''Ughh lubangmu lucu sekali ru, sepertinya dia lapar, sampai berkedut begini''
''Mmhh jehh gelihh...jangan aahh dimainkan ughhh''
''Aku masukan jariku ya? Aku kasihan melihat lubangmu itu berkedut terus''
''Itu karena kau menggodaku terus, mmhh masukan je, jangan dimainkan terus''
''Uhh lubangmu rapat sekali sayang, remasannya sangat kuat diketiga jariku''
''Akhh jeehh pelanhh pelanhh ughh terlaluhh banyakhh mmhh''
''Tahan sayang, aku akan membuat lubangmu terbiasa, ughh remasannya...bagaimana ketika adik besarku ini masuk nanti? Aahh membayangkannya saja membuatku gila sayang...teruslah mendesah, sebut namaku ru, aku rindu mendengar desahan kenikmatanmu itu''
''akhh jeongwoo yahhh di sanahh jeo disanahh AKHH''
''Enak sekali ya sayang? Sampai gemetar gini''
''Hahh hahh aahh ugghh keluar banyakhh sekalihh''
''Kau keluar sangat banyak sayang, sepertinya aku sudah terlalu lama tidak menyentuhmu''
''Eummhh kita terlalu mementingkan pekerjaan je, sampai sampai kita tidak ada waktu untuk sekedar menyapa satu sama lain, padahal kita sudah menikah dan tinggal di satu rumah, tapi kita seperti orang asing''
''Kau benar, kita hanya bisa membagi kasih sayang, cinta dan kenikmatan di satu bulan pertama pernikahan kita, setelah itu kita seperti orang gila, bekerja dan bekerja terus. Bahkan kita tidak memiliki waktu untuk sekedar memejamkan mata....sebenarnya apa yang kita kejar ru? Kenapa kita seperti ini?''
''Aku juga tidak tau, aku bingung. Jeo ayo kita perbaiki semuanya bersama sama! Kita tidak bisa seperti ini selamanya''
''Iya sayang, ayo perbaiki semuanya! Aku akan berhenti di perusahaan itu dan aku akan melanjutkan perusahaan papah. Dengan begitu aku bisa mengatur waktuku dangan baik''
''Kalau begitu aku juga akan mengundurkan diri. Aku ingin di rumah saja, mengurusi tanaman dan juga dirimu. Aku merindukan mu jeo, sangat merindukanmu''
Cup!
Bibir keduanya menyatu saling menyalurkan rasa rindu satu sama lain.
Mereka terlalu gila dengan pekerjaan mereka, sampai sampai orang disekitar menjadi terabaikan.
Terhitung dua tahun sudah pernikahan keduanya, awalnya semua baik-baik saja, namun perlahan mereka menjadi jauh. Entapa yang membuat mereka memilih untuk bekerja terus menerus, hanya mereka Tuhan yang tau.
Yang terpenting sekarang, mereka sama sama ingin memperbaiki semuanya, mereka ingin memulai semuanya dari awal.______________________________________
"Aku benar benar merindukanmu sayang''
''Aku juga jeo, haru juga rindu jeo, sangat''
Kedua tubuh telanjang itu saling memeluk satu sama lain, menyalurkan rindu dan membuang segala penat.
Setelah bekerja gila gilaan, akhirnya mereka memiliki waktu untuk beristirahat sejenak. Perusahaan tempat mereka bekerja dan perusahaan lainnya tengah cuti bersama selama tiga hari.
Itu sebabnya, keduanya dapat kembali bermesraan layaknya pengantin baru.
Sepulang kerja, keduanya langsung membersihkan badan. Setelah selesai, jeongwoo melarang haruto mengenakan pakaian, ia membawa haruto berbaring bersama tubuh telanjangnya di atas kasur dan membicarakan banyak hal, sambil melakukan kegiatan intim yang telah lama mereka rindukan.
''Sayang, selama kita bekerja terus menerus, apa kau tidak merindukan sentuhanku?''
''Aku sangat rindu je, aku bahkan memuaskan diriku sendiri sambil membayangkanmu menjamah tubuhku''
KAMU SEDANG MEMBACA
Heet Verhaal
Short StoryCERITA DEWASA (21+) tidak untuk anak kecil! Bagi yang tidak suka, TOLONG MENJAUH!!