'Kau ingin menyewa yang mana tuan, silahkan kau lihat-lihat dulu''
Sebenarnya jeongwoo tidak tertarik untuk menyewa jalang, ia hanya mengikuti teman-temannya yang katanya ingin mencari kesenangan dan berakhirlah dirinya disini, sebuah bangunan besar yang di dalamnya dipenuhi oleh jalang wanita dan laki-laki.
Mata jeongwoo menyusuri area yang dipenuhi oleh wanita dan laki-laki yang disewakan untuk memuaskan nafsu itu. Tak jarang tubuhnya digerayangi oleh jalang di sana, menggoda jeongwoo agar mau memakainya.
Di tempat itu juga dapat jeongwoo lihat bagaimana orang-orang bercinta tanpa perlu memesan kamar.
Bahkan teman-teman jeongwoo kini sudah melancarkan aksinya, bercumbu dan bercinta dengan jalang yang mereka pilih.Jeongwoo hanya bisa menggelengkan kepalanya, melihat bagaimana teman-temannya itu bercinta di setiap sudut ruangan. Hingga, mata jeongwoo tertuju pada laki-laki manis tanpa busana yang tengah sibuk menangis sambil memberontak, menolak tubuh cantiknya itu dijamah oleh tiga laki-laki yang tengah lapar dipenuhi nafsu.
Dengan tergesa, jeongwoo langsung menepis tangan jalang-jalang yang sedari tadi menggerayangi tubuhnya, lalu mencari si pemilik tempat.
''Ada yang bisa saya bantu tuan? Apa anda sudah memutuskan siapa yang ingin anda sewa?''
''Tidak, aku tidak ingin menyewa, tapi aku ingin membeli satu jalangmu itu''
''Maaf tuan, disini kami hanya menyewakan mereka saja, ja--"
''Aku akan membayar berapapun yang kau inginkan'' jeongwoo langsung memotong perkataan pemilik tempat itu.
''Baiklah aku setuju, mari kita lihat jalang mana yang tuan sukai samapai tuan bersikeras membeli jalang itu''
''Aku ingin laki-laki manis yang tengah dikerumuni tiga pria di sana'' ucap jeongwoo sambil menunjukkan jarinya ke arah laki-laki manis yang tengah digerayangi tiga pria besar.
''Oohh anak itu, namanya Haruto, dia baru saja dijual oleh ayahnya kemarin. Pilihanmu bagus juga, dan seingatku anak itu belum dimasuki oleh siapapun. Tuan bisa langsung membawanya pergi, ketiga orang itu belum memberikan uang sewanya.
Mendengar perkataan si pemilik, jeongwoo langsung melangkahkan kakinya ke tempat laki-laki manis yang diketahuinya bernama haruto itu.
''Hiks jangann..jangan sentuh aku hiks..tolong lepaskann..''
''Diam dan nikmatilah cantik, Ohh lihat! Puting dan penis kecilmu ini sudah mulai menegang'' ucap salah satu pria besar itu sambil memainkan puting pink laki-laki manis itu, dan dua pria lainnnya memegang tangan serta mengocok penis kecil laki-laki manis itu.
''Hikss akhh lepass''
''Lepaskan dia!''
''Ohoo siapa kau? berani sekali kau menggangu kegiatan kami, pergilah! Dia milik kami!''
''Maaf tuan-tuan, tapi laki-laki itu miliknya sekarang. sebagai gantinya aku akan memberikanmu jalang lain secara percuma. ayo ikuti aku!'' ucap si pemilik tempat itu
''Ck! Menggangu saja! Kami sudah memilihnya untuk memuaskan kami, tapi kenapa kau malah memberikan jalang itu kepada orang ini?'' ketiga peria besar itu melayangkan protes mereka, tapi sang pemilik tempat berhasil membujuk ketiganya untuk menggunakan jalang yang lain.
''Silahkan, tuan bisa membawanya pergi''
Jeongwoo hanya menganggukkan kepala, lalu mendekatkan dirinya pada laki-laki manis yang tengah meringkuk dipojok ruangan sambil menangis. Tanpa berbicara apapun, Ia langsung mengangkat tubuh telanjang itu ala bridal style untuk dibawa ke dalam mobilnya. Laki-laki manis bernama Haruto itu, sama sekali tidak memberontak, tubuhnya sudah sangat lemas, ia hanya menangis sesenggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heet Verhaal
Short StoryCERITA DEWASA (21+) tidak untuk anak kecil! Bagi yang tidak suka, TOLONG MENJAUH!!