07-Arsya Atau Sean

5 1 0
                                    

Hai, balik lagi sama aku😍
Kalian dari mana aja nii..?
Aku dari Karanganyar, Jawa Tengah, mungkin ada yang se kota sama aku?
Hihi,, Bantu Vote dan Comment nyaa yaa.
.
.
.
.
Happy Reading All

Sudah hampir satu jam Viona menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah. Jam kosong yang dinantikan seluruh murid kelasnya membuat Viona melangkahkan kaki menuju ruangan favoritnya.

Ia menyusuri beberapa rak buku besar yang berada si dalam perpustakaan. "Nah dapat." Ucapnya kemudian beranjak menuju meja kosong yang ingin ia jadikan tempat untuk membacanya.

"Sudah lama di sini?" tanya seseorang yang suaranya sangat Viona kenal. Viona mengangkat pandangannya. Jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya.

"K-Kak Arsya?" tanya Viona memastikan.

Arsya mengangguk pelan, ia tersenyum melihat Viona yang menganga ketika menatap dirinya. "Oh, gue ganggu lo ya?" tanya Arsya memastikan.

"Eh, Eng-Enggak Kak, santai aja. Gue juga baru aja kok di sini," jawab Viona. Arsya menarik kursi ya g ada di depan Viona.

"Gue duduk di sini, ya, boleh?" tanya Arsya lagi.

"Boleh, Kak. Silakan," jawab Viona tersenyum. Arsya mengeluarkan sebuah buku tebal yang ia bawa. Mungkin ia juga baru mendapatkannya di perpustakaan ini.

"Suka sejarah?" tanya Arsya melihat buku yang Viona baca.

"Biasa aja. Lagi pengen baca buku sejarah aja, lumayan bisa tambah-tambah ilmu," jawab Viona sembari tersenyum tipis.

"Kakak sendiri suka banget kayaknya baca-baca buku tentang hukum?" tanya Viona menggigit bibir bawahnya, ia takut jika Arsya mengetahui jika dirinya sering menatapnya dari kejauhan.

Arsya terkekeh pelan. "Iya, Vi, gue mau ambil kuliah jurusan hukum. Jadi gue sering lihat-lihat materi, biar nggak kaget nantinya," jawab Viona.

   "Sukses terus ya, Kak," ucap Viona gugup, Arsya mengangguk berterima kasih kemudian melanjutkan baca bukunya. Selama itu, Viona menjadi hilang fokus. Sesekali ia melirik ke arah Arsya yang masih asyik dengan buku yang ia baca.

   "Vi," panggil seseorang yang tiba-tiba menarik lengan Viona. Viona meringis pelan. Sean membawa Viona ke luar perpustakaan menuju lorong sekolah. Ia tak ingin ada murid-murid lain yang melihat kedekatan mereka berdua, itu akan sangat berpengaruh lada Viona nantinya. Arsya menatap perlakuan Sean dengan tatapan tidak suka.

   "Sakit!" keluh Viona berusaha melepaskan genggamannya. Tatapan Sean seolah mengintimidasi Viona.

   "Ngapain sama cowok tadi?" tanya Sean penasaran.

    "Nggak ada apa-apa, cuma nggak sengaja ketemu di perpus, habis itu nggak ada apa-apa lagi. Kak Arsya juga sibuk sama bukunya, kita nggak ada komunikasi apapun," Viona berusaha menjelaskan. Sean membuang wajahnya ke arah lain, ia baru sadar dengan apa yang ia lakukan pada Viona. Sean tahu, Viona pasti risih dengan sikapnya.

   "Jaga sikap lo sama lawan jenis. Sekarang gue suami lo, semua tanggung jawab lo ada sama gue," final Sean kemudian pergi meninggalkan Viona seorang diri.

   "Dia kenapa sih, aneh banget," ucap Viona kemudian bergegas menuju kelas.

###

From Neighbour To Life FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang