Happy reading 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
Ronald bangun dari tidurnya tak kala melihat sinar matahari menyorot masuk dan menyinari wajahnya Ronald menoleh ke arah Salvia yang masih memejamkan mata sembari memeluk selimut Ronald menoleh pada jam yang ada di dinding kamar Salvia, Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi dan ini adalah hari minggu biasanya meskipun hari minggu Salvia bangun cukup pagi untuk memasak makanan untuknya meskipun tak ia makan tetapi sekarang sudah ada bibi yang menggantikan tugas itu
Ronald tatap wajah Salvia yang masih terlihat pucat, sebetulnya ada rasa kasihan di dalam diri Ronald karena selalu berkata kasar pada Salvia namun di sisi lain juga Ronald sangat-sangat membenci Salvia, dia adalah penyebab hidupnya tak bisa sebebas dahulu, Ronald menghela nafas sejenak dan setelahnya ia bangkit
"Mama ..." Salvia, mendengar itu Ronald kembali menoleh ke arah Salvia yang kini tubuhnya menggigil Ronald kembali mendekat
"Salvia lo kenapa sih, kedinginan" Ronald dengan nada yang ketus
Salvia tak menjawab matanya masih tertutup rapat lirihan dengan menyebut kata Mama masih terdengar, Ronald yang tak tahu harus melakukan apa pun langsung saja bangkit untuk memanggil Bibi Siti, tak lama setelah itu Bi Siti dan Ronald kembali masuk ke dalam kamar Salvia dengan membawa kompresan untuk mengompres dahi Salvia Bibi Siti mendekati Salvia yang masih menggigil itu ia menoleh ke arah Ronald yang tengah melihatnya datar
"Den bisa ambilkan beberapa selimut buat Non Salvia Ini badannya menggigil banget Non Salvia kedinginan" Bi Siti pada Ronald
Ronald menurut ia berjalan menuju lemari untuk mengambil beberapa selimut namun ketika ia membuka lemari milik Salvia di balik pintu lemari itu terdapat foto pernikahan dirinya dan juga Salvia'Semoga Ronald bisa suka dan sayang sama aku'
Itulah tulisan yang terdapat di foto itu Ronald terdiam sejenak sebelum akhirnya ia menggelengkan kepala berusaha tidak memikirkan masalah sepele seperti ini ia ambil selimut itu dan langsung memberikannya kepada Bibi Siti
"Ini Bibi" Ronald
"Makasih Den Ini Non Salvia udah dikompres tungguin ya Den Bibi mau buat bubur sama sarapan buat Aden nanti biar Non Salvia bisa minum obat" Bi Siti, Ronald mengangguk samar
"iya Bibi Ronald tunggu di sini" Ronald
"Makasih Den" Bi SIti
"Iya Bi" Ronald
Bi Siti langsung saja pergi dari kamar Salvia, Ronald yang melihat Bi Siti sudah pergi pun lantas duduk di pinggiran tempat tidur dan menatap Salvia yang masih sakit itu
"Ternyata orang kayak lo bisa sakit juga" Ronald berkata sembari memunculkan senyuman tipis di bibirnya
Tiba-tiba saja pikirannya kembali mengingat tulisan Salvia yang ada di lemari tadi apakah Salvia menyukainya ia kira selama ini ucapan demi ucapan yang dilontarkan oleh Salvia itu hanya bercandaan saja ternyata itu memang nyata adanya
Ronald tatap wajah Salvia lamat-lamat di dalam hati rasa iba kepada Salvia semakin jelas terasa tetapi entah mengapa hatinya seolah berkata bahwa dirinya tak bisa menerima Salvia begitu saja, Ronald menghela nafas Salvia bergerak menyamping dan tentunya kini menghadap ke arah Ronald tentu saja itu secara tak sadar karena Salvia masih memejamkan matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Handsome Husband {SalmOn}
Fiksi RemajaPerjodohan yang terjadi tak bisa dihindari pada malam itu menjadi saksi bisu atas kehancuran hubungan gadis cantik dengan lelaki yang sangat ia cintai Kasta yang berbeda seakan menjadi penghalang tinggi bagi cinta keduanya bagaimana cerita selanjutn...