Seminggu kemudian setelah pulang dari swiss. Paul benar benar tidak memperbolehkan nabila kemana mana..kecuali di rumah mereka sendiri.
Sementara orang tuam
Mereka berdua tau bahwa nabila terkena musibah disana, membuat mamah nya paul memaki anak nya itu karena tidak memberitahu nya soal itu.Saat itu juga, mamah dewi ikut bertindak untuk melacak keberadaan 2 manusia.
Sedangkan paul, dirinya hanya pasrah saja di omeli habis habisan tanpa adanya jeda iklan untuk ia bernafas sejenak.
Setelah itu, semua nya pun seperti semula. Paul harus berangkat ke kantor nya karena tumpukan dokumen sudah menunggu nya di meja kerja nya.
"Tadi subuh aku bilang apa?. Jangan masak sayang, kan bisa beli. Kenapa nakal banget si?". Tanya paul dengan nada penuh kelembutan dan memeluk istri nya dari belakang disaat nabila sedang fokus memasak.
"Ga usah lebay mas paul, cuma masak nasi goreng sama telur ceplok aja ko". Nabila.
"Gimana luka nya?. Masih nyeri heum?". Paul mengusap bahu istri nya yang terkena tusukan pisau itu.
"Udah ga sakit ko, malahan udah kering beberapa hari yang lalu". Nabila.
"Alhamdulillah ". Paul bernafas lega. Dan pelukan itu semakin erat dan berkaki kali paul menciumi pipi istri nya yang sedang sibuk memasak itu.
"Mas apaan si, lepasin. Ini nab belum selesai masak". Protes nabila yang merasa kegiatan memasak nya tergangu oleh kelakuan suami nya itu.
"Loh aku ga ngapa ngapain loh sayang. Masak tinggal masak, aku kan cuma peluk kamu". Nabila benar benar harus sabar menghadapi kelakuan paul yang hari makin hari membuat nya heran dengan sifat clingy nya itu.
"Tapi mas meluk nab kaya gini dalam keadaan nab masak. Nab jadi ribet mas". Omel nabila dan paul pun langsung melepaskan pelukan itu.
"Iya iya iya.. galak amat si". Sebelum melepaskan pelukan itu. Paul mencium pipi istri nya lalu baru melepaskan pelukan itu.
"Moduss". Ucap nabila dengan bibir monyong nya namun dengan kecepatan kilat, paul langsung menyambar bibir istri nya itu dengan cepat.
"Biarin wleeeee". Paul pun kabur dan nabila sudah benar benar tidak habis pikir lagi dengan kelakuan suami nya itu yang ada aja gebrakan nya yang membuat nya salah tingkah.
Setelah makanan itu sudah siap iya sajikan di atas meja makan. Nabila melihat ke ruang sudut ruang tv yang tak jauh dari meja makan tersebut. Membuat nabila bisa melihat suami nya sedang sibuk dengan pekerjaan nya di layar leptop itu.
Membuat nabila berininsiatif menyendokan sarapan yang ia buat itu untuk ia hantarkan ke suami nya. Dan tal lupa, minum nya pun ia bawakan juga.
"Masih pagi, udah sibuk aja pak". Nabila datang datang membawa satu piring nasi goreng dan telur ceplok lalu duduk di samping paul.
Melihat kedatangan istri nya itu di samping nya. Tangan kanan pual terulur ke belakang pinggang nya nabila lalu memgelus nya.
"Kenapa sayang?. Sarapan nya udah jadi?". Paul mata yang masih fokus ke layar leptop nya itu dengan tangan kiri nya.
"Sarapan yuk, dikit lagi kamu berangkat ke kantor". Nabila.
"Suapin ya, aku sambil ngecek laporan kantor". Pinta paul yang sudah di duga oleh nabila.
"Udah aku duga, pasti bayi ini akan minta di suapin". Nabila sambil memulai mengangkat sendok tersebut.
"Aaa". Paul pun dengan senang hati menerima suapan makanan itu."Nanti siang mau di bawain bekel apa?". Nabila.
Sebenarnya nabila rindu dengan rutinitas nya itu sebagai perempuan karir yang memiliki usaha sendiri dan rindu dengan anak anak didik nya itu. Tapi, apa boleh buat. Dirinya harus manut dengan suami nya. Dan lebih penting lagi, giska dan david belum ada titik terang keberadaan nya dimana.
![](https://img.wattpad.com/cover/367875790-288-k288489.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menata Cinta
Fiksi RemajaJika aku bukan yang kamu inginkan. maka, biarkanlah aku untuk berusaha agar aku menjadi seseorang yang kamu dambakan.