16.

2.3K 95 1
                                    

Happy reading 🫶🏻🫶🏻🫶🏻



Lampu-lampu malam yang menyinari jalanan membuat nuansa indah tersendiri di jalan dekat taman Salvia masih bersama Ronald di taman yang penuh dengan keajaiban sifat Ronald yang
berubah drastis dari pada bisanya Salvia ingin sekali berterimakasih kepada tuhan lantaran tak mengabaikan doa-doa yang selalu ia panjatkan setiap harinya, memang benar jika kita sabar akan semuanya kita akan bisa mendapatkan hal-hal yang kita panjatkan di dalam doa


Beruntung sekali Salvia hari ini bahkan ia tak menyangka jika Ronald akan menjadi lelaki yang penuh respon seperti ini, Salvia menolehkan wajah ke arah Ronald dengan melempar senyuman penuh ketulusan tentunya itu membuat Ronald menoleh ke arahnya dengan pandangan aneh


"Kenapa lo liatin gue sambil senyam senyum kayak gitu naksir gue lo" Ronald dengan wajah yang masih terlihat datar namun dengan merespon tatapan atau pun ucapan dari Salvia itu sudah membuat Salvia senang, Salvia tersenyum

"Aku kan memang naksir kamu, kamunya aja yang gak peka" Salvia memalingkan wajahnya ketika mengucapkan itu karena ketahuilah kini wajah Salvia memerah bukan main



Bahkan mungkin sudah terlihat seperti kepiting rebus ronald yang mendengar itu bergeming ia belum tahu harus menjawab kalimat yang dilontarkan oleh Salvia seperti apa karena ia pun masih bingung dengan perasaannya namun Ronald akan berusaha untuk bisa menyukai bahkan mencintai Salvia Itu janji Julian malam ini,  biarlah janji itu ia hanya ucapkan di dalam hati karena kalau saja ia berkata pada Salvia dan Salvia harus menunggu lama akan hal itu, itu pasti akan membuat kebingungan semakin mendera di dalam diri Salvia

Maka dari itu Ronald berkata di dalam hatinya saja, orang-orang mengenal Ronald sebagai sosok yang cuek dan bahkan jarang sekali berbicara kepada orang lain terkecuali Anggista karena Anggista memang sudah berteman dengan Ronald dari kecil namun ketika Ronald bertemu Salvia dan perjodohan itu terjadi Ronald banyak belajar dari Salvia meskipun sifat tidak cuek itu belum kelihatan, Ronald membiasakannya


"Kok diem aja Ronald aku gak minta kamu jawab kok tenang aja" Salvia menatap Ronald dengan sayu
"Maaf .." Ronald dengan kalimat itu membuat Salvia mengangguk
"Aku ngerti kok Ronald dengan kamu bersikap kaya gini ke aku aja aku udah seneng maaf kalau perjodohan ini buat kamu tersiksa mungkin kata maaf gak bisa mengembalikan kehidupan kamu yang dulu tapi aku akan terus minta maaf sampai kamu ben-" Salvia belum juga menyelesaikan ucapannya Ronald sudah menutup mulut Salvia menggunakan telapak tangannya
"Udah gak usah minta maaf terus ini bukan lebaran" Ronald
"Hehe iya makasih Ronald udah ajak aku jalan-jalan ke sini malam ini aku suka banget sama tempat kaya gini" Salvia
"Sama-sama Sal" Ronald
"Kamu ngerasain gak sih Ronald" Salvia, Ronald mengerutkan keningnya
"ngerasain apa" Ronald
"Aku hari ini bijak banget omongannya haha" Salvia
"Biasa aja masih ada tengilnya" Ronald
"Hehe maafin kalau aku tengil aku gak bisa berubah hanya karena omongan kamu yang cuek itu" Salvia, Ronald terkekeh pelan
"terserah ayok pulang udah malem besok harus sekolah" Ronald menoleh ke arah Salvia
"kenapa kita gak langsung lulus aja ya capek sekolah mulu" Salvia
"Lo otaknya pinter pun bilang capek apalagi gue kalau bisa juga udah gue lulusin diri gue sendiri" Ronald
"Ini beneran kamu Ronald" Salvia menangkup kedua pipi Ronald membuat Ronald menautkan alisnya
"Kamu berubah banget ih bjir lah" Salvia dengan penuh keberanian  memeluk cowok itu dengan erat


Bahkan di depan orang-orang lewat yang ada di sekitarnya dan entah keberanian dari mana Ronald justru membalas pelukan itu membuat hati Salvia sedikit menghangat, rasa sakit di dalam hati di awal-awal perjodohan antara dirinya dan Ronald kini seolah melebur begitu saja tanpa mau diungkit kembali

I Love My Handsome Husband {SalmOn}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang