awal kehancuran

1K 183 22
                                    

"Sayang kenapa si?. Dari pagi kamu muntah muntah terus. Makanan pun ga ada yang masuk sama sekali". Ucap khawatir paul ketika melihat istri nya itu seperti itu.

Dari pagi sampai malam hari tiba. Nabila terus menerus muntah apa yang dia makan.

Dan dari pagi juga, nabila tak mau melepaskan pelukan dari suami nya itu.

Paul sempat mikir, apa nabila hamil lagi?. Tidak mungkin, karena semenjak nabila operasi. Paul belum menyentuh istri nya lagi sampai saat ini dan tidak mungkin juga, nabila hamil lagi di waktu yang cepat.

"Gatau, nab pun lemes banget badan nya". Rengek nabila yang masih saja berada di dekapan suami nya.

"Ke rumah sakit aja ya?. Aku takut kamu kenapa napa sayang". Paul.

"Gamau". Tolak nabila yang membuat paul sedikit prustasi namun tetap sabar. Karena, paul kira. Asam lambung nya nabila naik membuat nya seperti itu.

"Kalau gamau ke dokter. Mas panggilin rangga ya. Buat periksa kamu. Mas ga mungkin biarin kamu kaya gini terus sayang". Paul.

"Gamau mas, nab gpp ko". Nabila tetap kekeh gamau.

"Tapi aku khawatir sayang. Ga ada makanan sedikit pun yang masuk di dalam perut kamu. Kamu juga keliatan lemes banget". Paul.

"Makanya jangan kemana mana. Nab ga akan mual kalau mas tetep peluk nab". Manja nabila terhadap suami nya sejak tadi pagi sampai saat itu.

"Aku panggil rangga kesini aja ya?. Cuma di periksa aja ko sayang. Biar ketahuan kamu kenapa". Bujuk paul yang entah sudah ke berapa kali nya.

"Gamau". Rengek nabila.
"Sayang, mas khawatir loh". Paul.
"Nab gpp, cuma lemes aja ko". Nabila.
"Yaudah, nab mau makan apa heum?. Perut nya sama sekali ga ke isi apa apa sayang". Paul.

"Nab, juga ga tau. Perut nab rasanya ga enak banget". Nabila.

"Tuh kan, berarti perut nab itu lagi kenapa napa. Ke dokter aja yah?". Paul.

"Gamau mas paul. Nab gamau". Nabila.
"Please, kali ini aja ya nurut. Demi kebaikan sayang juga ko". Paul.

"Oke, tapi nab minta hadiah ya". Nabila.
"Iya boleh, tapi ke rumah sakit ya". Paul bernafas lega. Akhirnya, istri nya mau untuk di periksa oleh dokter.

"Nab, hadiah nya pengin ke rumah umah sama abah. Nab pengin kesana, malam ini juga". Seperti nya paul benar benar di uji kesabaran nya dengan nabila.

"Kenapa minta nya itu sayang?. Sayang, masih marah sama mas?. Kenapa harus ke rumah orang tua kamu si?". Paul.

"Yaudah, kalau gamau. Aku ga akan mau ke dokter". Ancam nabila.

"Sayang, jangan buat mas bingung dong. Mas gamau di tinggal sama kamu. Minta yang lain aja ya?". Paul.

"Gamau, nab mau nya itu hadiah nya". Nabila.

"Tapi, mas ikut boleh?". Paul.
"Boleh, tapi mas di kamar nab. Nab di kamar umah, abah bobo nya". Paul benar benar di buat prustasi oleh istri nya itu.

"Gimana?". Tanya nabila.
"Harus banget kaya gitu luv?". Paul.
"Iya, dan ga boleh nolak. Kalau nolak. Nab gamau ke rumah sakit". Nabila.

"Yaudah oke oke". Pasrah paul. Yang penting, istri nya itu mau di periksa ke dokter.

"Aku siap siap dulu ya. Abis itu kita ke rumah sakit". Paul.

Menata CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang