Pagi harinya, Name bangun dengan perasaan buruk karena mimpi yang mengganggu. Dalam mimpinya, semua orang yang pernah dibunuh Name muncul, menyalahkannya. Ia juga bermimpi tentang monster mengerikan; kedua tangan dan kakinya terikat rantai, dan di depannya, monster berwarna putih bermata satu menatapnya dengan tatapan menakutkan. Tiba-tiba, sebuah tato terbentuk di dada Name, dan saat itulah ia terbangun dengan keringat dingin membasahi tubuhnya.
Name merenung di atas kasurnya sambil memeluk kedua lututnya, rasa bersalah atas dosa-dosanya menghantuinya. Ia turun dari ranjangnya dan berjalan ke arah cermin yang ada di lemari. Name menatap penampilannya yang kini cukup berbeda. Dari yang awalnya memiliki rambut kusut dan wajah kotor, kini rambutnya rapi meskipun sedikit kusut karena habis bangun tidur. Wajahnya terlihat lebih segar daripada dulu, meski bayang-bayang rasa bersalah masih membayangi matanya.
"Aku... menyesal..." ucap Name dengan raut wajah sedih.
Name menghela nafas lalu mengambil baju ganti di dalam lemari dan berjalan keluar kamar.
***
Sementara itu, di dapur, Kakashi sedang memasak sarapan dengan lihai. Aroma makanan yang lezat memenuhi udara. Kakashi memotong sayuran dengan cepat dan efisien, sementara panci berisi nasi hangat sudah siap di meja.
Name yang berjalan melewati dapur merasa penasaran dengan aroma lezat yang berasal dari dapur, dan saat di depan pintu, Name melihat Kakashi sedang memasak.
Name berjalan mendekati Kakashi dengan senyum hangat dan menyapanya, "Selamat pagi, Ayah."
"Selamat pagi, Name," jawab Kakashi dengan suara lembut. "Bagaimana malammu?"
Name terdiam sejenak, mencoba menyembunyikan kegelisahannya. "Malam tadi aku tidur nyenyak," bohongnya dengan senyum yang dipaksakan.
Kakashi mengangguk, tidak ingin menekan lebih jauh. "Bagus. Kalau begitu, sarapan sebentar lagi siap. Kau pergi mandi dulu."
"Baik, Ayah," ucap Name sebelum pergi ke kamar mandi.
Sesampainya di kamar mandi, Name mulai melepas semua pakaiannya dan membasahi tubuhnya dengan air shower. Saat Name mulai menyabuni tubuhnya, ia memperhatikan tubuhnya yang penuh bekas luka goresan dan tusukkan jarum di seluruh tubuhnya.
***
Name keluar dari kamar mandi dengan setelan pakaian santai yaitu celana hitam panjang dan kaos putih. Rambut Name yang sudah kering dikuncir dengan rapi. Ia langsung berjalan ke arah dapur.
Sesampainya di dapur, Name melihat Kakashi yang sedang membaca buku favoritnya di meja makan.
"Aku selalu penasaran dengan buku yang Ayah baca," ucap Name sambil berjalan mendekati Kakashi dan mulai duduk di depan Kakashi.
"Ini hanya buku edukasi," jawab Kakashi santai.
"Edukasi? Edukasi tentang apa?" Name mulai penasaran.
"Eee... edukasi membuat sebuah kehidupan baru..." jawab Kakashi ragu.
"Aa... itu tidak penting, sekarang makanlah," Kakashi menutup bukunya dan mulai menyajikan sarapan untuk Name dan dirinya sendiri.
"Name, apa hari ini kau ada kegiatan?" tanya Kakashi di sela-sela kegiatan sarapannya.
"Nanti siang aku mau ke perpustakaan, aku ingin mengembalikan buku yang kemarin aku pinjam," jawab Name.
Kakashi mengangguk. "Bagaimana kalau habis sarapan ini kita latihan, aku ingin melihat seberapa lincah dirimu. Dari laporan Shikadai, gerakanmu sangat cepat dan teratur seperti kau bisa membaca gerakan lawan."
Name terdiam beberapa saat dan tersenyum canggung. "Latihan? Setelah sarapan? Yang ada muntah," ucap Name dalam hati, sedikit kesal.
"Haha... tentu, tapi... satu jam setelah sarapan," saran Name, dan diangguki oleh Kakashi.
Selesai sarapan, Name mencuci piring, dan Kakashi menaruh peralatan makan yang sudah dicuci oleh Name.
"Eh? Seingatku, aku punya empat pisau, kenapa tinggal tiga?" ucap Kakashi bingung, sementara Name yang mendengar itu kaget dan sedikit takut.
'Aku lupa mengembalikannya,' batin Name frustrasi. Ia menaruh pisau yang ia ambil di dalam laci meja belajarnya.
"Mungkin aku lupa menaruhnya," ucap Kakashi tanpa masalah, dan Name bisa bernapas lega.
Setelah kegiatan sarapan dan mencuci piring selesai, Name dan Kakashi beristirahat di taman yang ada di samping rumah selama sekitar satu jam.
"Baiklah, sudah satu jam, ayo kita latihan," ucap Kakashi semangat, sementara Name hanya bisa tersenyum canggung.
Kakashi melempar perban ke arah Name dan menyuruh Name untuk membalut tangannya agar mengurangi cedera.
***
Name mulai memasang kuda-kuda untuk bertarung. Ia menghembuskan napas dengan pelan untuk menenangkan tubuhnya. Dengan gerakan cepat, Name mulai menyerang Kakashi, tapi Kakashi selalu dapat menangkis serangan Name.
"Hebat, gerakanmu makin cepat," puji Kakashi sambil menghindari tendangan Name.
"Terima kasih, Ayah. Tapi kau terlalu cepat untukku," jawab Name sambil terus mencoba menyerang.
"Jangan cuma fokus pada kecepatan. Perhatikan juga kekuatan dan ketepatanmu," Kakashi memberi nasihat sambil menyerang balik dengan cepat.
Name mencoba bertahan dari serangan Kakashi, tapi setiap kali ia mencoba menghindar, Kakashi selalu menemukan celah untuk menyerang. Name mulai kehabisan tenaga, serangannya semakin lambat, dan pertahanannya semakin lemah.
Akhirnya, dengan satu serangan cepat, Kakashi berhasil menjatuhkan Name ke tanah. Name terduduk di tanah dengan napas tak beraturan karena kelelahan.
"Kau harus bisa menghemat energi. Jangan langsung menghabiskan energimu di permulaan pertarungan," jelas Kakashi, dan diangguki oleh Name.
Mereka berdua beristirahat sejenak setelah latihan. Name meminum air dengan cepat, berusaha menghilangkan dahaga dan kelelahan.
"Setelah ini, aku ingin pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan buku," kata Name sambil mengatur napasnya.
"Baik, hati-hati di jalan," balas Kakashi dengan senyum.
......Yo!,aku mau ngucapin terimakasih buat kalian yang udah baca,vote dan follow aku.
Untuk cerita kali ini ini aja dulu insyaallah carpen selanjutnya itu boruto eps 172,jadi untuk saat ini ini aja dulu.
(Jangan lupa vote nya)
[Kritik dan saran]
*seputar name*
Mengandung spoiler!!!!
1. Jadi sebenarnya itu name kehilangan sebagian ingattan nya karna trauma name saat menjadi subjek eksperimen oleh jigen.
2. name itu takut dengan kematian karna ia sadar dengan besar nya dosanya membuat name takut akan alam baka.
3. Name punya banyak trauma,salah satunya korban kekerasan sejak dini.
4. Sebenarnya name belum sepenuhnya percaya terhadap kakashi,begitu juga dengan kakashi.
5.ciri ciri name,mata kanan buta dan tangan kanan ada bekas luka.
6. Name punya 2 kepribadian.(serigala berbulu domba)
KAMU SEDANG MEMBACA
WADAH (Boruto: Naruto Next Generations x reader)
Acak"Kau Name bukan?" ucap pria itu dengan suara serak. "Siapa kau?" tanya Name dengan waspada, meski ketakutan terpancar jelas dari dirinya. "Panggil aku Jigen. Aku tahu segalanya tentangmu, Name. Apakah kau ingin keluar dari kehidupan yang kau jalan...