Name memasuki rumah Kakashi dengan rasa kagum yang masih terpancar di wajahnya. Setiap sudut rumah ini tampak begitu elegan, dan atmosfernya sangat berbeda dari apa yang mungkin diharapkan oleh name. Kakashi membimbing name melalui lorong-lorong yang luas.
"Sekarang, ini adalah bagian favoritku," ucap Kakashi sambil membuka pintu ruang tamu yang luas dan bersih.
Name melangkah masuk dan terkesima oleh keindahan interior ruangan tersebut. Perabotan yang dipilih dengan hati-hati, seni yang terpajang, dan suasana yang hangat membuatnya merasa seperti di rumah sendiri.
"Kau tau awalnya aku tidak ingin tinggal di sini, karna tempat ini terlalu luas dan besar untuk satu orang." tambah Kakashi dengan ekspresi sendu
Name memahami bahwa Kakashi mungkin merasa kesepian di rumah ini. "Begitu ya....." Ucap name dengan senyuman tipis
Kakashi menatap name dengan tatapan datar"tapi sekarang tidak lagi,karna ada kau"
"Apa maksutmu? " jawab name
"Name, sekarang kau adalah putri ku, dan aku adalah ayah mu" ucap Kakashi lembut lalu menepuk kepala name
"Ayah? " ucap name binggung
"Ya, dan mulai sekarang panggil aku ayah.Ayo panggil aku ayah" pinta kakashi
"Tapi bukan kah itu tidak logis? "
"Apa maksutmu? " ucap Kakashi binggung
"Aku adalah orang asing dari luar desa yang ingin membunuh mu tapi tiba tiba kau menganggat ku sebagai putri mu? " ucap name.
"Ya, lalu? " ucap Kakashi
"Seharusnya kau marah padaku atau balas dendam pada ku-" sebelum name menyelesaikan kan ucapannya Kakashi lebih dulu menyela.
"Aku tidak ingin kau menderita lagi" ucap Kakashi
"Apa? "
"Kau tau kisah mu mengingatkan ku pada salah satu murid ku, walaupun dia tidak menjadi pembunuh, tapi..... Dia juga menderita dan kesepian" sambung Kakashi
"Tapi-" sebelum name menyelesaikan ucapan nya lagi Kakashi segera menaruh telunjuknya di bibir name.
"Shuttt.... Sekarang akan ku tunjukkan kamar mu" kata Kakashi lalu kembali berjalan ke arah ruangan lainName hanya mengangguk dan kembali mengikuti langkah kakashi.
Tak berapa lama Kakashi berhenti di depan pintu yang lumayan besar dan terdapat ornamen pohon bonsai.
Kakashi lalu membuka pintunya
"Ini kamar mu, apa kau suka? " tanya Kakashi lembut.
Name langsung masuk ke dalam kamar itu dan menatap setiap inci kamar dengan mata yang berbinar.
"Em!, aku menyukainya, Terima kasih hoka_" sebelum name menyelesaikan ucapannya Kakashi lebih dulu berdehem.
"Kau lupa, panggil aku...." ucap Kakashi
"Terima kasih, ayah" ucap neme dengan senyum lebar.
Kakashi memperhatikan name yang mengeluarkan barang barang nya dari tas yang ia bawa tadi dari pakaian, novel, jaket, dan sebuah kotak hitam yang membuat Kakashi penasaran.
"Apa isi kotak itu? " tanya Kakashi sambil menunjuk kotak yang di pegang oleh name.
"Oh ini?, ini peninggalan ibu ku, ibubpanti bilang aku saat bayi di antar oleh seseorang dan seseorang itu memberikan kotak ini dan berkata kalau ini milik ibu ku" ucap name menunduk sambil mengusap kotak yang ia pegang.
![](https://img.wattpad.com/cover/364029211-288-k144769.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WADAH (Boruto: Naruto Next Generations x reader)
Acak"Kau Name bukan?" ucap pria itu dengan suara serak. "Siapa kau?" tanya Name dengan waspada, meski ketakutan terpancar jelas dari dirinya. "Panggil aku Jigen. Aku tahu segalanya tentangmu, Name. Apakah kau ingin keluar dari kehidupan yang kau jalan...