pertemuan

1.1K 163 15
                                    

Ajakan rangga kepada nabila akhir nya di terima oleh nabila. Karena, sudah berhasil membuat umah nya sudah benar benar pulih.

Bertemu dengan rangga hanya sebagai ucapan terimakasih nabila saja. Tetapi, membuat rangga sangat amat senang saat ajakan makan siang nya kemarin itu di terima oleh nabila.

Rangga juga sudah memiliki nomor hp nabila. Karena, rangga saat di rumah sakit meminta nomor hp nabila dengan alibi untuk memantau keadaan umah nya nabila. Padahal, rangga hanya jngin mendapatkan nomor hp nabila agar bisa lebih mudah berinteraksi dan berkenalan dengan mudah oleh nabila.

"Mau kemana lu, buru buru amat?". Tanya Paul ketika baru 10 menit yang lalu datang ke kantor nya untuk merecoki diri nya di kantor.  Kini, sudah beranjak dari tempat duduk nya setelah membaca pesan singkat dari seseorang di hp pribadi milik rangga.

"Mau ngurus masa depan gua dulu broo". Rangga dengan gembira.

"Masa depan?. Udah punya cewe lu?". Tanya Paul.

"Baru mau si bro. Tapi doa in aja ya". Paul yang tidak mengerti dengan semua ucapan sahabat nya itu. Ia pun hanya masa bodo saja, karena hari itu diri nya di sibukan dengan berbagai berkas berkas kantor yang harus ia selesai kan segera mungkin.

"good luck". Hanya itu yang di ucapkan oleh Paul. Padahal, sahabat nya itu ingin bertemu dengan nabila.

Rangga pun langsung pergi begitu saja tanpa adanya kata sepatah kata pun.

Rangga sudah sampai di tempat makan yang sudah di tentukan oleh nabila. Tempat makan itu di salah satu lestoran yang dekat dengan butik milik nabila.

"Hai nab, udah dari tadi ya nunggu nya?. Sorry ya. Kena macet tadi". Wajah rangga yang sangat amat sumeringah saat bertemu dengan nabila.

"Engga ko kak. Kebetulan, saya baru aja sampe. Silahkan duduk". Nabila mempersilahkan Rangga duduk di hadapan nya.

"Makasih ya udah iyain kemauan aku nab". Rangga.

"Dengan senang hati kak". Suara teduh nabila yang selalu menjadi suara favorit bagi Rangga.

"Oh ya, kamu udah pesen makanan?". Rangga.

"Udah, tapi kak rangga udah aku pesenin makanan. Udang dan cumi saus padang dan minum nya jus jeruk. Suka kan?. Soal nya saya pikir, biar langsung makan aja. Ga usah nunggu nunggu lagi". Nabila.

"Suka ko nab. Suka banget'. Sambil menatap wajah cantik nabila. Seakan akan menjawab rasa suka itu adalah ungkapan rangga ke nabila yang menyukai perempuan yang ada di depan mata nya itu.

"Oh Alhamdullillah". Nabila bernafas lega.

Makanan mereka pun sampai di meja makan mereka. Dengan menu yang sangat amat simple namun mengenyangkan.

"Kamu kerja dimana nab kalau aku boleh tau?". Rangga.

"Aku ga kerja. Alhamdulillah,  punya usaha kecil kecilan sendiri". Nabila.

"Wow. Kamu punya usaha apa?". Seperti nya rangga tambah kagum dengan nabila.

"Aku punya usaha butik kecil kecilan, tapi alhamdulillah cukup lah omset nya". Nabila masih merendah, padahal omset nya kini sudah berpuluhan juta. Karena, setiap kali ia mengeluarkan model baju terbaru selalu di sambut antusias dengan pelanggan butik nya tersebut.

"Kamu hebat banget nab, dimana butik nya?. Boleh saya mampir?". Rangga.

"Boleh banget kak, abis makan aku ajak kaka kesana". Nabila.

"Udah cantik, punya usaha sendiri, mandiri, sholehah. MasyaAllah banget kamu nab". Pujian rangga kepada nabila  yang hanya tersenyum.

"MasyaAllah. Bisa aja kak rangga. Masih merintis ko". Nabila.

Menata CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang