TWINS |BP|

10.2K 76 0
                                    

"Mah, Pah! Je mau ngomong!" panggil Jeongwoo tiba-tiba. Padahal kedua orang tuanya tengah bergumul panas di atas ranjang mereka.

"Aduh Jee!! Jangan tiba-tiba gitu dong! Kontol Papah kepeleset nih! Baru aja mau masuk, udah diganggu aja! Ngomong apa? Cepetan!?"

"Je mau jebol Haru! Boleh ga?"

"Boleh! Udah kan? Sana pergi!" usir papah Jeongwoo

Jeongwoo hanya memutar matanya, lalu bergegas ke kamar kembarannya itu.

Di sana, di atas sofa panjang kamar Haruto. Dapat Jeongwoo lihat bagaimana sang Kembaran memuaskan kemaluannya sendiri mengenakan alat berbentuk lidah dan jari-jarinya. Tak lupa video bokep yang ia putar di TV besar miliknya.

Dengan tergesa, Jeongwoo melepaskan seluruh pakaiannya. Kejantanan dengan ukuran besar miliknya, ia kocok memuaskan rasa sesak yang tiba-tiba datang karena melihat kembarannya. Terlebih lagi sang Kembaran memiliki kelamin yang berbeda darinya. Sungguh paket komplit yang menggiurkan.

"arghh Haruu..sshh gue bakal genjot lo sampe pagi! Sampe ga bisa jalan sekalian! sshhh gue ga bisa gini! Gue harus genjot tuh memek sekarang juga!"

Jeongwoo masuk dengan tergesa, namun sang kembaran tak mendengar kedatangan Jeongwoo.

Kini Jongwoo tepat berada di hadapan vagina becek dan berkedut milik Haruto, memandangnya dengan penuh damba. Bahkan air liurnya menetes seketika.

Mulut dengan lidah menjulur Jeongwoo langsung menjilat habis vagina Haruto yang penuh lendir pelepasannya. Tak lupa kedua tangannya membuka lebar kedua labia tembam milik Haruto.

"AAHHH! JEHH!? Aahh eunghhh stophh aahh sshh stophh Je ouhh enakhh"

Haruto mendesah keras, tubuhnya meliuk tak karuan. Jeongwoo memegang erat kedua pinggul Haruto untuk memudahkannya mengerjai vagina kembarannya itu.

"heunghh Jewuhh ouhh stophh duluhh aahh ahh ahh sshh eumnhh heunghh"

Haruto menggigit ujung bibirnya, sapuan lidah panas kembarannya berhasil membuatnya pening sekaligus ketagihan.

Vaginanya bertambah gatal sekarang, ia ingin dipuaskan lebih. Ditambah Jeongwoo yang dengan gencar meraup habis klitoris Haruto, lidahnya juga menjilat tiap inci bibir vagina Haruto bak es krim. Lendir pelepasan sang kembaran juga disedot habis.

"ahnghh Jewuhh aahhh aahh ahh terushh aahh ahh terushh Jewuhh...eunghh memekhh Haruhh gatalhh aahh"

"Ouhh jewuhh! Mau pipishh..heunghh minggirhh dulu Jewuhh akhh Je! Ughh Je! Akhhh"

Tubuh Haruto melengkung mengeluarkan segala kenikmatan yang ia dapatkan, air kencingnya membasahi sofa dan muka Jeongwoo.

Dengan cepat Jeongwoo membawa tubuh Haruto yang masih mengelijang ke atas pangkuannya. Harutopun refleks mengalungkan tangannya pada leher sang kembaran.

Tangan kiri Jeongwoo memeluk punggung Haruto, sementara tangan kanannya mengobrak abrik vagina basah kembarannya.

Jari tengah dan jari manisnya mengocok kencang liang vagina Haruto, membuat mata Haruto terpejam erat, kedua tangannya pun memeluk erat leher Jeongwoo.

Desahan dan rintihan kenikmatan sang kembaran pada telinganya, menambah semangatnya mengerjai vagina Haruto.

"heunghh enakhh Jehh, eumhh sshhh ouhh Jehhh! ouhh yaahh eumhh yaahh Jehh terushh aahh enakhh...memek Haru suka aahh sshh Jewuhh eunghh..."

"enak kan cantik? Lebih enak dari jari dan mainan kamu itu kan? Sshhh memek kamu nyedot jari aku Ru! mmhh kamu harus rasain kontol aku"

"emhh aahhh aahh sshh iyahh Jewuuhh..mau rasain kontolhh Jewuhh! Mau peju Jewuhh hangatin rahim Haru..aahh ahh ahh hiks..pipishh Jehh ouhh"

Heet VerhaalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang