14.

2.1K 84 7
                                    

Happy reading 🫶🏻🫶🏻🫶🏻



Ketika Salvia hendak pulang berjalan menuju gerbang sekolah tiba-tiba saja tangannya ditarik membuat dirinya menoleh ke arah pelaku, setelah mengetahui Salvia langsung menghempaskan tangannya

"Kamu apaan sih Ion sakit tau" Salvia mengerucutkan bibirnya lantaran merasa kesal
"Iya maaf, mau ikut gue gak" Paulion membuat Salvia mengerutkan keningnya
"Mau ke mana" Salvia dengan penasaran
"Ke bioskop nonton film horor kita" Paulion, Salvia yang mendengar itu pun tersenyum smirk
"Beliin telur gulung kalau pulang yah" Salvia, Paulion menghela nafas, sudah terduga sejak awal bahwa Salvia pasti akan meminta jajanan favoritnya itu karena telur gulung itu sudah seperti jajanan yang menjadi inti hidup Salvia
"Paulion kok diam aja sih" Salvia sembari memukul pelan lengan Paulion
"Jangan kebanyakan makan telur gulung nanti bisulan loh" Paulion
"Tuh kan semua orang pasti bilang kayak gitu tapi buktinya apa aku gak pernah kena bisulan tuh" Salvia
"Ya udah iya nanti gue beliin tapi jangan kebanyakan" Paulion

Salviaa mengangguk ia langsung saja menggandeng tangan Paulion membuat Paulion tersenyum tipis nyaris tak kentara, tanpa keduanya sadari di belakang sana ada yang mengawasi Salvia dan juga Paulion, orang itu tampak kesal lantaran Paulion dan Salvia tampak dekat, tak lama setelah orang itu pergi dari tempat persembunyiannya dan membiarkan Salvia bersama Paulion bersenang-senang untuk hari ini


* **

Ketika dalam perjalanan Paulion sering sekali mengajak Salvia bercerita perihal apa pun yang dilalui cowok itu ketika berada di rumah sama seperti saat ini Andrew tengah bercerita sebagaimana cerita yang terjadi di dalam kehidupan dirinya

"Vi gue suka sama orang tau tapi Mama gue gak setuju masa" Paulion dengan suara yang sedikit keras lantaran sedang mengendarai sepeda motor
"Memang kenapa kok gak setuju sih" Salvia
"Katanya karena sama temen sendiri takutnya gue sakit hati" Paulion
"Yee siapa tau aja temen kamu itu suka kamu juga jadikan gak akan sakit hati toh" Salvia
"Tapi gue gak yakin Vi" Paulion
"Yakin aja jodoh itu gak ada yang tempe loh" Salvia, Paulion terkekeh pelan
"biasa aja lo" Paulion
"Bisa dong, omong doang itukan mudah haha" Salvia

Paulion pun hanya menggelengkan kepalanya mendengar pembicaraan yang dilontarkan oleh Salvia tadi, lima belas menit di dalam perjalanan kini akhirnya Salvia dan paulion sudah sampai di depan gedung bioskop yang cukup besar Salvia yang excited langsung turun dari motor dan melepas helm nya dengan cepat namun ketika membuka helm Salvia sama sekali tak bisa
menggerakkan pengaitnya tentunya Paulion yang melihat itu pun langsung saja membantu melepaskan pengait helm nya


Jarak antara wajah Salvia dan Paulion hanya berjarak beberapa senti saja, Salvia justru menatap Paulion dengan senyumnan manis membuat Paulion merasa gugup, Setelah selesai Paulion langsung memalingkan wajahnya dan tak mau menatap Salvia, Salvia yang sadar akan hal itu pun merasa aneh



"Kamu kenapa Ion kok muka kamu merah gitu" Salvia dengan mengerutkan keningnya, Paulion Andrew yang mendengar itu pun menggelengkan kepalanya
"Gue gak papa ayok masuk nanti lo tunggu dan duduk di bangku gue yang pesen tiketnya" Paulion
"Iya dong aku kan tuan putrinya haha" Salvia membuat Paulion Andrew menepuk pelan dahi Salvia

"bisa-bisanya" Paulion
"Ya udah ayok masuk ih banyak omong kamu mah" Salvia



Paulion mengangguk la langsung saja menarik tangan Salvia dan membawanya masuk ke dalam gedung besar itu, Paulion meminta Salvia untuk menunggu di tempat duduk yang memang tersedia di sana sembari menunggu Salvia memainkan ponselnya dan melihat story dari Ronald karena ia penasaran mengapa Ronald tumben sekali membuat story lagu galau yang memang jarang sekali Ronald lakukan,  Salvia pun seolah tak memikirkan masalah itu karena Paulion kini datang dengan membawa dua tiket untuk menonton film horor yang baru saja tayang beberapa minggu yang lalu



"Ayok otw masuk" Paulion, Salvia pun mengangguk ia lantas tersenyum ke arah Paulion
"makasih Ion kamu sering banget traktir aku dan beliin aku tiket nonton kayak gini nanti aku ganti deh kalau udah kerja" Salvia
"Emang kapan lo kerjanya" Paulion
"Kapan-kapan sih" Salvia
"Dasar ya udah ayok kita pergi ke dalem" Paulion
"Emang jam berapa mulainya" Salvia
"Sepuluh menit lagi makanya udah sepi tuh tempat tiket" Paulion
"Kok tiketnya gak abis atau memang gak seru" Salvia
"Akhh banyak omong lo" Paulion langsung saja menarik tangan Salvia dan membawanya masuk ke dalam



Sesampainya di dalam Salvia mendapati ruangan ini tampak gelap sekali wajar saja namanya juga bioskop, Salvia duduk di bangku yang berada di tengah-tengah tentunya dengan Paulion yang ada di sampingnya, Paulion menoleh ke arah Salvia yang kini tampak gugup


"lo takut Vi" Paulion, Salvia yang mendengar itu lantas menoleh ke arah Paulion
"Kata siapa aku takut aku gak takut sama sekali tuh" Salvia
"Heleh awas aja nanti kalau tarik-tarik tangan gue, gue tampol lo" Paulion
"Hihhh tidak akan" Salvia, Paulion terkekeh pelan
"awas lo ya" Paulion



Tak lama setelah itu film yang dari tadi ditunggu-tunggu kini sudah muncul di layar besar, baru intro saja Salvia sudah menggigil mendengar musik dari film tersebut ia menoleh ke arah Paulion dan menatap Paulion dengan sayu namun sepertinya Pauilon tak sadar, di pertengahan film hantu-hantu itu mulai muncul dengan suara yang memekikkan telinga Salvia bahkan sampai menutup mata serta telinganya lantaran takut, Salvia ingin memegang lengan Paulion supaya ia bisa lanjut menonton namun rules dari Paulion membuat Salvia enggan melakukannya, Paulion menoleh ke arah Salvia yang kini menutup matanya ia tarik tangan Salvia membuat Salvia langsung membuka mata dan menatap Paulion


"Bilangnya gak akan takut" Paulion sembari tertawa pelan
"Pulang yuk Ion aku takut" Salvia menarik-narik tangan Paulion
"Enggak, sayang itu duit yang buat beli tiketnya dah sini deketan sama gue pegang nih lengan gue biar gak takut" Paulion
"Ini perintah kamu ya Ion bukan aku yang mau sendiri" Salvia, Paulion mengangguk

"iya cepetan deh" Paulion


Dengan cepat Salvia memeluk lengan Paulion lantaran merasa takut, Dua jam sudah terlewati Paulion menoleh ke Salvia yang kini justru tertidur ia kira tadi Salvia hanya bercanda saja jika Salvia berkata bahwa dirinya mengantuk ternyata tidak Salvia benar-benar tertidur saat ini



Lanjut???


Jika ingin versi lengkapnya bisa chek di Karya Karsa linknya KK ada di bio akun ini

INFO PENTING

Autor juga ada akun tiktoknya

https://www.tiktok.com/@caony_?_t=8jd5ilL1ssp&_r=1 (ini linknya)

@caony_ (nama akun tiktoknya jangan lupa difollow dan dilike ya teman-teman, terimakasih)

Author punya grub nih kalau mau masuk grub "Allndrxx AU" bisa salin link ini atau chat admin, biar bisa sharering atau saran buat cerita-carita au yang baru dengan author karena akan ada cerita baru yang akan di up author

088221815317{admin}

https://chat.whatsapp.com/JaqHTjesjjfCfQA1sF8tNo

Jangan lupa vote ya teman-teman

Maaf ya teman-teman jika ada yang typo tulisannya soalnya yang sempurna hanya milik allah
Terimakasih semoga terhibur dengan cerita ini, semoga menjadi kenyataan di kehidupan mereka aminnn...

Di tunggu next partnya......

Pasti lebih menarik lagii

Dan jangan lupa tetap straming

-Abang : Mengapa {Rony Parulian}

-Kakak : Sepenuh Hati {Rony Parulian X Andi Rianto}

-Adik : Bunga Hati {Salma Salsabil}

-Adik : Rumah {Salma Salsabil}

-Adik : Boleh Juga {Salma Salsabil}

Yuk kencengin votenya dan komennya biar author semangat nulisnnya terimakasih


I Love My Handsome Husband {SalmOn}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang