If only she knew planning a wedding could be this stressful, mungkin Irene bakal mikir 2 kali buat nerima ajakan nikah Seulgi.
Karena dia benar-benar stress sekarang.
Ketemu wo, survey venue, belum fitting, belum nyicip catering, dan oh! Belum lagi komplain soal bunga yang salah kemarin-"Sayang?"
Suara lembut dibarengi oleh kecupan lembut di jemarinya membuat atensi Irene tertarik menatap wanita monolid di hadapannya.
"Mikirin apa sih? Daritadi kamu diem doang loh."ucap Seulgi lembut, jarinya masih setia mengelus buku jari Irene lembut, seperti menenangkannya."Takut kamu kesambet."
Irene memutar bola matanya sembari tersenyum."Setan juga takut sama aku."
"Setuju sih."
"Seulgi?!"
Irene menatapnya tajam namun wanita tersebut malah tertawa renyah."Bercanda sayangku."
By the way, sadar gak daritadi Seulgi gak ada manggil Irene dengan sebutan,"Kakak."
Jadi memang mereka udah sepakat untuk gak manggil kakak atau adek lagi. Kenapa? Karena udah mau nikah, masa iya masih manggil kakak.
Tapi sebenarnya, karena Irene tantrum dikit sih. Katanya, dia ngerasa jadi tua banget kalau Seulgi manggil dia kakak. Jadi, sebagai tunangan yang baik, she'll do whatever Irene asked her to.
"Kamu kenapa, sayang?" tanya Seulgi, sekarang tanganya mulai mengelus lembut sisi kepala Irene."Lagi banyak pikiran ya?"
"Gak pa-pa. I'm okay."ucap Irene, namun sudah pasti Seulgi tidak percaya akan hal itu, karena sekarang si wanita monolid itu menatap Irene dengan tegas namun lembut.
Alisnya naik tanda curiga, membuat Irene menghela nafasnya dan mengalah. "Aku pusing aja. Ngurusin nikahan, kaya banyak banget gitu loh sayang yang harus diurus, belum ngurusin buat fitting, belum ngurusin undangan yang salah cetak kemarin, belum ngurusin bunga yang salah. Oh! Aku juga belum ngirim list tambahan tamu, wait."
Irene meraih ponselnya namun ditahan oleh Seulgi.
"Sayang.."panggil Seulgi lembut dan ia menggelengkan kepalanya. Lalu mengelus puncak kepala Irene lembut."You're stressing yourself, sayang. Aku tau kamu mau semuanya sempurna tapi kalo gini terus jadinya kamu stress sendiri. Terus tipes, terus kalo kamu tipes aku nikah sama siapa?"
"Tapi-"
"Joohyun."potong Seulgi."Atleast let me help you ya? Aku kurang andil ya? Maaf ya sayang. Btw, kemarin soal bunga sama undangan aku udah urus. Aku harus bantu apa lagi, sayang?"
Mata Irene melemah, ia tersenyum lembut."Seul.."
"Kamu nikah gak sendiri, Hyun. Kamu nikah sama aku. Kita berdua. Harusnya pusing juga berdua, gak harus kamu semua yang urus sayang."jelas Seulgi
"Maaf ya.."gumam Irene
"Loh kenapa minta maaf? Harusnya aku yang minta maaf. Kamu jadi pusing gini. Aku terlalu sibuk ya, sayang?"
Irene menggelengkan kepalanya. "Kayanya aku yang terlalu perfeksionis."
"Which is great."ucap Seulgi tersenyum. "A perfect combination sama aku yang clumsy parah. Kayanya kalo gak sama kamu, aku nikahnya virtual aja deh sayang."
Irene tertawa kecil membuat Seulgi tersenyum lebar."Serius Hyun, you know me."
"Yeah i do."
"But i'm marrying you. The perfect one."ucap Seulgi meraih tangan Irene dan mencium buku jarinya lembut. "Mulai sekarang kita rencanain sama-sama ya sayang? Kasih tah aku, aku harus apa. Kalo aku salah, tegur aja, marahin aja, protes. Lets make a perfect wedding for both of us."
Irene tersenyum lembut, matanya menatap wanita di hadapannya lembut.
Okay, kayanya Irene harus ralat omongannya di awal.
Planning a wedding could be stressful, tapi kalo sama Seulgi kayanya planning wedding sampai buka wedding organizer sendiri juga Irene mau.
Calon kakak ipar
09.00 PM
| SEULGII ADEK GUE LO APAIN TADI SIANG PAS KETEMU????
| KOK DIA NANGIS-NANGIS MINTA MAU DINIKAHIN MALAM INI SAMA LO?
| PLIS TANGGUNG JAWAB🐻🐰
A/n: hey peeps i'm back. Kalian pasti bingung dan nunggu lama soal kelanjutan kakak adek ini yaa??
Maaf yaa, from now i'm going to make a special chapter until their wedding days! (untuk menembus kesalahan aku menghilang tanpa jejak)
Anw, i miss you all so
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Adek • sr ✔
Fanfiction"Rasanya pacaran sama degem tuh..." warn gxg! cringy fluff that makes you feel like wtf... © ddeulgisoo, 2018