Seulgi menyisir rambut sembari bersiul, dan menatap dirinya sendiri di kaca spion. Hari ini Seulgi mau jemput pacarnya.
Iya hehe, seneng banget ini nyebut Irene sebagai pacar.
"Seulgi?"
Karena bukan suara Irene yang manggil. Seulgi menoleh ragu, tapi abis itu langsung senyum,"Hai Kak Solar,"
"Hm sudah kuduga daritadi ada bau-bau jodoh ku ternyata memang benar ada kamu disini," ucap Solar lalu terkekeh sambil menepuk bahu Seulgi, "Bercanda seulㅡjangan tegang gitu kenapa,"
Seulgi mengelus tengkuk lehernya, ya gimana yaa.
"Btw kesini mau ngapain? Mau jemput Ireㅡeh iya lupa udah jadi pacar ya?"
"Hehe iya kak,"
"Apa kakak bilang pasti langsung di terima kalo di gaspol,"
Seulgi ngangguk, padahal mah ditolak dulu sama Irene.
"Irene nya lagi keㅡ"
"Oi!"
"Seulgi?"
"Irene?Mino?" balas Solar lalu menoleh ke Seulgi dan kembali lagi kedua orang itu, "Tadi kayanya lo mau ke kantin deh Rene?"
"Gue tadi dijalan ketemu Mino sekalian keluar bareng," jelas Irene
Mino mengangguk lalu menunjuk seulgi dengan dagunya,"Siapa Lar? Pacar baru?"
Seulgi mengulurkan tangannya untuk dijabat, "Seulgi kak, enggak kok bukan pacarnya Kak Solar,"
Mino mengangguk, lalu menjabat tangan Seulgi, "Minoㅡgila Solar sukanya sekarang berondong ya?"
"Bukan pacar gue, Minooo," protes Solar
Mino melapas jabatannya dan mengangkat bahunya acuh,"Kalo pacarnya juga gapapa sih, age's just a number,"
Seulgi menggelengkan kepalanya,"Bukan kokㅡbukan pacarnya Kak Solar,"
"Noh dengerinn," ucap Solar
Seulgi mengangkat telunjuknya dan menunjuk perempuan di sebelah Mino, "Tapi pacarnya dia,"
✨✨✨
"Seul,"
"Kenapa?"
"Kamu gak marah kan?" tanya Irene ragu
Seulgi menaruh tangannya di dagu berpura-pura berfikir, "Hmㅡenggak,"
"Serius?"
"Iyaㅡkalo aku marah mau dikasih apa emangnya?"
Irene mengangkat bahunya,"Ya penjelasan pastinya,"
"Di peluk gak?"
"Yaㅡkalo emang harus,"
"Yaudah aku marah,"
Irene berdecak lalu mencubit pinggang Seulgi, "Masih kecil,gak boleh modus,"
Seulgi meringis lalu menaruh tangannya di atas Irene, "Aku udah gede kak buktinya aku lebih tinggi dari kakak, nih nih,"
"Seulgi tau gak azab orang sombong apa?" tanya Irene sambil melipat kedua tangannya di depan dada
"Kakak tau gak azab orang terlalu cantik apa?" tanya Seulgi balik dan mengikuti gerakan Irene
"Seulgi ih! Aku lagi serius,"
Seulgi menangkup wajah Irene, "Aku gak marahㅡlagian aku sama yang tadi juga cakepan aku,"
Irene menepis tangan Seulgi, "Pede banget sih jadi orang,"
"Iya lah orang itu fakta kok, buktinya pacar kakak sekarang aku bukan dia,"
"Ya itu karena kamu nembak duluan,"
Seulgi mengangguk,"Jadi kalo dia nembak duluan kakak bakal jadi pacarnya?"
"Ya enggak lah tetep bakal aku tolak," ucap Irene lalu menoleh ke arah lain,lalu mengecilkan suaranya, "Orang dari awal juga aku sukanya sama kamu, kamu nya aja gak peka peka malah sama Sunmi mulu,"
Kecil sih tapi seulgi masih bisa denger.
Seulgi terkekeh gemes lalu mencubit pipi Irene, "Ahhh gemesnyaaa,"
"Seulgi ih apaan sih??" protes Irene tapi sambil senyum, hadeh
"Kakak gemesin tau gak?"
"Iya tauㅡmakasih,"
Seulgi tertawa kecil lalu mengacak-acak rambut Irene.
"SEULGII,"
"Ms.Kang,"
"Seulgi,"
"Seul,"
"Kang seulgi,"
Seulgi terpejat dari lamunannya, menatap gadis di hadapannya.
"Hah?kenapa?" tanya Seulgi
"I've been calling you for like 10 times?!" protes nya
"Sorry Roseㅡ i was zoned out," ucap Seulgi sambil membetulkan posisi duduknya,"Sampai dimana kita tadi?"
"Gak sampai mana-manaㅡ soalnya lo daritadi cuman senyam-senyum sendiri padahal tadi baru aja lo marahin si Beomgyu," jelas Rose sambil memangku dagunya, "Mikirin apa sih? Irene pasti nih,"
Seulgi terkekeh, ya jelas pasti mikirin Irene. Udah setahun kali ya dia gak ketemu Irene karena sibuk ngurusin perusahaan keluarganya.
Maunya sih ngebawa Irene kesini biar ada yang nemenin.
Tapi gimana atuh ya, mau ngelamar aja bingung Seulgi tuh.
Jadi sekarang hubungan Irene sama Seulgi sedang gantung-gantungnya.
"Gatau ya Rose, gue lagi kangen aja sama dia,"ucap Seulgi, "But where's my secertary park go?"
"Sekarang udah jam pulang," ucap Rose menunjukan layar ponselnya ke Seulgi, "Jadi gue udah bukan sekertaris lo lagiㅡbtw kalo lo kangen kenapa gak pulang aja? jadwal lo kosong kok buat beberapa minggu ke depan,"
Ah iyaㅡRose ini sebenernya dulu gebetannya seulgi ( Seulgi sama Irene pernah putus dulu tapi sekarang balikan lagi) dan sekarang dia jadi sahabat yang merangkap jadi sekertarisnya Seulgi.
"Oh iya kapan dilamar Irene nya?" tanya Rose sambil memangku dagu nya di tangan
Seulgi menyondongkan badannya ke Rose, "Lo nih sekertaris gue atau kakaknya Irene sih? Bosen tau gak gue ditanyain itu mulu,"
"Ya mangkanya, dinIkahin dong bos,"
"Lo kira nikah gampang apa?"
"Um hey, Ms.Kang," ucap Rose lalu memperlihatkan cincin di jari manisnya," Gue berpengalamanㅡlagian kenapa lo nunda-nunda terus sih? Apa kurang yakin sama Irene?Apa kurang yakin sama hubungan kalian?"
Seulgi menggelengkan kepalanya, "Gue yakinnya udah 1001 persen kayanyaㅡ but i'm waiting for the right time, "
"If you keep waiting for the right time, you might see Irene in altar without you, boss,"
Seulgi menggerang malas sembari mengusap tengkuk lehernya,"Gue lebih suka lo berisik tentang kerjaan daripada kaya ginian,"
Rose mendengus kasar, "Lo mau gue kasih tau gimana caranya ngelamar ala pasangan gue? kali aja bisa jadi refrensi buat lo,"
Seulgi menaikan alisnya, "Trusted gak?"
"Well um, heyyy," ucap Rose sambil menunjuk cincinnya
Seulgi terkekeh lalu mengangguk,"Go on,"
"Jadi gini..."
✨✨✨
Sama kaya judulnya past future. Jadi dari masa lalu (awal pacaran) langsung melompat ke masa sekarang.
Artinya si adek ini bakal selesaiiii.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Adek • sr ✔
Fiksi Penggemar"Rasanya pacaran sama degem tuh..." warn gxg! cringy fluff that makes you feel like wtf... © ddeulgisoo, 2018