9

2.3K 113 0
                                    

Happy reading 🫶🏻🫶🏻🫶🏻



Ronald sudah bersiap dengan seragam sekolahnya ia keluar dari kamarnya dan hendak berangkat menuju ke sekolahnya tentu saja tidak bersama Salvia karena ia tak mau jika anak-anak di sekolah akan salah paham, ketika keluar kamar ia melihat Salvia yang sudah memakai seragam sekolah tengah terduduk sembari
menundukkan kepala di sofa ruang tamu, Ronald yang penasaran pun berjalan menuju dapur untuk bertanya pada bibi Siti yang baru saja bekerja pagi ini di rumahnya

"Bi, si Salvia kenapa" Ronald pada Bi Siti
"Em itu Den non Salvia sakit kayaknya disuruh makan aja gak mau" Bi Siti dengan
menunjukkan wajah khawatirnya, Ronald yang mendengar itu justru tertawa pelan "Dia mah tengil Bi gak usah percaya
paling juga pura-pura" Ronald
"Tapi Den mukanya pucet
banget kok" Bi Siti, Ronald yang mendengar itu
terdiam sejenak Ia lantas
tersenyum ke arah Bi Siti
"Udah ya Bi Ronald mau
sekolah dulu" Ronald
"Ajak non Salvia bereng Aden
ya" Bi Siti
"Engga Bi Ronald mau
berangkat sama temen Ronald" Ronald lalu pergi meninggalkan
Bi Siti yang menatap Ronald
dengan sayu

Melihat anak majikannya
yang terlihat seperti membenci
Salvia membuat Bi Siti merasa
kasihan pada Salvia padahal
gadis itu mempunyai sifat yang cukup baik meskipun sedikit
menyebalkan karena sifat tengil
nya, Bi Siti berjalan menuju ke
arah Salvia dan langsung saja
berjongkok di hadapan Salvia

"Engga usah sekolah aja Non Bibi takut Non Salvia
kenapa-kenapa di sekolah" Bu Siti,
Salvia menggeleng pelan
"gak mau Bi Salvia harus sekolah soalnya hari ini ada materi
tambahan buat lomba" Salvia
berbicara sembari memijat
pelipisnya pelan
"Tapi nanti kalau
kenapa-kenapa di sekolah gimana" Bi Siti,
Salvia menunjukkan
senyuman di bibir pucatnya
"Salvia gak papa Bi aku mau
berangkat dulu ya" Salvia
"Bibi anter sampai halte
depan ya Non Bibi takut Non
jatuh tadi pas turun dari tangga
aja lemas banget" Bi Siti,
Salvia mengangguk perlahan
"iya Bi" Salvia

Dengan bantuan Bi Siti
Salvia bangkit, Salvia merasakan
kepalanya seperti berputar dan
bagai ditusuk puluhan jarum meskipun begitu ia harus
menahannya demi olimpiade yang akan ia ikuti, selama lima menit berjalan
menuju halte dengan bantuan
Bi Siti kini Salvia sudah sampai
di halte dan beruntungnya bus
langsung saja datang tanpa
harus ditunggu,
Salvia menoleh ke arah Bi
Siti
"Bi makasih ya" Salvia,
Bi Siti mengangguk dan
menatap Salvia dengan sayu
"hati-hati ya Non Bibi takut
Non kenapa-kenapa" Bi Siti,
Salvia mengangguk pelan
"Salvia gak papa kok Bi" Salvia
"Ya udah hati-hati ya Non" Bi Siti

Salvia kembali mengangguk ia berjalan perlahan masuk ke
dalam bus, ketika ia telah
duduk tangannya ia lambaikan
ke arah Bi Siti yang masih
berdiri di pinggir jalan saat bus itu telah
berjalan Salvia menyandarkan
kepalanya di bangku bus serta
menutup mata untuk menahan
rasa pusing yang semakin
terasa

"Pusing banget" lirih Salvia

***

Dengan langkah pelan Salvia
masuk ke dalam kelas pandangan pertama yang ia lihat adalah Julian yang tengah
asyik mengobrol dengan Anggista entah sejak kapan Anggista ada di
kelasnya
Salvia tak peduli dengan itu
semua ia berjalan perlahan
menuju ke bangkunya dan
tentunya ada Ronald yang saat
ini tengah menatapnya datar

Salvia duduk di bangkunya
dan beberapa detik setelah itu
ia menelungkupkan wajahnya rasa pusing itu masih ia
rasakan dengan tubuh yang
semakin terasa lemas Ronald yang melihat itu
sedikit merasa tak enak karena
sudah meninggalkan Salvia dan membiarkan Salvia untuk
berangkat sendiri di dalam
kondisi yang begitu lemah wajah pucat jelas Ronald
lihat dan Ronald juga merasa
tak enak karena sudah tak
percaya bahwa Salvia sedang
sakit

I Love My Handsome Husband {SalmOn}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang