22.

1.8K 78 3
                                    

Happy reading 🫶🏻🫶🏻🫶🏻


Ronald membuka matanya secara perlahan dan menolehkan atensinya terhadap Salvia yang masih tertidur pulas, Ronald menatap wajah Salvia yang tampak polos itu tengah tertidur pun merasa sedikit gemas terlebih ketika bibir itu monyong ke depan dengan mata yang masih tertutup rapat membuat Ronald ingin sekali mencubitnya saat ini juga

Namun ketika mengingat bahwa ini adalah weekend maka Ronald akan membiarkan Salvia beristirahat sampai siang, sampai Salvia pun bangun dengan sendirinya Ronald mendudukkan dirinya dengan meregangkan otot-otot yang terasa sangat kaku itu entah mengapa dirinya tiba-tiba mengingat akan permainan bola basket, setelah dipikir-pikir ternyata Ronald tak pernah mengajak Salvia untuk bermain basket bersama


Pikiran itu pun terlintas begitu saja di dalam otaknya ia lantas kembali menolehkan wajahnya ke arah Salvia ia guncang pelan tubuh Salvia membuat Salvia hanya membalikkan tubuhnya menjadi membelakangi Ronald, Ronald yang melihat itu pun menghela nafas ia lantas kembali mengguncang tubuh Salvia dengan kuat membuat Salvia menepis tangan Ronald dengan keras sekali tetapi tak lama setelah itu Salvia menghadapkan tubuhnya kembali seperti semula


"Kamu kenapa sih ini tuh hari sabtu kenapa harus bangun pagi-pagi sih" sentak Salvia dengan nada yang terdengar begitu kesal, Ronald tak merasa bersalah dengan perlakuannya tadi ia justru tertawa pelan melihat amukan yang diberikan Salvia kepadanya
"Mau ikut gua gak" Ronald dengan wajah yang masih terlihat tampan lantaran belum dipoles oleh apa-apa, Salvia pun membulatkan mata, mata yang tadinya masih terlihat mengantuk pun kini telah terbuka lebar seolah ingin tahu apa yang akan dikatakan oleh Ronald
"Mau ke mana Ronald mau ikut dong" Salvia meraih tangan Ronald lantas digenggamnya tangan itu dengan erat
"Belum juga gue jawab udah pengen ikut aja lo" Ronald
"Ya intinya kalau sama kamu aku akan selalu mau hehe, ayok ke mana mau ke hutan pun aku gak papa asal sama kamu mah" Salvia
"Mau ajak main basket nanti siangan mau gak karena gue rasa gue belum pernah ajak lo main basket kan" Ronald
"Berdua Ronald" Salvia bertanya lantaran masih merasa bingung, Ronald menganggukkan kepalanya
"iya berdua aja" Ronald


Salvia pun langsung memeluk Ronald ketika mendengar jawaban yang diberikan, bagaimnana tidak senang ia dapat melihat wajah tampan penuh keringat itu sendirian saja tanpa sama seperti di sekolah wajah tampan Ronald bisa dilihat oleh semua orang


"Ronald kalau aku minta kamu jadi punyaku seutuhnya boleh gak sih, sumpah Ronald kayaknya aku cinta mati sama kamu" Salvia melepas dekapannya lantas menutup wajahnya menggunakan telapak tangan lantaran merasa malu, Ronald yang melihat itu pun terkekeh "kalau sebaliknya gimana" Ronald, Salvia perlahan membuka telapak tangan yang menutupi wajahnya lantas menatap Ronald dengan bingung
"Maksudnya" Salvia
"Kalau misalnya gue minta lo buat jadi punya gue seutuhnya boleh gak" Ronald

Salvia membulatkan mata ia bahkan sampai mengalihkan wajahnya dan menepuk wajahnya beberapa kali apakah yang barusan ia dengar tadi itu benar apakah Ronald sedang main-main dengan ucapannya


"Ronald plis kalau main-main jangan gini ah nanti aku baper beneran" Salvia menepuk pelan lengan Ronald dan memberikan kekehan pelan, Ronald terkekeh

"gue serius Salvia" Ronald


Salvia tak tahu lagi harus bicara apa sekarang ia hanya bisa terdiam dan menangis di dalam hati menahan rasa haru, apakah ini adalah bentuk dari pencapaian doa-doa yang setiap harinya diulang-ulang oleh Salvia sungguh ia tak menyangka jika akan dikabulkan secepat ini


"Gue udah suka lo dari lama btw" Ronald menimpal membuat Salvia langsung kembali menoleh ke arahnya
"Be-beneran" Salvia, Ronald tampak mengangguk
"katanya sih gue belum inget sama semuanya" Ronald, Salvia mengerutkan kening
"lah gimana sih Ronald aku udah baper dan pede sama omongan kamu kok kamu malah bilang katanya sih" Salvia kesal
"Jadi gini kata mama dulu kita satu SMP dan gue pernah suka sama lo dan di situ gue janji nanti kalau SMA gue mau banget satu sekolah bahkan satu kelas sama lo dan lo tahu anak SMP nulis di kertas kalau gue pengen nikahin lo dan pas gue mau masuk SMA gue kecelakaan dan gue lupa sama semuanya gue cuma inget sama Anggista sahabat kecil gue makanya mama dan papa kekeh banget buat jodohin kita karena mereka mau harapan yang gue tulis di kertas itu terwujud dan sekarang lo jadi istri gue" Ronald dengan panjang

I Love My Handsome Husband {SalmOn}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang