Kakashi dan Name sedang menikmati cemilan ringan bersama sambil mengobrol tentang hal-hal ringan. Kakashi sadar bahwa Name belum sepenuhnya terbuka kepadanya. Dia juga tahu bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Name, tapi Kakashi tidak akan langsung bertanya. Dia akan melakukan pendekatan secara perlahan untuk mencari tahu siapa Name sebenarnya.
"Didekat rumahku yang dulu ada sungai. Jadi, jika aku lapar dan tak memiliki makanan, aku akan pergi menangkap ikan," cerita Name tentang masa lalunya di desanya. Kakashi dengan santai mendengar cerita Name sambil memakan keripik kentang.
"Hmmm... oh ya, aku tidak yakin umurmu 12 tahun. Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Kakashi.
"Oh, ibu panti bilang dulu aku diantar ke panti asuhan saat festival tahun baru, di mana orang-orang akan menerbangkan lampion. Jadi, setiap festival tahun baru itu hari ulang tahunku. Ya... aku juga tidak tahu tanggal berapa aku lahir,dan...aku juga kurang yakin dengan umurku.." jawab Name sambil terkekeh pelan. Kakashi mengangguk sebagai jawaban.
Sementara itu, di pagar kediaman Kakashi, dua orang laki-laki, di mana salah satunya menggunakan kursi roda, sedang berdebat dengan teman di sampingnya.
"Ayolah, Guy, Shikamaru bilang gadis itu anak angkat Kakashi," ucap seseorang seumuran dengan Kakashi dengan luka di hidungnya.
"Iruka, kita harus memastikannya. Bagaimana kalau berita itu benar kalau Hokage ke-6 itu seorang pedofil!" jawab Guy dengan jengkel.
Sementara itu, laki-laki yang bernama Iruka hanya pasrah melihat kelakuan temannya. Akhirnya, mereka berdua masuk ke dalam kediaman Kakashi dengan perasaan campur aduk. Guy sudah di depan pintu dan memencet bel berulang kali, membuat Iruka memarahinya karena tindakan tidak sopan itu.
Name dan Kakashi yang tadi mengobrol merasa terganggu dengan suara bel yang berulang-ulang.
"Apa ada tamu?" tanya Kakashi bingung.
"Biar kuperiksa," Name berdiri lalu berjalan ke arah pintu keluar, sedangkan Kakashi kembali memakai maskernya untuk menutupi sebagian wajahnya.
"Oy Kakashi! Oy! Kakashi sialan keluar kau! Oy!" ucap Might Guy sambil memencet bel dan Iruka hanya bisa memijat pangkal hidungnya karena sudah lelah dengan kelakuan temannya.
"Iya... sebentar..." ucap Name lalu membuka pintu. Sontak, Guy dan Iruka terdiam saat melihat seorang gadis berambut panjang dengan penutup mata di sebelah kanannya berdiri di depan mereka dengan senyum manis.
"Apa Anda ingin bertemu dengan Kakashi?" tanya Name sopan.
"A-ah, iya," jawab Iruka.
"Kalau begitu, silakan masuk. Dia sedang di ruang tamu," jawab Name mempersilakan Iruka dan Guy masuk ke rumah.
Guy langsung menjalankan kursi rodanya dengan cepat menuju ruang tamu, dan Iruka hanya bisa meminta maaf karena kelakuan temannya.
"Kakashi! Kau pedofil!" teriak Guy saat dia sudah ada di ruang tamu. Di belakangnya sudah ada Iruka dan Name.
"Oh, ternyata kalian?" jawab Kakashi dengan nada santai. "Apa tujuan kalian kemari?" tanya Kakashi.
"Kakashi, aku tahu kau sudah lama sendirian, tapi bukan begini caranya," ucap Guy dengan air mata drama. "Kita adalah tiga sekawan. Jika satu tidak menikah, maka yang lainnya juga tidak menikah," sambung Guy, dan Kakashi memasang wajah bingung.
"Hah?" ucap Kakashi.
Name yang melihat itu memilih untuk menghindar karena tidak tahu maksud pembicaraan mereka. "Aku akan membuat minuman dan mengambilkan beberapa camilan," ucap Name berjalan menuju dapur.
Iruka yang melihat Name telah pergi berjalan mendekati Kakashi dan duduk di sebelahnya. "Ada apa ini?" tanya Kakashi bingung.
Iruka mengeluarkan smartphone-nya dan menunjukkan artikel tentang Hokage yang memiliki kekasih di bawah umur. Kakashi syok melihat berita itu dan langsung merebut smartphone dari tangan Iruka. Kakashi langsung membaca komentar di artikel itu dan banyak yang berkomentar bahwa Hokage ke-6 lah yang memiliki kekasih di bawah umur.
"Eh... berita ini aneh," syok Kakashi.
"Apa dia sebenarnya istrimu, Kakashi? Tak kusangka kau nafsu dengan bocah yang masih gadis. Apa kau sudah tidak suci lagi?" ucap Guy blak-blakkan.
Kakashi menghela napas frustrasi. "Berita ini tidak benar. Aku akan meminta Katasuke untuk menghapus artikel ini," ucap Kakashi.
"Jadi, gadis itu?" tanya Iruka penasaran.
"Aku mengangkatnya menjadi anakku karena aku kasihan padanya. Aku yakin kalian sudah tahu tentang itu. Dia memiliki masa lalu yang buruk, jadi aku ingin mengubahnya. Aku ingin dia menjadi lebih baik," jawab Kakashi.
"Shikamaru sudah menjelaskan itu, tapi dia juga bilang kalau kau seharusnya tidak boleh langsung percaya dengannya," jelas Iruka, dan Guy mengangguk-angguk.
Sementara itu, Name sedang membuatkan jus jeruk untuk tamu dan juga Kakashi. Saat Name fokus menuangkan jus ke gelas, matanya teralihkan oleh pisau di tempat khusus pisau. Name menyelesaikan tuangan jusnya ke gelas lalu menaruhnya ke nampan yang sudah ada beberapa camilan di atasnya. Name berjalan mendekati pisau itu dengan senyum tipis terukir di bibirnya.
"Maaf membuat kalian menunggu," ucap Name sambil membawa nampan berisi tiga gelas jus jeruk dan beberapa camilan ringan.
"Terima kasih, Name," ucap Iruka dengan senyuman, dan diangguki oleh Name.
Dengan hati-hati, Name menaruh minuman itu ke atas meja dan mempersilakan mereka untuk minum. "Name, biar kuperkenalkan teman-temanku. Dia Iruka dan dia yang di kursi roda, Guy," ucap Kakashi memperkenalkan temannya.
Name membungkuk sopan. "Senang bertemu dengan kalian."
Kakashi tiba-tiba merogoh saku celananya dan menyerahkan lumayan banyak uang kepada Name. "Pergilah ke luar sebentar untuk... ya terserah kau, tapi bisa kah kau keluar sebentar? Aku harus bicara dengan mereka sebentar," Name mengangguki perintah Kakashi dan menerima uang yang diberi Kakashi.
Name berjalan meninggalkan ruang tamu dan pergi keluar rumah sesuai permintaan Kakashi.
Setelah Name keluar, Kakashi prustasi dan menatap Iruka dan Guy dengan serius. "Kalian tahu ini adalah masalah besar, kan? Name adalah anak angkatku dan aku ingin melindunginya. Berita palsu ini bisa merusak reputasinya dan juga reputasiku."
Iruka mengangguk. "Kami mengerti, Kakashi. Tapi kita harus memastikan bahwa dia aman dan tidak membawa masalah ke Konoha."
Guy, yang biasanya bersemangat, kali ini terlihat lebih serius. "Kakashi, aku tahu kau selalu ingin membantu orang, tapi kau harus berhati-hati. Kita tidak tahu banyak tentang masa lalunya."
Kakashi menghela napas. "Aku tahu itu, Guy. Itulah mengapa aku akan mengawasinya dan membantunya beradaptasi dengan kehidupan di Konoha. Aku yakin dia bisa berubah menjadi lebih baik."
Iruka menambahkan, "Baiklah, Kakashi. Kami akan mempercayaimu, tapi jika ada masalah, jangan ragu untuk menghubungi kami."
Kakashi tersenyum tipis. "Terima kasih, Iruka, Guy. Aku menghargai dukungan kalian."
Setelah beberapa saat berbicara, mereka akhirnya setuju untuk menghapus artikel palsu tersebut dan menjaga situasi tetap terkendali. Kakashi menghubungi Katasuke dan meminta bantuan untuk menghapus artikel tersebut dari internet.
.........
BOMBAYAH......
ke inget oyakata-sama😃............
Ok...sekian cerita hari ini semoga kalian suka.dan jangan lupa vote dan komennya ya.(Kritik dan saran)
Kalo ada typo kasih tau💫
KAMU SEDANG MEMBACA
WADAH (Boruto: Naruto Next Generations x reader)
Diversos"Kau Name bukan?" ucap pria itu dengan suara serak. "Siapa kau?" tanya Name dengan waspada, meski ketakutan terpancar jelas dari dirinya. "Panggil aku Jigen. Aku tahu segalanya tentangmu, Name. Apakah kau ingin keluar dari kehidupan yang kau jalan...