"Beneran gamau nemuin mamah sebentar?. Liat keadaan mamah dulu aja, walaupun sebentar". Tanya nabila setelah mereka sudah berada di depan rumah sakit yang dimana mamah nya paul di rawat.
Sebenarnya paul ingin sekali melihatnya keadaan mamah nya itu. Akan tetapi, dirinya masih belum siap bertemu dengan mamah nya yang entah apa lagi hal yang di sembunyikan oleh mamah nya itu.
"Kasih aku waktu. Boleh kan?". Tanya lembut paul.
"Yaudah kalau emang kamu belum mau ketemu sama mamah kamu. Tapi, jangan lama lama ya berfikir nya. Kasian mamah pasti mikirin kamu juga dan dia pasti punya alasan tersendiri soal itu". Nabila.
"Iya, kalau aku udah siap ketemu mamah. Pasti aku temuin ko". Paul.
"Yaudah, hati hati di jalan ya. Bekal makan siang nya ada di belakang ya". Nabila sambil salim punggung tangan suami nya itu.
"Tolong jagain mamah ku dulu ya". Paul.
"Iya.. kamu tenang aja. Dingin nin dulu pikiran kamu biar kamu cepet cepet mau ketemu sama mamah". Nabila."Disana ada rangga, harus jaga jarak". Paul mengingat bahwa rangga adalah salah satu dokter yang di rumah sakit itu.
"Masa iya jaga jarak si. Aneh aja, dia kan dokter mamah kamu. Pasti aku banyak tanya soal perkembangan mamah kamu mas'. Nabila.
"Kamu ga usah nanya nanya. Apa lagi ke ruangan nya. Biar aku aja nanti yang telpon langsung dia. Jadi, kamu tau perkembangan mamah dari aku". Apakah paul bin posesif bin cemburuan akan muncul?. Seperti nya iya.
"Apasih.. inget, kak rangga itu kaka kamu dan aku adik ipar nya. Mana mungkin dia modus ke aku". Nabila.
"Belum tentu dia abang aku. Belum ada bukti, berarti dia tetap musuh aku dalam beradaban kamu". Sambil menoel hidung nabila.
"Terserahlah.. yaudah, aku langsung ke mamah ya. Kamu hati hati jalan". Nabila pun ingin keluar dari mobil itu. Namun di tahan oleh paul.
Tanpa aba aba, paul mencium kening istri nya dan mengusap puncak kepala istri nya dengan gemas.
"Inget, status kamu istri nya aku. No genit, no deket deket sama dokter itu dan harus siap siaga bales chat aku". Paul dengan posesif nya dan menggenggam tangan nabila dan mencium berkali kali tangan istri nya lalu saling gemas nya menggigit tangan nabila."Awsshhhh sakittt. Kenapa di gigit si". Ucap kesal nabila sambil menabok bahu suami nya itu.
"Maaf maaf, gemes banget jari jari kamu bantet semua nya". Ejek paul dengan tawa nya dan masih menggenggam tangan istri nya itu.
"Udah lepasin tangan nya. Aku mau turun. Mamah udah nungguin aku". Nabila.
"Iya iya, yaudah sana. Hati hati ya. Kalau mau pulang, kabarin aku". Paul
"Iyaaaa.. udah ah, ga turun turun jadi nya". Paul tertawa dengan tingkah laku istri nya itu dan paul benar benar membiarkan istri nya masuk ke dalam rumah sakit itu untuk menemui mamah nya.
Baru saja nabila masuk ke loby rumah sakit itu. Tapi suami nya itu sudah mengirimkan nya pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menata Cinta
Fiksi RemajaJika aku bukan yang kamu inginkan. maka, biarkanlah aku untuk berusaha agar aku menjadi seseorang yang kamu dambakan.