Tok! Tok! Tok!
"Permisi bos...ini ada beberapa berkas yang harus ditandatangani"
Pria berbadan kekar dengan wajah tampan rupawan itu mendekati atasannya yang tengah memandang pemandangan kota.
"Bos" panggil pria bernama Jeongwoo itu lagi. Namun sang Atasan tampaknya tidak mendengar panggilannya.
Jeongwoo pun meletakan berkas yang ia bawa di atas meja atasannya dan berjalan mendekat ke arah atasannya.
Tangan kekar Jeongwoo perlahan melingkari pinggang ramping sang atasan, dengan bibir yang tanpa komando mengecupi leher bersih itu.
Sang empu yang diperlakukan seperti itu tentu saja terkejut bukan main. Pasalnya ini adalah kali pertama bawahannya berani sedekat ini dengannya. Biasanya Jeongwoo hanya meremas pantat dan mencolek putingnya jika ada kesempatan.
Lebih parahnya lagi, Haruto tidak pernah marah mendapatkan pelecehan seperti itu dari sang bawahan.Tubuhnya malah menjadi panas dingin seketika, apalagi kemaluannya yang akan tiba-tiba mengeluarkan cairan bening kental dan gatal setelahnya. Mau tidak mau, Haruto harus menuntaskannya sendiri di dalan kamar mandi.
Kegiatan Haruto memuaskan diri ini lah yang membuat Jeongwoo berani lebih intim dan lancang mengerjai atasannya, pasalnya atasannya ini mendesahkan namanya dan menginginkan dirinya memuaskan nafsunya saat itu.
"u-ghhh pakh park, apa yang ahh anda lakukanh?" lenguh Haruto ketika Jeongwoo tambah berani menjilat dan sedikit melumat lehernya.
Tangan Jeongwoo semakin menjadi-jadi, ia membuka dua kancing atas kemeja Haruto. Lalu, memainkan kedua puting kecoklatan itu perlahan, membuat sang empu lemas seketika.
"heunghh p-pakh parkh...sshh mmhh.."
Haruto hampir terjatuh karena kakinya yang lemas bukan main, ini adalah kali pertama ia disentuh orang lain selain dirinya, terlebih lagi bawahan kurang ajarnya ini mengetahui tiap titik sensitifnya.
Jeongwoo yang cekatan langsung mengangkat Haruto dan mendudukannya di kursi atasan itu, lalu memberi sedikit lumatan pada leher dan sedotan kecil pada kedua puting yang sudah menegang itu dan melenggang pergi dari ruangan sang atasan.
"Berkasnya ditandatangani Bos" Ucap Jeongwoo dibalik pintu sang atasan dan kembali meninggalkan Haruto yang tengah horny karena perlakuan kurang ajar Jeongwoo.
"Aargghh! Seharusnya nolak Haruto! Bukan malah langsung nyerahin diri gitu, akh! Jadi pengen dipuasin kan! Ni memek juga baperan amat tai! Becek banget lagi. Syukur bawa celana lebih. Park Jeongwoo sialan!" gerutu Haruto pada dirinya.
--------
Beberapa hari yang lalu, Haruto mengadakan rapat dengan seluruh karyawannya. Ia berencana mengadakan liburan bersama disebuah kawasan hutan wisata yang terdapat tenda atau rumah-rumah kecil sebagai penginapannya.
Hitung-hitung ini adalah apresiasi terhadap kinerja karyawannya yang tidak tidak pernah mengecewakannya.
Itulah alasan mengapa mereka disini sekarang, setiap rumah kayu berukuran kecil disana diisi oleh 3 karyawan. Sementara Haruto hanya sendiri.
Mereka mengabiskan waktu berjala-jalan dan menghirup udara segar yang tidak akan pernah mereka dapatkan di kota, apalagi di dalam kantor.
"Wah disini benar-benar segar. Jadi pengen nyemplung di sungai bersih itu deh" ucap karyawan 1
"Iya ih, mandi di sungai yuk! Seger banget diliatnya" ucap karyawan 2
"Yuk! Yuk! Yuk! Ayo Woo! Bos Haruto! Ayo mandi di sungai sama-sama!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heet Verhaal
Historia CortaCERITA DEWASA (21+) tidak untuk anak kecil! Bagi yang tidak suka, TOLONG MENJAUH!!