Sesuai permintaan nabila. Paul, tidak membalas perbuatan giska kepada nabila. Tapi, paul masih mencari tau siapa yang berkhianat kepada nya itu.
Setelah paul libur beberapa hari untuk ke kantor. Akhirnya paul pun memutuskan untuk pergi ke kantor. Itupun paksaan dari nabila.
"Beneran udah gpp?. Aku libur sehari lagi pun gpp sayang". Paul yang merasa tak yakin membiarkan istri nya di rumah.
"Massss". Rengek nabila yang sedikit sebal dengan suami nya itu yang terlalu over protektif kepadanya setelah kejadian kemarin.
"Nab ga sendiri di rumah. Ada mamah, umah dan abah juga di rumah. Mereka semua masih ada di rumah kita. Jadi, ga usah khawatir". Yap, orang tua nabila maupun pual masih stay di rumah mereka berdua untuk terus menemani pasangan itu setelah kejadian kemarin yang di alami oleh nabila.
"Yaudah gini aja deh, ikut aku ke kantor aja gimana?. Jadi nya, aku bisa mantau kamu dari dekat". Paul.
"Mas, aku beneran ngambek ya". Ancam nabila yang menurut nabila suami nya itu sudah keterlaluan.
"Ko ngambek. Aku cuma lagi nyari solusi aja cinta". Entah mengapa, sejak beberapa minggu lalu paul terus saja memanggil nya dengan sebutan 'Cinta' membuat nabila yang awal nya salting kini menjadi terbiasa.
"Mas ayolah, nab beneran gpp. Nab InsyAllah aman. Percaya sama nab". Nabila bicara dengan nada memohon nya agar suami nya mempercayakan dirinya bahwa dia akan baik baik saja.
"Oke, tapi ada syarat nya. Dan ga boleh di bantah". Paul.
"Apa?". Nabila.
"Ga boleh kemana mana. Harus di rumah aja. Kalau mau sesuatu atau butuh apapun itu langsung hubungin mas aja. Dan kalau ada yang kirim makanan atau sejenis apapun itu ga boleh di terima. Kecuali, itu udah terkonfirmasi dari aku". Paul benar benar menjaga ketat nabila. Karena, diri nya sudah tak mau lengah sedikit pun atas keselamatan nabila."Iya mas paul". Nabila dengan sigap langsung mengiyakan nya dari pada harus beradu argumen dengan suami nya itu.
"Ga boleh nakal. Harus inget semua kata kata ku tadi". Peringatan paul kembali.
"Bawel.. udah sana siap siap, baju nya udah aku siapin tuh di sofa". Nabila.
"Udah prepare banget ya kamu. Kamu bosen ya di rumah bareng aku?". Paul.
"Iya bosennnnnnnnnn banget. Mana bawel, ngatur terus, ini itu ga boleh, masak pun juga ga boleh, terus....". Ucapan nabila terhenti kala secara tiba tiba suami nya itu mendaratkan bibir nya tepat di bibir nabila.
Awal nya nabila kaku dan terkejut suami nya berulah lagi dari sekian lama nya semenjak itu. Dan suami nya mengecup bibir nya itu lagi.
Bukan sekedar kecupan, tapi ciuman itu lama dan semakin dalam membuat kedua nya terbuai. Dan istri nya menerima itu, terlihat kala kedua tangan istri nya bergelantungan manja di leher suami nya itu.
"Maaf, mamah ganggu. Silahkan di lanjut". Ucap mamah dewi yang secara tiba tiba membuka pintu tersebut dengan geresah gerusuk mmembuat pasangan suami istri itu merasa kegep oleh orang tua mereka.
Ciuman itu terlepas dan nabila merasa sangat malu sedangkan paul tersenyum kala mamah nya itu sudah pergi dan menutup pintu kamar itu lagi.
"Hey gpp sayang, kan udah halal kita". Ucap paul sambil mengelus rambut istri nya itu dan saat ini wajah malu nabila terbenam di dada bidang suami nya.
"Ihhhh maluuuuuu!". Rengek nabila yang merasa malu oleh mertua nya itu.
"Hahahaha gppp cinta, wajar ko suami istri kaya gitu". Paul.
"Tapi ga di depan mamah juga mas ih, nab malu". Rengek nabila kembali yang merasa sangat amat malu kepada mertua nya.
Nabila pun menatap wajah paul dengan kesal karena memberikan serangan yang tak terduga.
"Kenapa cemberut?. Ga suka aku cium heum?". Tanya paul sambil mengelus bibir istri nya yang tadi ia cium.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menata Cinta
Fiksi RemajaJika aku bukan yang kamu inginkan. maka, biarkanlah aku untuk berusaha agar aku menjadi seseorang yang kamu dambakan.