang ke kantor, Sesampainya di depan kantor Salvia menghela nafas sejenak sembari merapikan pakaian sekolah yang ia pakai dan setelah itu ia masuk ke dalam kantor seraya memberikan senyuman, Salvia berjalan mendekati Pak Satria selaku kepala sekolah yang ada di sekolah ini, ia lantas berdiri sejenak di hadapan Pak Satria

"Bapak ada apa manggil saya" tanya Salvia dengan suara yang sedikit bergetar lantaran merasa gugup, Pak Satria tersenyum menatap Salvia yang kini tengah gugup itu
"Jadi gini Salvia saya mau meminta kamu untuk ikut olimpiade fisika bulan depan karena kamu sudah menginjak kelas dua belas dan tugas kamu makin banyak maka dari itu saya izin sekarang apakah kamu siap atau tidak, Jika tidak saya ganti dengan orang lain" Pak Satria
"Saya memanggil kamu itu karena mengingat kamu selalu menang olimpiade fisika di tahun-tahun sebelumnya" lanjut Pak Satria, Salvia yang mendengar itu pun tersenyum
"Saya akan selalu siap kok Pak, kalau mengenai kelas dua belas itu tidak sama, Saya pasti akan bisa membagi waktu kok" Salvia, Pak Satria pun tersenyum senang mendengar ucapan Salvia barusan
"Baiklah kamu memang terbaik jadi nanti saya kirim file yang harus kamu pelajari ya Salvia" Pak Satria

"Baik Pak, apakah saya sudah boleh keluar"  Salvia, Pak Satria mengangguk

"Sudah-sudah" Pak Satria, Salvia pun bangkit dan langsung membungkukkan badannya
"Saya izin pulang Pak" Salvia
"Baik Salvia" Pak Satria


Salvia pun langsung saja pergi dari hadapan Pak Satria, Ketika ia sudah berhasil keluar dari ruang kepala sekolah Savia menghela nafas ia lantas menunjukkan senyuman senang, Tak heran jika Salvia kerap sekali dipanggil untuk mengikuti olimpiade maupun lomba-lomba yang lain karena sedari kelas sepuluh pun Salvia sudah sering sekali mengikuti lomba-lomba dan ya selalu menang

Salvia berjalan menuju gerbang sekolah dengan menunjukkan senyuman secara terus-menerus ketika ia berhasil keluar dari gerbang betapa terkejutnya ia ketika melihat cowok yang membencinya berdiri di hadapan motornya karena Salvia tak mau kepedean terlebih dahulu Salvia pun berlalu begitu saja tanpa mau menoleh sedikit pun kepada Ronald, Ya cowok itu adalah Ronald, Ronald yang melihat Salvia justru berlalu pun langsung menarik tangan Salvia membuat Salvia merintih pelan


"Ada apa Ronald" Salvia dengan wajah polosnya
"Gue dari tadi nungguin lo dan lo malah mau pergi gitu aja enak banget ya" Nada bicara Ronald seperti biasa selalu ketus pada Salvia
"Ya kan aku kira kamu mau nungguin siapa gitu contohnya kaya Anggista secara kan kamu memang gak pernah suka sama aku si tengil ini jadi buat apa aku kepedean kalau kamu bakal jemput aku" Salvia


Tentu saja perkataan Salvia tadi membuat Ronald terdiam, Memang benar Ronald tak pernah menunjukkan raut senang ketika bertemu dengan Salvia jadi apakah dirinya salah


"Ya udah pulang sama gue" Ronald  membawa Salvia untuk menuju motornya
"Kenapa kamu tungguin aku biasanya juga kamu pulang duluan, Apa kamu udah suka aku ya, wah hebat banget aku bisa buat Ronald suka sama gadis tengil" Salvia, Ronald yang mendengar itu menoleh ke arah Salvia seraya menatap tajam
"Gue disuruh Mama bukan karna kemauan gue sendiri jadi gak usah kepedean gue gak sudi kalau itu atas kemauan gue sendiri" Ronald, Salvia mengangguk
"Oke gak papa yang penting aku bisa pulang sama kamu" Salvia


Di dalam perjalan Salvia tak henti-hentinya tersenyum lantaran merasa senang Salvia merasa senang bisa satu motor bersama Ronald sungguh kejadian hari ini tak pernah ia sangka, Di tengah jalanan yang ramai tiba-tiba saja Ronald menghentikan motornya secara mendadak membuat Salvia reflek langsung memeluk pinggang Ronald

I Love My Handsome Husband {SalmOn}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang